Tiga

10.4K 581 17
                                    

===== WARNING!!! =====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===== WARNING!!! =====

⛔ DILARANG KERAS MENJIPLAK CERITA INI UNTUK DIPUBLIKASIKAN ULANG DI TIKTOK, INSTAGRAM, YOUTUBE,
ATAU PLATFORM LAINNYA! ⛔

==================================

Rutinitas pagi hari Ali masih belum berubah, yaitu memerhatikan Prilly dari taman dekat lapangan basket, dengan posisi tiduran dan menghadap ke ruang kelas Prilly di lantai tiga. Gadis itu suka sekali berdiri di koridor sebelum bel berbunyi sambil mendengarkan musik, dan memerhatikan sekelilingnya.

Jika Prilly memiliki posisi duduk tersembunyi di kafe, maka posisi Ali ini pun tersembunyi dari Prilly karena terhalangi oleh beberapa pohon kecil. Ia tak ingin gadis itu tahu kalau dirinya selalu memantau gerak-geriknya selama setahun belakangan.

"Woy, masih aje!" teriak Kirun yang baru datang. Sahabatnya itu memang selalu tahu di mana harus mencari Ali di pagi hari seperti ini.

"Hmm! Males gue ngomong sama lo!" Ali menjawab ketus dengan mata tetap fokus pada Prilly.

Kirun duduk di samping Ali. "Dih, jangan ngambek gitu dong lo sama gue! Sorry, bro, semalem gue disuruh ke rumah Thea. Tau sendiri kalo cewek lagi PMS bawaannya marah-marah aja. Kalo nggak nurut, bisa diputusin gue!"

"Alesan aja terus lo! HP ke mana, hah? Ilang? Rusak? Kagak ngabarin gue sama sekali! Bagus banget lo bikin gue nunggu di kafe sampe kayak orang tolol! Untung nggak tolol-tolol banget gue!" dumel Ali kesal.

Kirun tertawa. "HP gue lowbat, Li. Sorry, deh."

"Enak banget lo ngomong sorry! Gue nungguin berapa jam, tau nggak? Buang waktu gue aja lo berdua! Terus itu si kunyuk satu lagi ke mana tuh? Pacaran juga? Atau apa? Mogok mobilnya?" tanya Ali lagi.

Kirun angkat bahu.

"Woy, bro! Aduh, sorry telat gue! Haduh, capek banget gue olahraga pagi-pagi!" yang baru dibicarakan tiba-tiba muncul dengan wajah penuh keringat dan napas tersengal.

"Eh, buset! Habis ngapain lo? Macul?"

"Macul, Macul! Sembarangan! Itu motor gue mogok. Gila! Udah semalem mobil mogok, sekarang motor gue! Maunya apa sih nih?"

"GANTI BARU KELES!!!" teriak Ali dan Kirun kompak. Mereka pun melakukan tos sambil tertawa ngakak. Baru saja melakukan itu, Ali pun tersadar kalau dirinya masih marah kepada dua sahabatnya itu.

"Sial lo pada!" keluh Kevin. "Nggak ada yang punya minum apa? Haus nih!" katanya lagi sembari mengatur napas.

Ali melempar tasnya pada Kevin.

"Ya lagian lo, jaman udah modern masih aja kuno! Gue tau lo sama keluarga lo demen barang antik, tapi ya nggak gitu juga. Sampe kendaraan harus yang jadul lo bawa ke sekolah. Gimana cewek mau pada nempel sama lo, Vin?" komentar Kirun.

Glimpse Of Love (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang