Galaksi Se Revoir [Squel Of Galaksi]

Deux

Cinta pertama selalu saja yang tersulit.
—Park Ji Eun

.
.

****

Engkau adalah jalan cinta,
Dan diujung sana tampak rumahku.

Engkau salah satu sosok ditengah khalayak, tapi hanya engkau yang memakai mahkota

Kulihat engkau pada bintang-bintang, pada matahari, pada rembulan.

Juga disini padang rumput hijau. Dan diseberang sana, diatas tahta.

—Maulana Jalaludin Rumi.

Ana meletakkan pulpennya saat selesai mencacat bait terakhir dari sajak penyair terkenal Jalaludin Rumi. Gadis itu tersenyum kecil memandang keryas catatannya.

"Hayo lo!! Lagi ngapain?" Ana mendengus kesal begitu Saras mengambil tempat duduk di sampingnya sembari membawa satu bubgkus kue dorayaki.

"Kepo!" Ana buru-buru menutup buku tulisnya dan menyimpannya kembali ke dalam tas.

"Dih, pelit banget sih lo" Saras menggigit dorayakinya dengan kesal.

"Bodo" Ana menyahut tak perduli dan memilih untuk memainkan ponselnya.

Jika di lihat lagi, hubungan pertemanan antara Ana dan Saras memang cukup aneh. Bagaimana tidak? Kedua orang itu selalu saja beradu mulut dan tidak berhenti bertengkar, namun meskipun begitu, keduanya juga saling mengerti satu sama lain.

"Btw, tugas lo udah selesai belom?" Ana mengernyit kearah Saras.

"Tugas apaan?"

"Ni anak, baru juga umur 20 tahun, udah pikun aja. Tugas yang dikasih bu Jesi, yang disuruh ngumpulin syair-syair pujangga terdahulu"

"Udah. Kenpa emang?" Ana berkata cuek, dan kembali sibuk memainkan aplikasi instagramnya.

"Dih, gitu ya lo. Ngerjain tugas nggak mau ngasih tahu, gue kan juga mau ngerjain bareng lo" Saras berkata kesal.

Ana mengedikkan bahu tidak peduli, gadis itu asik membaca quotes dari laman searching instagramnya,sampai sebuah postingan quotes menarik perhatiannya.

⭕️Hypnotic

❤Di sukai oleh @Sar_as dan 786 lainnya....
💭156 komentar....

@Hypnotic: Bon après-mindi
                      (selamat sore)