[ENAM]

3.9K 98 3
                                    

Alexander Gibran Wijaya

Awas typo bertebaran!

Saat ini yang dilakukan Gibran adalah hanya merenung di rooftop dengan mendudukkan badannya di sofa bekas yang tersedia,namun tiba-tiba kedatangan teman-temannya membuyarkan renungannya.

"Woy bos!" Seru Glen seraya menepuk pundak Gibran.

"Napa si lo bran?kok kaya ada masalah gitu?" Tanya Galang tampak serius.

"Suruh cari calon mantu" Celetuk Gerald dengan tampak santainya,ya memang Gerald sangat tahu sekali tentang Gibran,ia juga telah ditelpon Austy untuk ikut membantu Gibran mencari calon mantunya.

Gibran yang mendengar celetukan Gerald lantas memberi tatapn tajamnya menandakkan untuk diam saja.

"Wahahaha!orang ganteng ngga punya cewek?!hahaha" Tawa Glen dengan kencangnya yang mendapat toyoran dari Galan.

"Bukan ngga punya kutu badut!cuma kalo Gibran itu pilih-pilih ceweknya,ngga kayak lo semuanya diembat" Omel Galan kesal.

Setelah tawa Glen mereda ia mulai berbicara dengan serius, "Lo kan ganteng?kenapa lo ngga coba nyewa aja di club,pasti tanpa lo bayar tu pada mau,secara lo kan ganteng,tajir,ye kan mostwanted pula"

"Ya kali mau nyomot yang cabe,kalau nanti tante Austy nanya asal usulnya?berabeh kan?" Timpal Galang yang diangguki oleh Gerald.

Gibran yang sangat pusing memikirkan masalahnya tambah pusing saat kedatangan temannya tidak memberi solusi sedikitpun.

Gibran mulai pergi meninggalkan rooftop dengan tangan kebelakang menandakkan ia ingin sendiri dan tidak mau diganggu.

•••

Kringggg!

"Ayo Sya ngantin!" Seru Clara dengan menarik tangan kiri Alesya,sedangkan tangan kanan Alesya dipergunakan untuk menyelesaikan tugasnya.

"Bentar,nulisnya dikit lagi nih"

"Ah elo,udah pinter juga ngapain dikerjain sih,kan ntu PR bisa dikerjain di rumah elah" Keluh Clara

"Lo kalo mau ke kantin duluan aja" Kesal Alesya yang dari tadi kegiatannya diganggu oleh ocehan Clara yang tidak berfaedah.

"Okeh" Ucap Clara yang langsung pergi meninggalkan Alesya sendirian.

Setelah dirasa pekerjaannya selesai,Alesya berniat untuk menyusul Clara ke kantin.

Namun,pada saat Alesya berjalan pelan melewati gudang di lantai 1,ia merasa tubuhnya ditarik oleh seseorang ke dalam gudang,namun ia tidak tahu dikarenakan mata dan mulutnya yang ditutup oleh tangan tersebut.

"Argghhh" Entah dorongan dari mana Alesya menggigit tangan orang itu sehingga dapat terlepas.

"Lo?" Mata Alesya menyipit,saat dirinya sudah dapat melihat pelaku yang menculiknya tersebut.

"Hem"

"Lo mau apain gue hah!"
Ternyata teriakan Alesya tidak mendapat respon dari lawan bicaranya.

"Bisu lo?" Kesal Alesya dengan tatapan mata berganti dengan tatapan tajam.

"Gibran!jawab!" Gertak Alesya sekali lagi.

"Gue mau?" Ucap Gibran seraya meletakkan jari telunjuknya ke dagu dan berjalan pelan memutari tubuh indah Alesya.

Alesya yang diperlakukan demikian agak merasa takut,ia takut jika Gibran akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Berbagai pikiran buruk tetlintas di dalam otak Alesya,seperti apakah Gibran seorang psycho? Ataukah Gibran sebebarnya adalah penjahat kelamin?Oh no!

MY COLD LOVER [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang