Prolog

9.8K 287 11
                                    

Ketika kita terpisah. Tak perduli hari apa itu.
Diluar itu, tangisan yang disembunyikan di balik hujan.
Aku menunggumu, ayo mulai saat aku bertemu denganmu lagi dengan senyum di masa depan.

BTS-Let Go

****

"Tuh lihat! Kata Tante Farah iya, wlee!" Ana menjukurkan lidahnya seperti anak kecil yang membuat Kai gemas sekaligus kesal.

"Mama aku nggak bilang iya! Dia cuma ngangguk doang! Bukan berarti itu iya!"

"Halah ngaku aja iya!"

"Enggak, sekali nggak ya tetep nggak!" Kai bersikukuh.

"Nata tadi lihatin Nana terus titik!"

"Nata nggak lagi lihatin Nana titik!"

"Nata lihatin Nana!"

"Nana yang lihatin Nata!"

"Iih... Enggak! Nata yang lihatin Nana!"

"Nana yang lihatin Nata!"

"Aaaa... Nggak mau! Pokoknya Nata yang liahatin Nana!"

*
"Mau permen kapas?" Tanya Kai dengan senyum manisnya yang hampir membuat jantung Ana meledak karena terlalu cepat berdetak.

Ana mengangguk kecil, dan entah dari mana tiba-tiba saja Kai sudah menyodorkan setu bauah permen kapas warna pink yang diinginkannya.

"Nih, makan aja. Tadi ini gue beliin buat Mama, tapi Mama malah beli ice cream duluan, yaudah nggak jadi di makan"

*

"Muka kamu lucu"

Kai terkekeh kecil dan menjauhkan dirinya dari Ana. Saat itu juga Ana kembali bisa merasakan oksigen memenuhi paru-parunya. Ana masih diam mematung mencerna semuanya.

"Kamu pake rok pendek, makanya aku pinjemin jaket aku" Dan Ana baru tersadar setelah Kai mengatakan hal itu.

*

"Good Bye...

Galasakti Caesar Adinata"

****

Ana membuka matanya dan langsung duduk dari posisi tidurnya. Gadis itu menghela napas panjang. Mimpi itu lagi, bunga tidur yang sebenarnya adalah bagian dari ingatannya.

Ana menghempaskan tubuhnya untuk kembali tidur di ranjang kecil berseprai Pink itu. Gadis itu menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi bintang-bintang glow in the dark.

"Kenapa gue selalu mimpi kaya gitu sih!" Ana memejamkan matanya sebentar, mencoba mengusir bayang-bayang dari mimpi yang selalu hadir dalam tidurnya tiga tahun terakhir.

"Nggak di kehidupan nyata, nggak di mimpi. Lo selalu aja nyusahin gue" Ana berkata lirih dengan mata menerawang membayangkan seseorang.

Ana kembali duduk dan menyingkap spreinya, ia melirik sebentar kearah jam weker di nakas. Jam 2 pagi. Selalu seperti ini, mimpi itu terus menghantui Ana seperti zombie tiap malamnya dan selalu membuat Ana terbangun di tengah malam begini.

Gadis itu tidak kan bisa kembali tidur sebelum ia meminum coklat panas kesukaaannya. Jadi ia melangkah turun dari ranjang, dan membuka pitu kamarnya yang kebetulan berada di lantai bawah.

Gadis itu langsung menuju kearah dapur rumah sederhana ini dan membuat segelas coklat panas.

"HAYO LOOH!!"

Galaksi Se Revoir [Squel Of Galaksi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang