"Seperti potongan puzzle yang berantakan. Kamu hanya perlu bersabar untuk menyatukan potongannya lantas merapikannya"
-Mandala Geraldi Aditya.
🍁🍁🍁🍁
Gala baru saja ingin mengistirahatkan dirinya— yang hampir semalam suntuk tidak tidur— di bangku kelasnya, namun beberapa detik sebelum itu terjadi, sebuah buku melayang ke arahnya nya dan langsung tepat mengenai kepalanya.
Brakk..."Shit!" Gala mengumpat keras karena buku yang mengenai kepalanya itu cukup tebal.
"Apa-apaan woy!" Gala bangkit dengan memegangi kepalanya yang memang terasa pening.
Cowok itu menatap ke arah pintu kelasnya. Tempat dimana buku sialan itu berasal. Dan di sana jugalah Gala melihat sosok Ana yang berdiri dengan garang, lalu gadis itu melangkah ke dalam kelas menghampiri Gala.
"Maksud lo apaan?" Gala bertanya ketus, sedikit tidak bersahabat karena mengingat gadis itu baru saja melempar kepalanya dengan buku.
Ana menatap garang, tak kalah tajam nya dengan tatapan Gala.
"Harusnya gue yang bertanya kayak gitu ke lo!" Ana berkata tajam. Hal itu justru makin membuat Gala kebingungan.
"Hah?!"
"Maksud lo apaan posting puisi-puisi gue dan juga puisi nya Kai!" Tak ingin berlama-lama Ana langsung saja meluapkan amarah nya yang membuat Gala makin bingung.
"Puisi apa?"
"Puisi yang baru aja lo posting di akun instagram lo itu!" Gala terlihat berfikir sejenak, cowok itu langsung mengangguk paham.
"Bukan gue yang buat—"
"KARENA ITU EMANG PUISI GUE!" Lepas sudah kendali Ana selama ini, gadis itu benar-benar marah sekarang.
"Denger lo—"
"Cukup! Diem lo!" Ana membentak Gala dengan kasar. Gadis itu kini sangat marah dan juga frustasi.
"Lo yang harus dengerin gue Mandala Geraldi Aditya. Atau mungkin gue bisa sebut lo sebagai....
Galasakti Caesar Adinata" Ana berkata pelan, matanya perih menahan tangis. Namun di dadanya terkumpul begitu banyak kemarahan.
"Udah berapa kali gue bilang. Gue Gala! Dan gue gak pernah kenal, atau bersingunggan dengan cowok yang lo sebut-sebut itu!" Gala yang memang tidak suka jika dirinya di sama-samakan dengan orang lain ikutan emosi.
"Kalo lo emang bukan Kai, Kenapa lo bisa dapet puisi-puisi itu hah?!"
"Terus apa masalahnya? Utu cuman puisi!"
"Puisi yang cuma gue sama Kai yang tahu" Ana menyahut. Sedikit kelelahan kerena semua asumsinya selama ini.
"Dengerin gue baik-baik. Lo tuh cuma seorang penganggu!" Ucap Ana dengan menunjukkan jari ke arah Gala.
"Lo dateng tiba-tiba, dan buat gue selalu bertanya-tanya soal sosok lo sebenarnya. Gue berusaha mati-matian supaya ngelupain dia! dan lo dengan seenaknya hadir gitu aja, deketin gue dan selalu ngebayangin gue dengan wajah lo itu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/209625909-288-k831785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Se Revoir [Squel Of Galaksi]
Ficção Adolescente"Mandala? Apa maksud Lo! Jelas-jelas lo itu Kai! jangan ngarang cerita dan ngerubah nama lo jadi Mandala!" Ana berteriak marah melampiaskan emosinya, ia tidak tahu siapa yang benar disini. Tapi.. tapi apa yang dilihat matanya tidak mungkin bohong ka...