15 : 00
Jam sudah menunjukan bahwa saat ini sudah sore,tetapi Dua pemuda yang sudah basah akan keringat ini tak mengidahkan hal itu, mereka berdua makin lebih keras berlatih, dari gerakan demi gerakan yang mereka padukan menjadi satu menciptakan sebuah gerakan yang indah, siapapun tau mereka tampan apalagi di tambah mereka bisa menari siapa yang mau menolak ciftaan yang hampir sempurna itu.
Suara cekitan antara lantai dan sepatu serta tatapan tajam yang menuju ke arah depan menunjukkan bahwa mereka sedang pokus,sebelum sesuatu terjadi dan menyebabkan mereka berhenti.
" Ya!! Kau tak apa Jim " Hoseok yang awalnya pokus kedepan dengan melaraskan gerakannya terkejut kala Jimin tiba-tiba jatuh dan membuatnya seketika panik.
" Nee, ghwenchana Hyung, tadi kepala ku sedikit pusing "
" Ya sudah kita istirahat saja,besok lagi kita lanjutkan " Jimin hanya mengangguk sambil bangkit dibantu Hoseok dan mereka berjalan keluar dari gedung latihan.
" Tak apa Hyung aku pulang naik bus saja "
" Tapi kau benar baik-baik saja kan Jim "
" Nee hyung,tadi itu hanya sedikit pusing mungkin karena tadi aku telat makan "
" Kau tidak bohong kan, biar aku antar saja ya "
" Hyung!!!, Aku benar-benar tidak apa-apa"
" Baiklah, kalau begitu aku pulang duluan ya Jim, kau langsung pulang jangan kemana-mana lagi, dan jangan lupa makan"
" Iya Hyung "
Hoseok masuk kedalam mobil dan segera berlalu sambil melambaikan tangan ke Jimin.
Jimin POV
Untunglah aku tidak mimisan tadi, kenapa aku bisa sangat ceroboh meninggalkan obat di tas sekolah, rasanya tanpa obat itu kepala ku dari hari ke hari makin sakit.
Sepertinya memang sudah sore jadi aku putuskan pulang juga setelah Hoseok hyung pulang duluan, kepala ku sebenarnya masih sakit malahan sakitnya bertambah tapi kalau aku pulang bersama Hoseok hyung aku takutnya nanti bila terjadi sesuatu maka aku akan membuatnya khawatir,jadi aku putuskan pulang sendiri saja.
Rasanya sangat susah berjalan ke halte dengan kepala pusing seperti ini, aku rasa halte semakin jauh saja.
Tiba-tiba cairan kental keluar dari hidungku dan kepalaku makin sakit, aku merasa seperti berputar putar dan pandanganku menjadi kabur seketika, aku rasa aku tidak bisa lagi melangkah dan perlahan kesadaran ku mulai hilang.
Hal pertama yang aku lihat adalah ruangan putih,dan aku tau ini adalah rumah sakit, tapi siapa yang membawa ku kemari, ohh astaga aku lupa,pasti tadi aku pingsan di tepi jalan
Aku tersentak saat mendengar pintu di buka, dan seorang yang aku kenal masuk dengan tersenyum tipis.
" Bagaimana Jim masih merasa pusing"
" Ohh Hyung bagaimana aku bisa berada di sini "
" Aku yang seharusnya bertanya, kenapa kau tergeletak pingsan di tepi jalan seperti itu"
" Ahh aku lupa hyung "
" Jim aku ingin bicara serius padamu" senyum yang tipis menjadi memudar.
" Bicara apa hyung? "
" Ini tentang penyakitmu Jim, kau mengidap kanker (NPC) Nasopharynx carcinoma, yang mana membuat kepalamu pusing dan kau mimisan, ini mengganggu selaput lendir darah di dalam organ kepala sehingga kau akan merasakan pusing yang amat menyakitkan, untunglah ini masih awal dan belum terlalu parah jadi proses penyembuhan masih bisa kita jalani perlahan, dan aku sudah konsul dengan dokter lain bahwa kau masih bisa beraktivitas seperti biasa dan hanya akan memakan obat teratur saja"
mendengar penuturan itu, selama ini dia pikir sakit kepala serta mimisan itu hanya karena dia sering kelelahan, rasanya dia sedikit tak percaya bagaimana bisa dia mengidap penyakit mematikan seperti itu.
" Dan Jim, ini surat keterangan rumah sakitnya kau bisa memberikannya pada eoma mu, oh kalau kau mau aku bisa memberitau kakakmu langsung, bagamaina?"
" TIDAK!!! Minho Hyung,aku mohon jangan bilang pada Hyung ku "
Minho hanya mengernyitkan dahi saat mendengar kepanikan dari nada bicara Jimin
" Memangnya kenapa, bukankah seharusnya keluargamu tau Jim, ini akan lebih baik "
" Tidak Hyung, aku akan beritahu mereka tapi tidak sekarang, apalagi eoma aku tidak mau dia sampai kepikiran, kalau sampai kau berbicara pada Hyungku bisa-bisa nanti dia tidak pokus bekerja, apalagi kalau sampai teman-teman tau, aku tidak tau harus bagaimana"
" Baiklah Jim, tapi aku ingatkan kepadamu jangan lupa berbicara pada keluargamu, kau bisa sembuh bila mendapat dukungan keluarga serta teman mu, jadi jangan takut dan khawatir ya, eohh ini obat yang harus kau minum, jangan sampai telat meminumnya nanti kepalamu akan kembali sakit,
Dan, jangan lagi mengonsumsi obat stamina itu akan meredakan sakit kepalamu tapi tidak baik untuk sehari, cahh kalau begitu aku keluar dulu, kau boleh pulang kalau mau, kau akan aku hubungi jika kembali ke rumah sakit lagi "
Aku hanya mengangguk dan kembali menatap lurus ke depan saat Minho Hyung keluar dari ruangan ini, entah kenapa aku rasanya ingin menyangkal tapi ini kenyataan, aku menjadi takut dan gelisah, aku takut eoma serta yang lainnya tau, dan gelisah saat aku tau aku mengidap penyakit yang ternyata cukup bahaya
Minho Hyung bilang ini masih di tingkat awal, dan aku sangat-sangat berharap aku bisa melalui ini, aku akan rahasiakan ini dari semua orang menurutku mereka tak harus tau untuk saat ini, aku hanya ingin menjalani hari seperti biasanyaa
Tetiba saja aku teringat Hoseok Hyung , bagaimana bila dia sampai tau pasti dia akan sangat kecewa, aku tau pasti bila dia mengetahui penyakitku ini maka dia tak akan menyuruhku mengikuti Lomba denganya
Tidak aku yakinkan sekali lagi bahwa aku bisa lalui semua ini, mereka semua harus tau aku baik-baik saja,aku bisa sembuh dan tak harus khawatir dengan apapun lagi
Masa depanku masih panjang, aku tau tuhan punya rencana lain, mungkin memberiku penyakit ini adalah salah satu rencana nya, aku hanya berharap semoga ini cepat berlalu.
Aku tersadar dari lamunanku,aku segera bangkit dari ranjang rumah sakit dan segera berjalan ke arah pintu, ini sudah menunjukan jam enam sore pasti eoma sudah mencari ku jadi aku putuskan pulang, kertas yang tadi di berikan oleh Minho hyung aku lipat dan aku masukan kedalam saku jaket yang berada di atas meja sebelah ranjang.
' jangan egois,jangan pikirkan hal yang membebanimu, lakukan saja dan hadapi, tersenyumlah, kau masih punya keluarga dan teman-teman mu, kau hanya bersabar dan tetap terlihat baik-baik saja, mungkin ini rencana tuhan '
CHOI MINHO
VOMEN💐
KAMU SEDANG MEMBACA
APPORTUNITY
Fiction généraleAndai waktu terulang, aku pastikan kita tak melewatkan sedetikpun kebahagiaan. JIMIN, YOU ARE ONE OF THE MIRACLES IN THE WORLD, YOU ARE AMAZING PARK JIMIN Area friendship