[DUA]

5.7K 145 0
                                    

"Nah,cepet ambil push up 10 porsi!"Ujar Alesya tegas saat memberi instruksi pada Gibran untuk melakukan hukumannya,alhasil saat ini Alesya membawa Gibran ke tengah lapangan.

"Lo nggak tau gue siapa?" Tanya Gibran sinis pada wanita yang ada didepannya.

"What?sorry,gue tau lo cucu pemilik yayasan"

"So,masih berani ngehukum?" Tanya Gibran kembali.

"Jangan mentang-mentang lo cucu pemilik yayasan,terus lo bisa ngehindarin hukuman!" Alesya berujar dingin dengan tatapan menusuknya.

"Gue pikir,kalo lo jantan,lo bakal bertanggung jawab atas perbuatan lo" Alesya berucap remeh yang mampu membuat Gibran merasa tersindir oleh kata-kata pedasnya.

"Terus,dengan lo push up di tengah lapangan,reputasi lo?sebagai mostwanted bakal hancur,dan malu-maluin" Alesya kembali berucap meremehkan,yang membuat Gibran langsung membalas dengan tatapan tak kalah tajamnya.

"Oke baby,lo bakal liat nanti" Ujar Gibran yang langsung mengambil posisi push up.

Kring!kring!
Bel istirahat keduapun telah tiba,dan Alesya semakin menyunggingkan senyum manisnya,pastinya nanti bakal ada pertujukkan seru.Batin Alesya,dengan senyum yang masih bertahan di wajah cantiknya.

"Huaaaaa!my baby honey swety!seksi amat sih"

"Waduh!tambah ganteng aja calon swamikuh!"

"Ya Allah nak,itu calon bapakmu ganteng amat"

"Beruntung banget tuh Alesya,bisa deket-deket"
Begitulah jeritan serta ucapan kagum dari para fans Gibran.

Alesya yang tadinya menyunggingkan senyum lantas terkejut,ternyata ia telah menjilat ludahnya sendiri.Niatnya yang ingin membuat Gibran malu malah membuat fans-nya menambah,jujur dalam hatinya Alesya sangat merutuki perbuatannya yang membuatnya malu.

"Bangun,eh bangun aja deh" Ujar Alesya mengintruksi Gibran untuk bangun.

"Malu nggak lo?" Jawab Gibran dengan senyum meremehkannya,saat dirinya sudah bangkit kembali.

"Ngg-" Ucapan Alesya terpotong saat dirinya tertubruk oleh seorang siswi dari belakang,hingga terhuyunh kebelakang.

"Aduh baby,keringatnya banyak banget sih" Ujar siswi yang sedang mengelap keringat di dahi Gibran,yang tidak diketahui namanya oleh Alesya.

Saat Alesya ingin membalikkan badannya,lagi-lagi badannya tertubruk oleh beberapa siswi yang ingin menghampiri Gibran,yang bisa diduga itu adalah fans Gibran.

"Damn it!" Umpat Alesya pelan yang hampir tak terdengar.

Setelahnya,Alesya segera melangkah pergi meninggalkan tempat sial tersebut.

Tanpa diketahui,ada seseorang yang melihat kepergiannya dengan senyum penuh arti.

•••
"Apa?!lo nyuruh my honey push up?seratus kali?"Alesya lantas menutup kupingnya yang terasa membengkak saat mendengar jeritan Clara.

" Duh!bisa ngga sih?toa lo simpen dulu?!budeg gue"kesal Alesya pada Clara yang menurutnya sangat berlebihan responnya saat mendengar idolanya dihukum push up sepuluh porsi.

Tanpa menghiraukan kekesalan Alesya,Clara tetap saja menyuguhkan pertanyaan beruntun,"Terus-terus?gimana dong?pasti encok tu my honey"racaunya dengan wajah cemberutnya.

"Udah deh,ngga usah panggil my honey honey gitu,jijik gue" Alesya yang memang pada dasarnya sama sekali tidak mengidolakan sosok mostwanted sekolahnya pun,hanya mendengus kesal.

•••
Cahanya remang serta dentuman keras musik dj tengah memanjakkan kepuasan duniawi bagi orang yang berada dalam club malam.

Terlihat sosok wanita beramput panjang lurus,dengan dress ketat di atas lutut yang dipadukan dengan polesan make up yang terbilang cukup tebal pun saat ini sedang berada di club dengan melenggak lenggokan body goals nya.Ya,dia adalah Alesya,si perempuan bersifat dingin.

"Lo sama sekali ngga minat minum Sya?" Tanya Gisel,teman satu club Alesya,dan sudah tidak bersekolah.Wanita yang satu ini sedang membawa dua gelas minuman beralkohol.

"Ngga" Alesya berujar singkat,dengan masih meliukkan tubuhnya mengikuti irama musik dari seorang disc jockey.

Beginilah kehidupan malam Alesya,dia yang seperti memiliki dua sisi berbeda,antara di sekolah dengan di luar sekolah atau luar rumahnya.Tidak banyak yang mengetahui sifat asli dari sang ketos SMA WIJAYA ini,bahkan yang mengetahui hanya Gisel seorang.Clara pun sama sekali tidak mengetahui sifat asli dari sahabat terdekatnya ini,juga orang tua maupun pengasuhnya.

Walaupun terbilang sering berkunjung ke club malam,ia tidak pernah sekalipun yang namanya meminum barang haram tersebut.Tujuannya kesini hanyalah untuk menyegarkan pikirannya,itu saja.

"Sya,gue kesana dulu" Ujar Gisel setengah berteriak dikarenakan dentuman suara musik dj yang semakin keras saja volumenya.

Alesya yang memang sedang terbang ke awang-awangpun hanya menganggukan kepalanya tanda ia mengiyakan izin dari Gisel.

"Sya?"

Alesya mendongak saat merasa dirinya dipanggil oleh seseorang.Ia cukup terkejut kala ada seseorang yang mengetahui kebiasaan buruknya yang satu ini,apalagi dia adalah seorang laki-laki.

"E-em,l,lo?" Ucap Alesya terbata-bata,yang sudah dihinggapi rasa takut.

"Ya gue kenapa?" Tanya balik dari laki-laki yang ada dihadapannya ini.

"Plis,gue mohon jang-"

"Tenang Sya,gue ngga bakal kasih tau siapa-siapa,dan gue,bakal tutup mulut" Ujar laki-laki tersebut dengan memotong ucapan Alesya barusan,karena sebenarnya dirinya sudah mengetahui arah pembicaraan Alesya.

"Thanks luck" Jawab Alesya seraya tersenyum tulus.

Ya,dia adalah Lucky Wiliamsyah,teman Smp Alesya yang sudah berpisah dengannya saat keduanya menginjak bangku Sma,yang dapat Alesya ketahui bahwa Lucky saat ini bersekolah di SMA DharmaBhakti.

"Lo?clubbing?" Tanya Lucky yang masih tak habis pikir,bahwa Alesya ternyata mau memasuki tempat yang terbilang haram itu.

"Menurutmu?" Alesya balik bertanya yang kemudian dibalas cengiran oleh Lucky.

"Gue masih ngga percaya Sya"Lucky berujar dengan nada yang masih menyimpan rasa penasaran.

"Terus,maksudnya ketua osis itu ngga boleh nginjak tempat nginian?"

"Ngga,ngga Sya,maksud gue lo kan,anak baik-baik" Ujar Lucky cepat,takut tambah menyinggung perasaan Alesya.

"Itu tandanya,lo belum kenal gue"

Lucky mengernyit bingung,bagaimana belum kenal?sedangkan ia dan Alesya sudah saling mengenal saat mereka menginjak bangku menengah,namun apa tadi?belum mengenal?

Alesya yang sepertinya mengerti kebingungan Lucky pun lantas menjawab kebingungan Lucky dalam hatinya.

"Maksud gue,lo belum kenal sifat asli gue" Setelah mengatakan itu,Alesya pergi meninggalkan Lucky yang masih sedikit bingung dengan maksud Alesya.
Lucky sangat tahu,sejak Alesya berada di sekolah menengah pertama sudah sangat terkenal kesiplinannya,sampai-sampai ia menjadi ketua osis dalam dua periode sekaligus.
Namun tiba-tiba,Lucky melihat bahwa teman lamanya itu sedang berada di tempat haram,apakah yang sebenarnya terjadi?

"Alesya?"

Yeee!alhamdulialah sampai part duanya😍
Jadi alur yang aku bikin ini sedikit mirip dengan cerita lamaku yang eror,huaa😭ngga papalah,yang penting masih ada kesempatan buat bikin😆💪.

Maapin banget sama susunan kata,bahasa,maupun typo yang berserakan😭aku masih Author amateur gaes😭🙏jadi mohon kemaklumannya ya gaes🙏😭

Oke,jangan lupa voment♥
Baibai♥👋


MY COLD LOVER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang