Sebelas

985 60 1
                                    

Eh, komen ya ama vote. Komen loh komen jangan baca doang ah ilahh😕

^^^

Ridho: Lo udh makan?
            Jan lupa mandi wkwk:v

Me: Hooh.. Bct

Gue kemudian meletakan iPhone X di kasur, belom 11 pro gais, nyokap belom beliin. Katanya percuma nanti dirusak lagi, fyi, ini ponsel gue juga baru sebulan di beli sama nyokap karena iPhone X gue yang waktu itu di colong orang pas gue lagi ke warnet buat nge-print. Biasa, print-an di rumah gue rusak.

Patra, abang gue itu juga gak jauh ceroboh nya dari gue. Mesin print-an rusak gegara dia setahun yang lalu dan sampai sekarang tuh orang gak ada niatan buat tanggung jawab dan benerin, ckck.

Back to topic.

So, kemarin gue pulang dianter sama Ridho karena bis yang gue tunggu gak datang-datang, angkot juga udah jarang yang lewat. Jadi, mau gak mau gue balik sama dia.

Dan Ridho baru aja whatsapp gue, kayak biasanya. Tapi, gue tetap cuek. Ya itu, gue takut Ridho berfikir kalo gue kasih kesempatan dan harapan kalau gue bales chat dia responsible.

So, jadi gue abaikan saja. Gue pun beralih men-scrool snap whatsapp dari beberapa teman gue, yang kebanyakan cowok. Kontak teman cewek gue cuma ada dua, itu juga teman SMP gue dan gue udah gak tau kabar keduanya, kita sekarang cuma sama-sama jadi penonton story doang.

Mata gue beralih ketika mendapat notifikasi yang membuat gue tertarik.

Ketos gila: bsk gue jemput.

Me: g

Ketos gila: hrs, pokokny lo hrs gw jemput dan liat gw tanding basket.

Oh ya, gue baru inget kalo besok ada classmate. Itu pertandingan olahraga antar kelas yang selalu diadakan di akhir semester, mulai dari basket, futsal, hingga voli. Pertandingan putra maupun putri, dan besok kelas gue tanding futsal untuk grup putra.

Me: Y.

Gue terkekeh pelan, mungkin saat ini Radja kesel sama jawaban yang gue berikan. Biarin aja sengaja, ngetes kesabarannya dia, awokwowk.

^^^

Sudut Pandang Author.

Kawasaki ninja itu terparkir mulus dan seorang cewek berambut sebahu turun. Gadis itu berkaca sebentar pada kaca spion motor, lalu dahinya berkerut.

"Rambut gue gelap banget," Keluhnya.

"Kan emang rambut lo warna item," Ujar Radja yang membonceng nya tadi sambil menyentil pelan kening Dara.

"Gue mau warnain lagi deh," Tanpa berkata apapun lagi gadis itu melangkah sambil mengambil permen karet dan mengunyah nya.

Sepuluh menit kemudian, bel pertanda masuk berbunyi. Dan juga pengumuman bahwa classmate akan dimulai, serta pembukaan. Setelah itu kepala sekolah mulai naik ke podium dan mengumumkan bahwa classmate akan di mulai untuk hari ini sampai empat hari ke depan, serta sorakan siswa.

^^^

Untuk satu hari pertandingan olahraga antar kelas berjalan dengan lancar. Kelas Dara bersorak karena kemenangan tim basket putra menang melawan kelas XII. Tentunya tim basket tersebut di ketuai oleh Radja Dauarta.

Dara melangkah gontai keluar kelas. Tak ada niatan untuk melakukan apapun, jadi dia berniat untuk cabut ke warung bang bokir, seperti biasanya. Lagipun kelas juga sudah tidak belajar.

"Woy mao kemana lo?" Di Koridor, gadis itu berpapasan dengan Dika.

"Bang bokir," Jawabnya.

"Lo mo bolos?" Bisik Dika.

"Hooh, lagi juga udah ga belajar,"

"Ikut deh gue,"

^^^

Dara merebahkan dirinya di kasur empuknya tersebut. Pikirannya masih melayang pada lima jam yang lalu.

Flashback

Sorakan demi sorakan memenuhi telinga Dara yang nampak tak bersemangat sama sekali. Tim dari kelasnya kembali menyoraki nama 'Radja' saat cowok itu kembali memasukan bola dalam ring dengan mulusnya.

Gadis itu sama sekali tak bersemangat dan berniat untuk menghabiskan suaranya. Kupingnya semakin pengang saat beberapa perempuan menjerit histeris.

"Aaa gila ka Radja ganteng bangettt!!"

"Sumpahh keringat nya ka Radja bikin gregett!!"

"SEMANGAT RADJA!!!"

"AYOO XI IPA LIMAAA!!"

Dara hanya menutup telinga nya kuat-kuat, tapi matanya membelalak saat bola tersebut seperti melambung ke arahnya.

Happ

Gadis itu menangkap bola tersebut, semua mata kini menatap ke arahnya. Dara melihat bola tersebut di tangannya, dan terlihat Radja yang menghampirinya.

Kemudian cowok itu tersenyum tulus membuat Dara reflek mengerutkan keningnya.

"Dih, ngapain dia senyum-senyum," Gumam gadis itu, lalu memberi bola tersebut ke Radja. Dan tanpa di duga setelah mengambil bola tersebut, Radja malah mengacak pelan rambut Dara membuat beberapa orang, bahkan dirinya melongo.

Dan tanpa berkata apapun cowok itu lantas langsung kembali ke lapangan. Kini, semua pasang mata menatap ke arah Dara dengan pandangan yang berbeda. Gadis itu hanya berdecak kesal lalu pergi.

"Ck, ngapain coba tuh cowok?aneh banget,"

Flashback off

"Ish, makin hari makin aneh aja sih tuh cowok, heran gue," Ucapnya bermonolog "Apa... Dia baper ya sama gue?"

"Jangan-jangan... dia suka sama gue?"

^^^

Komen eh sama vote. Komen dong biar gue semangat!!!

Asmara DaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang