04 ◎ Anak Baru

31 7 2
                                    

Kalo ada typo kasih tau ya
Langsung aja,Cuss~

Semua pandangan menuju kepada perempuan berambut panjang dengan bola mata hitam pekat yang mampu menyihir banyak orang dengan kharismanya.

"Sorry, ruang kepala sekolah mana ya?" anak baru ber name tag Anastasia Angel itu bertanya pada Andhara yang tengah memegang kantong kresek berisi jajanan.

"Lo bisa lurus terus kalo udah di ujung lo bisa liat plang yang di atas," ucap Andhara santai.

"Makasih ya!" perempuan itu bergegas menuju ruang kepala sekolah.

****

Andhara memanggul tas biru lautnya sambil menggandeng tangan Shana.

"Dhar, lo tau nggak sih anak baru yang cakep itu," Shana seru sendiri.

"Tau kok, emangnya kenapa?"Andhara bertanya kepo.

"Nggak papa sih," Andhara mengangguk pelan.

Di depannya disuguhkan pandangan Leo dengan anak baru itu, Anastasia. Hati Andhara tiba tiba terasa nyeri.

"Leo aku kangen sama kamu!" ucapnya manis.

Anastasia, ia terlihat manis bahkan setiap orang yang melihatnya akan terpana memiliki hidung yang tidak terlalu mancung, bibir tipis berwarna pink terlihat manis juga rambut panjang dengan Mata hitam pekat.

Andhara pesimis ia melihat dirinya lagi, rambutnya pendek sebahu berwarna kecoklatan, iris mata coklat, hidung yang mancung, bibir kering. Ia lebih mirip seperti bule kesasar.

"Cantik kok lo, kayak bule gitu," celetuk Shana seolah tau apa yang di pikirkan gadis yang belum bisa move on.
Andhara terkekeh.

"Yuk pulang mendung nih," ajak Shana. Mereka pergi hingga sampai di gerbang keluar bercat hitam yang sudah sedikit terkelupas.

"Lo mau ikut gue nggak?" tawar Shana.

"Nggak,gue pesen ojek online aja deh."

"Beneran nih?" Andhara yang gemas ingin mencubit ginjalnya itu menjawab.

"Iyaa, Shana yang cantik," jawabnya gemas.

"Ya udah deh, gue duluan buru pesen mendung nih!" Andhara pun melambaikan tangan ke arah Shana lalu mengecek ponselnya untuk memesan ojek.

"Sendirian aja, Neng."

"Berisik!" balas Andhara ketus, laki-laki yang ingin selalu mendekatinya itu tak henti henti meledek Andhara.

"Sana urusin pacar lo!"ujar Andhara kesal.

"Pacar? Gue nggak punya pacar tapi otw nih," balas Leo santai.

"Leo, daritadi aku cariin kamu ternyata di sini," perempuan bernama Anastasia itu berkata manja,terlihat di buat buat.

"Udah sana lo pergi! Jangan ganggu gue sama pacar gue!" bentak Leo lalu menarik tangan Andhara supaya mengikutinya.

"Kenapa lo bilang gue pacarnya!?" Andhara berbicara dengan wajah masam.

"Karena gue ... "

"Apa?" Andhara bertanya mulai kepo.

"Karena gue cinta sama lo!" ungkap Leo tulus dengan tatapan sendu.

Andhara membuang muka pura pura tidak peduli namun, hatinya menghangat akibat ucapan Leo. Pipinya sedikit merah.

"Dhar, gue anter pulang ya!" Andhara hanya diam di tempat, masih mematung. Leo yang sudah tak tahan akhirnya menggendong Andhara naik ke motor, Andhara membrontak tapi tak bisa ia kalah tenaga.

"Nih helmnya," ucap Leo sambil memasangkan pengait helm.

"Ih gue bisa sendiri kali."

****

"Dhar." Leo memanggil pelan.

"Hmm," Andhara hanya berdehem seperti menjawab.

"Makan yuk!" ajak Leo semangat.

"Ha! Ayo!" balas Andhara tak kalah semangat.

Soal makanan nomor satu di hati Andhara, always. Sekarang Leo dan Andhara sedang duduk di kursi kayu yang sedikit sudah di rayapi, suasana di sini sangat hangat, aroma kaldu menyeruak di indra penciuman mereka.

"Dhar?"

"Hm."

"Dhar?"

"Hmm."

"Dhar?"

"Ih apa sih lo!gue mau makan nih!" ucap Andhara yang mulai emosi.
Pandangan mereka saling bertemu dan bertatap selama beberapa detik.

"Nggak jadi," kini Andhara sudah mulai marah, ia tak berselera makan lagi sekarang semua gara-gara Leo. Akhirnya mereka makan dalam keadaan diam.

"Yuk pulang," ajak Leo dengan senyuman menawannya, refleks Leo menggandeng tangan Andhara namun, Andhara buru-buru menepisnya.

"Sorry." Andhara hanya berdehem untuk menjawab permintaan maaf Leo.

Pukul 15.00

Andhara baru saja menyelesaikan ritual mandinya, dua puluh menit yang lalu Andhara sampai di rumah dengan di antar Leo.

Andhara merebahkan punggungnya ke atas kasur yang berbalut bed cover bermotif bunga matahari.

"Gue kok ngerasa aneh ya?" Andhara berbicara sendiri.

"Iya, aneh sama hati gue suka deg deg an kalo deket Leo," tawa Andhara memenuhi ruangan selama beberapa detik.

BRAKK....

"Woy!" tawa Andhara terhenti,kini matanya beralih pada laki-laki lebih tua di depannya.

*****

Cie di gantungin lagi deh ( ͡° ͜ʖ ͡°)

aku kasih satu pertanyaan ya! Oh iya selamat tahun baru 2020 semoga menjadi lebih baik lagi, aaminn.

                                  #TimRebahan

                                          Atau

                                  #TimTidur

           Segini dulu dadah,see u hari kamis!

AndharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang