Y

28.2K 3.9K 619
                                    

Sekali lagi.

Park Chanyeol itu preman --katanya.

Sebab, lelaki tampan bertelinga peri tersebut sering kali datang ke kampus dengan wajah yang dihiasi luka. Juga, tatapan mata yang selalu mendelik tajam seolah ingin menghabisi semua orang. Serta, tidak ada konfirmasi lebih lanjut mengenai luka di wajah atau pernyataan bahwa ia hanya mahasiswa baik-baik yang kebetulan sedang terluka. Oh, jangan lupakan alis yang selalu menekuk marah itu.

Dia memang memiliki beberapa teman. Namun, tidak ada yang cukup dekat dengannya hingga bisa menguak kehidupan pribadi si pria galak. Chanyeol sangat menjaga baik privasi yang ia punya. Seperti apa keluarganya, berapa saudaranya, atau tinggal di mana ia, tidak ada satu pun yang tahu.

Benar-benar tipe bad guy yang so misterius, hm.

Sangat tipe lelaki di dalam novel, drama, atau komik. Tapi sungguh, Chanyeol tidak bermaksud seperti itu kok. Dia hanya tidak suka kehidupan pribadinya di ketahui banyak orang.

Berhubung ia dianggap sebagai sosok hidup yang seolah keluar dari buku cerita, maka ada beberapa oknum yang ingin sok menjadi protagonisnya.

Namun, sayang sekali, Chanyeol terlalu galak dan tak tersentuh untuk mereka. Ketika ditabrak hingga buku-buku yang dibawa berjatuhan, maka ia akan balas berteriak memaki. Ketika disapa dengan baik-baik, dia akan mengabaikan. Ketika ia diganggu, maka kau akan mati.

Cara aman untuk mendekati Chanyeol adalah, jangan lakukan apa-apa.

Jika kau cukup menarik dan memiliki keberuntungan, maka Chanyeol yang akan mendekatimu.

Sayangnya, semua orang yang menarik di fakultasnya tidak memiliki keberuntungan.

Pfftt~

Ah, kasihan sekali.

Chanyeol juga bukan tipe orang yang akan mengucapkan tolong, maaf, dan terima kasih ke sembarang orang. Ia sangat pemilih. Maka dari itu, orang-orang kadang mengatainya arogan. Apalagi ketika ia berjalan dengan dagu yang terangkat sombong.

Benar-benar terlihat menyebalkan.

Kata-kata kasarnya berlaku kepada siapa pun. Lelaki atau perempuan, semua sama di matanya. Jika mereka mengganggu, maka akan Chanyeol singkirkan.

Mungkin semua orang yang menyimpan dendam kesumat pada pria itu, namun tidak bisa dikeluarkan, selalu berdoa agar kemalangan sering-sering menghampirinya.

Tapi, mungkin karena wajah Chanyeol yang tampan, jadinya Dewi Keberuntungan amat sangat menyukainya. Alih-alih kemalangan, ia malah mendapatkan jackpot besar.

Byun Baekhyun,

Si pangeran dari Jurusan Kesenian,

Si malaikat penolong idaman semua orang,

Adalah kekasihnya.

Hari di mana Baekhyun mengecup pipi Chanyeol di depan gerbang Fakultas Teknik merupakan hari patah hati se-universitas.

Semua orang tahu, sebaik-baiknya Baekhyun, ia tidak akan mengecupi pipi orang sembarangan.

Juga, perilaku manis Chanyeol yang tidak ditutup-tutupi. Dambaan semua oknum sok protagonis yang ingin sekali diperlakukan seperti itu oleh Chanyeol, tapi tak bisa.

Ah, betapa dunia ini tidak adil.

Kira-kira seperti itu, pemikiran para pembenci Chanyeol.

'Chanyeol, kau ada di mana?'

Bibir tebal itu melengkung membentuk senyum. Ia meletakkan nampan berisi piring makan siang, dan duduk di kursi.

"Chanyeol sedang makan siang. Baekhyun sudah makan?" tanyanya lembut.

Mengabaikan pekikan gemas dari para oknum sok protagonis karena kalimat manisnya, juga tatapan illfeel dari Kasper yang ternyata satu meja.

'Aku baru saja keluar kelas. Jadwalmu juga sudah selesai, kan? Atau ada pertemuan?'

Chanyeol mengaduk minumannya dengan pelan, "Tidak ada pertemuan lagi. Sehabis makan, Chanyeol akan langsung pulang. Baekhyun mau menginap?"

Kasper kembali menatap. Tiba-tiba rasa ingin tahu meluap di hatinya.

'Iya. Aku ke sana sekarang, ya?'

"Oke. Baekhyun mau makan? Biar Chanyeol pesankan."

'Aku ingin makan masakanmu.'

Bibir tebalnya ia kulum agar tidak tersenyum terlalu lebar, "Baiklah. Baekhyun hati-hati, ya."

Dan sambungan telepon itu selesai. Chanyeol meletak ponselnya di samping piring.

"Baekhyun sering menginap di tempatmu?" tanya Kasper penasaran.

Bagai disulap, ekspresi lembut serta sorot mata hangat Chanyeol langsung menghilang dalam sekejap diganti dengan delikan tajam dan decihan.

Kasper menelan ludah, "Maafkan aku."

"Urus saja urusanmu sendiri," sinis si pemilik telinga peri.

"Baik, Sir."

TampangBaekhyunCantik.

[1] PREMAN [ChanBaek][SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang