10. Hadiah Pagi dari Clara.

905 47 10
                                    

[REVISI]

Saat ku tenggelam dalam sendu.
Waktu pun enggan untuk berlalu.
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku, entah untuk siapa pun itu.
Semakin ku liat masa lalu.
Semakin hatiku tak menentu.
Tetapi satu sinar terangi jiwaku.
Saat ku melihat senyummu.
Dan kau hadir.
Merubah segalanya.
Menjadi lebih indah.
Kau bawa cintaku, setinggi angkasa.
Membuatku merasa sempurna.
Dan membuatku utuh.
Tuk menjalani hidup.
Berdua denganmu selama-lamanya.
Kau lah yang terbaik untukku.

>Lebih Indah – Adera<

||• HAPPY READING •||

10. Hadiah Pagi dari Clara.

Pagi ini Clara sudah siap dengan seragam batik sekolah yang melekat ditubuhnya. Dengan langkah santai, kaki jenjang milik Clara menuruni setiap anak tangga. Saat sudah sampai di depan meja makan, Clara langsung duduk dan mengedarkan pandangannya.

"Tumben sepi," guman Clara.

"DORR!"

"EHH ANAK AYAM!! PIPI EHH!" latah Clara kaget.

"BWAHAHAHAHAHAHHHHH..."

"Ish lo mah bang usil banget jadi orang." kesel Clara ketika mengetahui orang yang mengagetkannya adalah Agung, abangnya sendiri.

"Komuk bet anjir wajah lo." ledek Agung yang tak berhenti ketawa sambil memegang perutnya.

"Bodo anjir."

Setelah berdebat dengan abangnya, Clara memilih untuk melanjutkan kegiatan sarapannya. Begitu juga Agung ketika melihat adik kesayangannya melanjutkan sarapannya, ia segera menyusul sang adik.

****

Dilain tempat, seorang laki-laki masih memejamkan matanya padahal jam sudah menunjukan pukul 06:45 dan matahari pun sudah masuk kedalam celah-celah jendela kamar tersebut.

"ABANGGG!!!" panggil seseorang dari balik pintu.

Merasa tidak ada jawaban sama sekali, seseorang dibalik pintu itu membuka perlahan knop pintu. Dan betapa terkejutnya saat melihat kamar anak nya yang sudah seperti kapal pecah. Belum lagi dikasur seorang anak laki-laki tengah tenang dalam alam mimpi dengan setengah telanjang.

"ABANGG!! BANGUN SEKARANG JUGA!" teriak Liza—Mamah Revan.

"Aduhhh mah, masih pagi elah jangan teriak-teriak." jawab Revan dengan mata yang masih setia menutup.

"REVAN ALDEBARAN!"

"HADIR!" jawab Revan yang sudah berdiri tegak.

"MANDI SEKARANG ATAU KOLEKSI MOBIL-MOBILAN KAMU MAMAH BUANG!" ancam Liza.

Mendengar ancaman Liza, Revan langsung berlari menuju kamar mandi dan berteriak "JANGAN TERIAK-TERIAK MAH NANTI CEPET TUA!"

Liza yang mendengar teriakan sang anak pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Heran turunan siapa sih tu anak."

****

Saat sampai di sekolah, Revan mendengus kesal saat melihat gerbang sekolah yang sudah ditutup. Saat melihat ke arah jam hitam yang tertara di tangan putih miliknya, " Pantes banget orang udah jam 8."

Tak ingin membuang waktu banyak, Revan langsung menaiki motor ninja kesayangannya dan mengecapkan gas dengan keceparan sedang menuju warkalah-warung belakang sekolah.

Saat sampai di warkalah, Revan langsung menyimpan motornya dan berpesan kepada Bi Ani—sang pemilik warung."Bian, Revan titip ya si merah nanti Revan ambil."

"Sip lah!" jawab Bi Ani.

Setelah mendapat jawaban dari Bi Ani, Revan langsung memanjat dinding belakang sekolah yang bisa dibilang cukup tinggi.

Shit

Dengan sangat pro Revan sudah sampai di halaman belakang sekolah dan merapikan bajunya yang sedikit kotor lalu melangkahkan kaki nya meninggalkan halaman belakang sekolah untuk menuku kelasnya.

****

"Selamat pagi pacar!" sapa Revan saat melihat Clara tengah patroli.

"Lo telat?"

Revan cengengesan. "Bukan telat, tapi tadi mau lewat depan. Udah ditutup, yaudah lewat belakang aja."

Clara memutar bola matanya jengah. "Ikut gue."

Lalu Clara berjalan mendahului Revan. Dan tentunya Revan membuntuti dibelakang. Ternyata Clara membawa Revan ke lapangan utama.

"Hormat sampe jam pelajaran pertama selesai." perintah Clara saat tiba di depan tiang bendera.

"Temenin ya?" rengek Revan.

Eh, kenapa Revan manja.

"Gak! Gue masih aja urusan."

Lalu Clara pun meninggalkan Revan yang pasrah.

"Bukannya dikecup-kecup manjah, malah dihukum. Nasib orang ganteng." Revan membatin.






Part 10 selesai.

Salsa Sabrina.
Sukabumi, 24 Juni 2020.

****
Pendek ya?
Author nya lagi males:(
Ide nya abis.
Help, help.

VOTE DAN KOMEN❤

—TBC—
See you next part 😘

CLARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang