Apa gunanya lahir di dunia ini yang terdapat banyak peraturan dalam kehidupan? Belasan tahun tinggal dikubuk dingin yang mungkin bisa roboh kalau tiba-tiba ada angin tornado yang menerjang. Bertanya-tanya pada diri sendiri, siapa dirimu sebenarnya? Siapa jati diri aslimu sesungguhnya?
Semua orang pasti punya alasan kenapa mereka bisa lahir. Daya ingat yang kuat dan mampu menyimpan banyak kenangan dari kecil sampai sekarang. Biar aku katakan apa arti kenangan dan hidup. Bukankah kenangan nama lain dari memori. Iya, puluhan memori yang bernaung di kepalamu.
Memori selalu spesial. Waktu kita tertawa menjadi ingatan di hari kita menangis. Dan kita menangis menjadi ingatan di hari kita tertawa. Itulah hidup.
Kakakku yang mengajarinya. Dia selalu mengatakan ada alasan tersendiri kenapa orang bisa lahir di dunia ini. Aku banyak mengenal kehidupan dari kakakku.
Dan mungkin, inilah jalan hidupku.
♤♤♤
Gadus itu menarik benang layang-layangnya dengan hati-hati. Tangannya begitu lincah memainkan kertas yang dirankai bersama bambu itu. Kedua kakinya terlihat kokoh dikala ia gunakan sebagai penyangga tubuhnya di dahan pohon kesemak ini.
Panggil saja Hwang Minju. Gadis cerdas tanpa harus belajar, gadis pemberani berjiwa malaikat, juga gadis misterius yang membuat geger warga setempat.
Minju turun dari pohon setelah bosan memainkan layang-layangnya. Ia langsung duduk di teras gubuinya, menikmati angin semilir yang menerpa wajah cantiknya itu. Minju tersenyum sambil menghirup udara pagi yang selalu terasa sejuk.
"Udaranya selalu sejuk. Tapi sayang, aku tidak bisa melihat dunia lebih luas lagi." Bibirnya maju dengan sendirinya.
Minju memainkan kakinya yang menggantung. Persis seperti anak kecil yang tengah menunggu ibu dan ayahnya. Ditengah asyiknya melamun, tiba-tiba seseorang datang dan memberikan senyumannya kepada Minju. Minju pun langsung berdiri saat melihat siapa yang datang berkunjung.
"Kakak!" serunya berlari memeluk pria tinggi nan tampan itu.
"Apa yang kau lakukan? Pagi-pagi sudah melamun." Membalas pelukan Minju dengan gemas.
"Kenapa kau baru datang?" tanya Minju sedikit kecewa.
Sedangkan si pria yang dipanggil kakak olehnya itu hanya terkekeh kecil. Sudah lama juga Hyewon tidak melihat wajah kesal adiknya. Karena menjadi salah satu anggota keamanan kerajaan, Hyewon jarang mengunjungi Minju.
"Bagaimana kabar ayah dan ibu?" tanya Minju lagi tanpa memberi Hyewon kesempatan untuk menjawab pertanyaannya tadi.
Mendengar pertanyaan Minju yang satu ini membuat Hyewon teringat akan satu hal.
"Ingat, Hyewon! Jangan terlalu sering menemui Minju! Ini perintah bukan permintaan, kau mengerti?"
Sejujurnya, bukan karena masalah pekerjaan saja yang membuatnya jarang mengunjungi Minju. Hal itu terjadi karena ayahnya selalu melarang Hyewon untuk datang dan Hyewon sudah mendengar larangan itu ribuan kali sejak kecil. Aneh menurutnya. Kenapa ayahnya melarang Hyewon untuk menemui adiknya sendiri?
Sebenarnya apa yang Minhyun sembunyikan dari Hyewon.
Selain itu, Hyewon juga selalu mendengar kalimat ini, "Kau harus terus menjaga adikmu, Hyewon. Selamanya, sampai akhir hidupmu!"
Iya, seperti itulah yang Minhyun ucapkan setiap ada kesempatan bertemu.
"Aku sibuk, maaf ya. Kabar Ayah dan Ibu baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" Hyewon menuntun Minju untuk duduk di bangku tanpa sandaran yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curse
FanfictionMinju, Putri yang dikutuk karena kesalahan ibunya di masa lalu. Selama bertahun-tahun ia bersembunyi di berbatasan negara Wish dan Dark, di awasi oleh Ayah angkatnya. Minju harus bisa menyalakan 108 lilin untuk menghilangkan kutukannya itu. Namun...