A

19.9K 3.2K 255
                                    

Chanyeol menatap Baekhyun yang tengah tertidur di sampingnya. Raut wajah tampak polos. Damai. Cantik. Kemudian, menatap lehernya. Turun ke kerah baju yang memperlihatkan bahu. Chanyeol mengalihkan tatapan. Tangan mengepal.

Ia menelan ludah. Lalu, memiringkan tubuh. Tangannya terulur untuk membenarkan baju Baekhyun. Menutupi bekas kebiruan yang ada di bahu.

"Ngh?"

Sipit itu terbuka perlahan. Menatap Chanyeol dengan tak fokus. Ia mengedip beberapa kali, hingga akhirnya tersadar akan ekspresi sedih kekasihnya.

"... Chan?"

Chanyeol kembali menelan ludah. Pipi Baekhyun diusap.

"Baekhyun jangan pulang," bisiknya. Dahi disatukan. Saling bertukar napas hangat, "Jangan pernah pulang lagi. Tinggal di sini saja."

Si cantik itu terkekeh, "Lalu, bagaimana dengan kuliahku? Siapa yang mau membayarnya?"

Bibir tebal digigit. Tak bisa menjawab. Ia belum bekerja. Belum memiliki penghasilan. Baekhyun tak mau dibawa ke rumah orang tuanya.

"Maafkan Chanyeol."

Baekhyun tersenyum. Menangkup pipi itu. Mengecup bibir tebal Chanyeol. Tak senang melihat raut bersalah yang terpampang.

"Bukan salahmu. Tinggal sebentar lagi hingga kita lulus. Setelah itu, aku akan keluar dari rumah. Kau tenang saja."

Chanyeol mengusap lembut bahunya, "Apa sakit?"

Senyum di bibir Baekhyun tak memudar, "Bukankah kau sering merasakannya? Bagaimana rasanya?"

"Sakit. Tapi, itu tak sengaja," jawab Chanyeol berbisik, "Baekhyun pasti lebih sakit lagi."

"Tidak apa-apa."

"Seharusnya Baekhyun biarkan Chanyeol untuk membalasnya."

"Chan, tidak apa-apa. Aku masih bisa menahannya."

"Baekhyun bersama Junmyeon saja."

Tubuh yang lebih besar dipeluk. Punggungnya diusap. Dahi dikecup sayang, "Aku tidak apa-apa. Baekhyun tidak apa-apa," bisiknya.

Chanyeol balas memeluk. Begitu erat. Tak ingin melepaskan.

"Jika Ayah Baekhyun memukul lagi, segera beritahu Chanyeol."

"Iya."

"Harus janji."

"Aku janji."

TampangBaekhyunCantik

[1] PREMAN [ChanBaek][SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang