Day 7 [Last Day] : Our Concert

280 27 17
                                    

Day-2.

Masih di tempat dan euforia yang sama, konser Rendez Vous hari ke-dua. Yang berganti hanya orang-orangnya, meski sebagian dari mereka mungkin adalah orang-orang yang sama dengan hari kemarin - para penggemar fanatik yang belum cukup puas dengan sekali pertunjukan sang pujangga.

Dengan susah payah Seunghee menembus hiruk-pikuk manusia itu menuju pintu masuk untuk menukar tiketnya. Tidak seperti kemarin, hari ini ia akan ikut ambil bagian dalam sepuluh ribu penggemar di dalam Hall, seperti janjinya pada sang suami. Seperti penggemar lain, ia membawa sejumlah pernak-pernik yang dibutuhkan; lampu stik berkepala bintang, dua lembar slogan, dan beberapa pernik lain yang menunjukkan dirinya seperti penggemar biasa.

Ya, tentu saja ia tidak mau menunjukkan identitasnya sebagai istri sang bintang panggung disini. Bertolakbelakang dengan sang suami, menjadi pusat perhatian bukanlah hal yang ia senangi. Lebih baik ia diam-diam menikmati konser Lim Hyunsik dengan tenang tanpa ribuan pasang mata yang menatapnya seperti menatap alien yang baru datang dari Planet Mars saking takjubnya; kira-kira begitulah bayangan ekstrimnya.

Akhirnya ia berhasil menduduki kursi yang sesuai dengan nomor tiketnya. Ia hanya berharap penggemar yang duduk di sebelahnya adalah orang asing yang tidak akan menanyainya macam-macam-

"Ah, Oh Seunghee-ssi. Kau datang juga akhirnya."

Sebuah suara familiar dari sebelah kiri mengusik lamunannya, serta merta ia menoleh ke arah sumber suara. Membelalakkan mata.

"Son..Naeun..ssi."

Wanita ramping itu tengah duduk di sampingnya. Ia tetap terlihat cantik dengan balutan mantel berukuran besar berwarna gelap dan make up tipis. Seunghee selalu iri dengan selera fashion-nya.

Meski Seunghee sudah beberapa kali bertemu dengan Naeun secara baik-baik, namun kecanggungan itu masih saja menyelubungi interaksi mereka. Kesan pertama memang terpenting. Insiden kecil beberapa tahun lalu di Ilsan saat ia berbulan madu masih saja terbayang di kepalanya setiap kali ia melihat sosok Son Naeun.

Dan secuil perasaan aneh itu selalu saja mengganggu, padahal sudah lama berlalu.

"Mm, kebetulan sekali, ya.."

"Tidak. Bukan kebetulan. Hyunsik Oppa sengaja memesankan tiket ini untukku, Seunghee-ssi."

Seketika Seunghee menelan ludah dalam-dalam, sikap yang terlalu jelas di mata Naeun hingga membuat wanita bertubuh ramping itu tertawa kecil.

"Sebentar, jangan salah paham. Dia memintaku menemanimu, jadi sengaja memberikan tiket itu agar aku duduk dekat denganmu. "

Seunghee hanya manggut-manggut dan tersenyum kecut. Memang bukan ide buruk, dan ini benar-benar Lim Hyunsik; pria itu selalu mengantisipasi segala sesuatunya dengan cermat. Ia hanya sedikit heran, dari sekian banyak relasi yang ia kenal, mengapa Hyunsik memilihkan Son Naeun untuk duduk di kursi sebelah kirinya? Ya, hanya heran saja.

"Seungsik tidak ikut?" Naeun kembali membuka percakapan dengan tenang.

Seunghee menggeleng. "Kami sepakat tidak mengajaknya ke konser, udara malam musim gugur bisa membuatnya terkena flu."

"Ah, begitu."

Lalu kembali hening. Keduanya tampak memutar otak mencari topik yang tepat untuk memecah canggung, namun pada akhirnya percakapan itu tidak bertahan lama dan kembali rikuh, begitulah seterusnya.

Tinggal dua puluh menit lagi menjelang konser dilangsungkan. Venue yang awalnya gelap tiba-tiba menjadi terang, terpapar cahaya dari layar besar di depan sana, ternyata dari penayangan sebuah video VCR. Gemuruh sorak para penggemar yang antusias menyaksikan video sang pujanggan itu menggema ke seluruh penjuru venue, membuat Seunghee lagi-lagi merinding di buatnya.

SAY YOU LOVE ME, ONCE AGAINWhere stories live. Discover now