" kak, apakah aku telah membuat semua orang kecewa? "
" apakah aku telah mengacaukan semuanya? "
Chanyeol hanya kembali terdiam, diam bukan karena marah, tapi karena ia bingung bagaimana cara menjawab yang tentu saja jawabanya ia tak tau.
Bagaimanapun semua orang takut Jimin merasa sakit, bukan kecewa yang mendalam menurut pemikirannya.
Hanya butuh waktu singkat bagi Chan memahai yang orang-orang rasakan, tentang Jimin, begitu juga sebaliknya.
" Jim, dengarkan aku, aku tidak mau lagi menjadi kakak yang lemah bagimu, jadi jangan pernah merasa kau menjadi beban bagi siapun, tidak ada yang kecewa, tidak ada yang kau kacaukan, semuanya baik-baik saja, semua menyayangimu"
Jimin hanya melihat Chan dengan tatapan sendu, bagaimanapun ia tau bahwa semua orang mencoba berfikir baik-baik saja, walaupun keadaanya demikian.
Jimin hanya membayangkan hal-hal yang tak ingin terjadi, dia tak mau hanya berbaring dengan menatap tanpa lagi bisa bebas seperti dulu, ia seperti di kasihani.
Kembali dengan Chan, ia semakin hari semakin mengerikan, kehilangan semangat tak seperti biasanya lagi.
***********
Coba jelaskan bagaimana perasaan Taehyung yang sedang berperang batin.
Sekarang ia sedang berdiri di tengah ruangan kamarnya, ia baru pulang dari rumah sakit dan langsung menuju ke arah kamarnya, mengabaikan panggilan ibu dan ayahnya di meja makan.
Menghela nafas, dan entah bagaimana Taehyung lupa cara beripikir jauh lagi, ia merasa terbohongi dan kecewa secara bersamaan, dan tak terkecuali perasaan khawatir yang lebih dominan.
" tak mungkin "
Kalimat yang selalu terulang dan berputar-putar dalam kepalanya.
Bagaimana bisa dengan bodohnya ia terlalu naif untuk tidak menyadari keadaan sahabatnya.
" kenapa?, kenapa kau selalu menyembunyikan sesuatu padaku, aku selalu jujur padamu, aku selalu mengadu padamu, tapi kenapa kau dengan sok kuatnya menyembunyikan hal ini Jim "
Taehyung terduduk di karpet dekat ranjang kamarnya, ia menangis, dan jangan bahas bagaimana nyeri hati serta bersalahnya Taehyung.
" kau tau Jim, kau selalu memberiku cara jalan keluar saat aku ada masalah, kau memberiku solusi saat semuanya aku anggap kacau, aku merasa aku selalu bergantung padamu, tapi kenapa kau begitu tertutup padaku, aku merasa aku tidak pernah berguna Jim "
Jangan salah kan Taehyung yang berbicara sendiri dengan penyesalan serta air mata yang mengalir dari wajah tampanya.
Jimin itu bukan lagi sahabat yang datang dan hanya bercengkerama dengannya, Jimin itu sudah bagian dari setengah perjalanan hidupnya, semua rahasia serta kekurangan pada diri Taehyung semua itu Jimin ketahui.
Kalimat-kalimat yang berputar-putar pada kepala Taehyung membuatnya kembali menerawan bagaimana Jimin dengan senyumanya berbicara seakan mereka tak pernah terpisahkan dulu
" kau tau tae aku menunggumu lahir 78 hari dan aku saat itu pasti kesepian, kau lahir di akhir tahun karna kau tak ingin memiliki tahun yang berbeda denganku bukan, tapi kau dengan tak tau dirinya membuatku menunggu selama berapa bulan agar menemukan sahabat sehati sepertimu "
KAMU SEDANG MEMBACA
APPORTUNITY
General FictionAndai waktu terulang, aku pastikan kita tak melewatkan sedetikpun kebahagiaan. JIMIN, YOU ARE ONE OF THE MIRACLES IN THE WORLD, YOU ARE AMAZING PARK JIMIN Area friendship