[LIMA]

4K 106 0
                                    

'GUSRAK'

Alesya segera bersiap-siap untuk melarikan diri sebelum orang tersebut mengetahui bahwa dirinya telah menguntitnya.

Namun ternyata kecepatan orang tersebut mengalahkan kecepatan langkah kaki Alesya, sehingga tangannya berhasil dicekal oleh orang tersebut.

"Ngapain?" Pertanyaan dingin tersebut sangat membuat Alesya terkejut, ia cukup kenal dengan suara ini, ya tidak salah lagi, dia adalah mostwanted SMA WIJAYA sekaligus cucu dari pemilik yayasan yang terkenal dengan berandalnya, siapa lagi kalau bukan Gibran.

"Nggak!" Jawab Alesya tak kalah dingin.

Gibran menarik tangan Alesya secara kasar sehingga wanita dingin yang ada dihadapannya ini terpaksa membalikkan wajahnya dan mengeluh sakit saat tangannya ditarik secara kasar
"Aws"

"Lebay" Cibir Gibran dengan wajah meremehkannya.

"Ngapain disini?" Tanya Gibran kembali ke awal, setelah menetralkan ekspresi wajahnya kembali pada muka datar dan dingin serta tatapan tajamnya.

"Lapor." Alesya menjawab pertanyaan Gibran tak kalah dingin namun terlihat santai.

Gibran lalu melepas cekalannya, dan mengambil ponsel yang berada di saku celananya, setelah ia menemukan sebuah foto, ia langsung membalikkan layar hp nya kepada wanita didepannya agar bisa melihat dengan jelas foto tersebut.

"Shit!" Alesya mengumpat saat dirinya telah menyadari bahwa foto tersebut menunjukkan dirinya dengan Gibran saat berada di club, dan yang paling membuatnya kesal adalah ketika dirinya dipeluk oleh lelaki yang menurutnya paling menyebalkan ini.

"So, mau lapor?" Tanya Gibran kembali yang menyadarkan renungan Alesya.

"Ya-ya iyalah!" Alesya membalas tanpa ragu sedikitpun, dan mulai membalikkan badannya melangkahkan kakinya, tiba-tiba langkahnya terhenti saat perkataan Gibran menginterupsinya.

"Dan gue bakal lapor ini juga." Ujar Gibran dingin seraya mengangkat ponselnya ke udara.

Alesya kembali berjalan menuju Gibran dan menatapnya tak kalah datar, "Okey, gue nggak lapor, tapi-"

Alesya menggantungkan kalimatnya yang setelahnya dilanjutkan "lo juga jaga rahasia ini"

Gibran tersenyum puas, namun senyumnya yang begitu tipis sehingga tidak terlalu jelas lengkungan bibir tersebut.

"But, jangan hanya hari ini saja lo ngga laporin gue, tapi seterusnya" Gibran berkata dengan menekankan di akhir perkataannya.

"Tap-" Bantahan Alesya terpotong saat Gibran kembali berbicara dan meninggalkannya.

"Jangan lupa dengan yang ini" Ucapnya seraya mengangkat kembali ponselnya ke depan wajah cantik Alesya, lalu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alesya sendirian yang tengah bergelut dengan pemikirannya.

•••

Alesya memandang makanan yang ada didepannya ini dengan pandangan tdak berselera.

"Lo kenapa si sya?kok kaya nggak mood gitu?" Sampai suara sahabatnya menyadarkan lamunannya.

"Ngga selera aja." Jawab Alesya sekenanya.

"Buat gue aja ya." Mohon Clara dengan cengiran kudanya.

"Hem." Alesya yang sangat dingin tambah terlihat dingin ketika dirinya sedang malas berbicara seperti ini.

Tanpa babibu Clara segera memakan makanan yang ada dihadapannya, daripada dibuang?kan mubazir.

"Em sya , lo nggak lupa kan sama niat lo buat temenin gue ke toko buku?" Ucapan Clara seketika membuat Alesya tersadar dari lamunannya, padahal suara Clara tidak terlalu keras, namun bisa saja membuat Alesya terkejut.

MY COLD LOVER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang