Bab 21. RASA

2.5K 101 1
                                    

JIKA ADA TYPO HARAP LANGSUNG LAPOR PADA AUTHOR..

Di dalam mobil Key hanya diam. Tidak berniat membuka topik pembicaraan. Begitu pun sebaliknya, Vano dia tidak tau harus berbicara apa.

"Mau makan?" Tawar Vano.

"Enggak." Tolak Key dengan dingin.

Vano menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Key sangat cuek berbeda seperti dulu dan Vano benci hal itu.

CKIIIT...

Tiba-tiba Vano menginjak rem. Sehingga membuat tubuh Key sedikit terhuyung kedepan. Hampir saja kepalanya membentur Dashboard . Key melayangkan tatapan protes kepada cowok itu.

"Vano!! Kamu gila! Bagaimana jika terjadi kecelakaan!"

Cerocos Key kesal. untung saja di belakang tidak ada kendaraan.

Sedangkan Vano tidak menanggapi ocehan Key. Mata laki laki itu tetap fokus kedepan. Key yang penasaran apa yang diliat oleh Vano ikut melihat kedepan.

Vanya?

Perempuan itu sedang duduk di halte bus. Key kembali menatap Vano. Ada rasa rindu dan cinta didalam mata setajam elang itu. Walau rasa itu tidak sebesar kepadanya. Tapi tetap saja Key merasa risih.

Apalagi Vanya adalah cinta pertama Vano. Dan cinta pertama sangat sulit untuk dilupakan. Dan disini posisinya adalah orang ke-2 atau dalam artian selingkuhan.

Key tersenyum getir, Ia melepaskan seat belt yang di pakainya.

Cklek

Key turun dari mobil dan menarik Vanya masuk kedalam mobil. Vano yang melihat itu hanya diam memperhatikan layaknya orang idiot. Key menyetopkan taxi.

Vano yang baru tersadar berniat mengejar Key sebelum tangan Vanya menghentikan aksinya itu.

"Vano, Aku takut. Aku masih belum tau ke seluruhan kota jakarta." Dustanya.

Vano terdiam menatap sekilas kearah Vanya. Key sudah pergi dengan taxi meninggalkannya.

Sial lagi lagi dia membuat orang di cintainya kecewa.

……

"Apa?! Jadi Vanya pacar Vano!" Teriak Alana yang di balas anggukan lesu oleh Key. Setelah kejadian tadi Key memutuskan untuk menemui Alana. Sahabatnya.

"Pantesan dari awal dia dateng gue udah gak suka. Terus Vano ngebiarin lo pergi gitu aja?"

Key kembali menganggukan kepala dan di balas decakan kesal oleh Alana.  "Lo juga udah bilangin jangan terlalu deket-deket ama tu cewek, Tetep aja ngeyel." Cerocos Alana.

"Guekan gak tau bakalan jadi gini" Ucap Key dengan bibir bergetar. Alana menatap nanar temannya. Ia menghela napas. Alana mengahampiri Key lalu memeluk perempuan itu. Key yang berada dihadapannya berbeda dengan Key yang di kenalnya.

"Kalau lo mau nangis, Nangis aja. Gak usah ditahan-tahan." Ujar Alana yang berhasil membuat air mata Key yang ditahannya keluar membasahi pipi putihnya. Alana menepu-nepuk punggung Key mencoba menenangkan perempuan itu.

"Sekarang apa yang bakalan lo lakuin?"

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA....

JANGAN LUPA VOTE AMA COMMENT YA...

JANGAN LUPA VOTE AMA COMMENT YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALVANO & KEYLA ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang