[DUA BELAS]

3K 74 1
                                    

Glensyar Brawijaya☝

"Woy bos!dateng juga lu,bawa cewek kan?" Tiba-tiba suara bariton mengejutkan Alesya,Alesya sangat tahu siapa orang itu,ya dia adalah Glen.

Alesya nampak tak percaya dengan ini semua,ternyata seseorang yang terlihat bloon dimata orang adalah seorang yang sangat berada,terlihat jelas sekali dengan tampilan rumahnya yang megah bertingkat tiga,dengan tatanan yang semestinya,serta Alesya dapat melihat beberapa asisten rumah tangga yang berkeliaran membersihkan istana Glen.

"Sya"

"Sya"

"Woy!" Kali ini seruan Glen disertai tepukan tangan di depan mata Alesya,membuat Alesya sadar dari lamunannya.

"Lo liatin apa sih?" Tanya Glen kembali.

"Liatin rumah lah,masa liatin lo" Ujar Alesya jutek.

"Lo pengen?" Tanya Gibran tiba-tiba yang membuat Alesya terkejut.

"Hm" Alesya ingat,dia saat ini sedang dalam mode canggung dikarenakan pembicaraannya dengan Gibran saat di taman kota.

"Besok gue beliin kalo udah halal" Perkataan Gibran sontak membuat Glen maupun Alesya terkejut,darimana iceboy itu belajar menggombal?namun hal itu juga membuat pipi Alesya memanas.

"Yee si boss!ngga tahu apa didepannya ni jomblo ngenes" Ujar Glen sinis yang dibuat-buat.

"Kamar mandi dimana?" Tanya Alesya pada Glen,yang langsung dijelaskan letak kamar mandinya.Alesya berniat undur diri sebentar hanya ingin menetralkan ekspresi mukanya yang mungkin sekarang sudah seperti kepiting rebus,namun sayang ternyata Gibran sudah menyadari hal itu lebih dulu.

Alesya kembali di hadapan Glen juga Gibran yang sekarang sedang sibuk dengan game yang ada di ponsel keduanya,apalagi kalu bukan Garenafreefire.

"Mau pulang" Ujar Alesya tiba-tiba,namun tak dihiraukan oleh keduanya.

"Mau pulang!" Kali ini bentakan Alesya membuat keduanya terkejut,namun Gibran segera meminimalisir wajahnya kembali.

"Tu mobil lo" Tunjuk Glen pada sebuah garasi yang menyimpan mobil mewah Alesya.

Alesya mengikuti arah jari telunjuk Glen,ya memang benar itu adalah mobilnya,lalu mengapa bisa ada di sana?

"Kok?mobil gue?"

"Gue disuruh si bos buat simpen mobil lo,ngga tau kenapa" Ujar Glen yang langsung melanjutkan permainannya.

Gibran memang tidak memberi tahu Glen tentang Alesya yang sebenarnya suka dugem,ia adalah tipe orang yang tidak suka menebar aib orang,sehingga Gibran mengatakan pada Glen kalau Alesya dijebak oleh orang di dalam club malam itu dan terpingsan.

"Ya udah gue pulang dulu,bye" Pamit Alesya pada kedua pria yang sedang sibuk beradu dengan ponselnya,namun perkataan Alesya hanya dibalas lambaian tangan oleh Glen.

                              •••

Pagipun telah datang melipat malam,dan Alesya pun sudah siap dengan seragam rapinya.Ia sudah akan bersiap-siap berangkat ke sekolahnya,padahal ini baru menunjukkan pukul 06.15.

Namun entah mengapa Alesya ingin berangkat pagi.

Alesya menuruni tangga dan menuju ke pintu rumah,namun tiba-tiba panggilan ayahnya,ralat!tepatnya ayah tirinya,mengehentikan langkahnya.

"Sarapan dulu sya"Suara bariton Fandi mengejutkan langkah Alesya.Tanpa pikir panjang Alesya menuruti saja permintaan ayah tirinya itu.Walaupun Fandi adalah ayah tiri,namun ia sudah menganggap Alesya seperti anaknya sendiri,hanya saja kesibukannya lah yang menghalangi keluarga itu bertemu.

MY COLD LOVER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang