[DELAPAN]

3.7K 75 0
                                    

Alesya Gabriella Raziel (badgirl)

"Lo maju lagi!gue belah leher ni cewek" Ujar Johan dengan ancamannya.

Gibran memundurkan kembali langkahnya,ia benar-benar merasa orang bodoh,namun tiba-tiba sebuah suara menyadarkan semua orang yang ada di sana.

"Polisi" Gumam Gibran pelan yang menyadari bunyi sirine,Gibran lantas menendang dengkul Johan yang perhatiaanya sedang terpusat pada mobil polisi yang baru saja mendatangi tempat itu.

"Awh,sial!" Umpat Johan yang tersungkur.

"Cabut!" Perintah tegas dari Gibran sehingga menyadarkan semua orang yang ada disitu,semua menaiki motornya masing-masing,Geng Lionpun sudah tidak memperdulikan tentang Alesya,yabg terpenting mereka selamat dari kejaran polisi,pikirnya.

Alesya menaiki motor sport milik Gibran dan tak lupa memeluk erat tubuh kokoh Gibran,dikarenakan Gibran yang menjalankan motor dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Berhenti!" Sebuah teriakan keras terdengar dari mobil yang berada di belakang Gibran,itulah mobil polisi yang sedang berkejar kejaran.

"Ta-kuut" Cicit Alesya yang masih bisa di dengar oleh Gibran.

Gibran lantas menambah kecepatannya,untung saja ia tidak sedang berada di jalan raya,ia pun membelokkan motornya di sebuah gang sempit nan gelap sehingga mobil polisi pun tidak dapat menyusulnya.

Gibran memberhentikan motornya,setelah keadaan dirasa aman,Alesya dapat melihat sebuah bangunan layaknya rumah biasa,dengan teras yang sudah dipenuhi anak Tiger yang masih kelelahan.

"Turun" Titah Gibran dingin.

Alesya pun lantas turun dari motor besar tersebut,yang hanya ia lakukan hanyalah berdiri sambil menunduk membuat semua orang yang berada di situ mengerut bingung.

"Maafin guee" Cicit Alesya entah ditujukkan pada siapa.

"Ama abang santai aja sya" Ujar Glen menggoda yang langsung mendapat toyoran dari Galan.

"Yee,lo mah kalo ada yang bening aja di baek-baekkin" Omel  Galan kesal.

"Eh btw,lo kok bisa sih ada sama kita?" Tanya Rio,salah satu anggota Geng Tiger.

"Em,gu-gue em-"

"Ikut gue" Potong Gibran tiba-tiba seraya menarik tangan Alesya dan membawanya entah kemana.

Ternyata Gibran membawa Alesya ke belakang rumah tersebut yang ditempat itu tertata layaknya taman.

Gibran mendudukkan badannya di kursi panjang yang terdapat di situ,Alesya pun mengikutinya.

Gibran yang saat ini sepertinya sedang dalam keadaan emosi,terlihat dari tatapan tajamnya,Alesya yang biasanya tak menghiraukan kemarahan seseorang entah mengapa kini dia begitu takut dengan kemarahan Gibran.

"Gu-gue,ngikutin l,lo" Ujar Alesya dengan terbata-bata.

"Hem,buat?" Tanya Gibran dingin.

"Penasaran aja"

"Maafin gue repotin lo" Ujar Alesya kembali.

"Emang lo selalu repotin orang" Kata Gibran menohok.

"L,lo?!jahat tau nggak?!" Bentak Alesya yang tak habis pikir dengan rivalnya itu,padahal Alesya kan sudah meminta maaf.

"Biarin"

Alesya bangkit dari duduknya dan ingin melangkah meninggalkan Gibran,namun suara berat dari Gibran menginterupsinya.

"Mau pulang pake apa?" Tanya Gibran.

Oh My God!Alesya lupa,mobilnya bukannya tertinggal saat dia kabur dari kejaran polisi dan membonceng Gibran?

MY COLD LOVER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang