Vote dulu baru baca.
Baca dulu baru Comment.ENJOY!!
Happyreading✨
***
"Ayo kita pergi" Hana melepaskan genggaman tangan Alfian, dia menghampiri Mamanya.
"Ma, apa itu benar?"
Vina menggeleng, dia menghampiri Hana dan memeluknya Erat. "Itu gak benar sayang, kamu anak mama."
"Jawab yang sejujurnya VINA! sampai kapan kamu mau membohongi dia." pekik Vera.
"VERA! KAMU TAHU APA YANG KAMU PERBUAT MALAM INI? KAMU MENGHANCURKAN KELUARGA INI." Bentak Rian. Dia sudah muak berdiam diri melihat istrinya memperlakukan Cucunya dengan Seenak jidat. Rian marah, dia merasa gagal mendidik istrinya.
"Rian, apa kamu tega melihat cucu mu ini selalu tersakiti? Kamu jelas tahu siapa yang membuat dia terluka! Anak pungut sial ini yang membuat Dia terluka. Saya membenci dia, sangat sangat membenci dia karna dia memang pantas untuk di benci. Dia hanya anak seorang wanita malam, jangan Kamu pikir Mami tidak tahu fakta itu Vina!"
Hana kembali tersentak dengan kebenaran itu.
"Mami. Tolong berhenti bilang Hana anak wanita malam hiks, dia memang di lahirkan dari rahim seorang wanita malam hiks tapi Vina tahu dia bukan wanita seperti itu. Hati Hana pasti sakit banget, Mi. Dia gak salah apa-apa. Jadi tolong Berhenti sebut Hana anak seorang Wanita malam,"
"Dia memang pantas disakiti Vina!"
"CUKUP! Alfian bawa Hana pergi dari sini kasihan dia capek. Ini biar papa yang urus." suruh Nirwan.
Alfian berdiri, Dia menghampiri Hana dan menariknya. "Ayo kita pergi sekarang!"
Hana pasrah. Tenaga nya sudah habis terkuras, Alfian menarik Hana dan membawanya keluar. Keputusan mereka untuk pulang kerumah Hana dulu itu salah.
"Kita ke Apart aja ya."
Hana hanya diam dengan tatapan kosong. Alfian memberhentikan Taxi yang lewat, Dia langsung masuk dan menarik Hana kedalam pelukannya.
Gio hanya diam, dia tidak rewel sejak tadi. Seperti memang benar ikatan antara ibu dan anak memang sangat melekat. Tapi Gio kan bukan anak kandungnya Hana..
Lupakan lah. Sampai di depan Apartement Alfian langsung menggenggam Hana dan mengajaknya masuk kedalam Kamar, Alfian meletakan Gio di kasur. Dia memberi bayi itu susu agar dia kembali tidur.
"Hana, Sini peluk."
Hana menoleh, dia merentangkan tangannya dan memeluk Alfian erat. "Jangan sedih-sedih. Lupain kejadian tadi okay,"
"Itu bukan hal yang mudah."
"Aku tahu. Tapi kalau memang begitu kenyataannya apa yang mau kamu bantah? Jangan berfikir allah gak adil untuk kamu, dia selalu adil untuk semua Umatnya. Takdir mu hidup ya seperti ini, tetep bersyukur."
Alfian mengelus bahu Hana yang mulai bergetar, Hana hebat. Dia sama sekali tidak menangis saat di Caci maki neneknya tadi,
"Kenapa Sakit banget setelah mengetahui kebenarannya dari mereka sendiri. Hana tahu perihal Hana hanya seorang anak ditemukan sejak dulu, Pas Hana tanya pun mereka kelihatan bingung mau jawab apa, Hana curiga kak tapi Hana menepis dan berfikir itu hanya lelucon yang biasa di lakukan. Ternyata Hikss itu memang kebeneran yang selalu di tutupi Mama, papa, bahkan kak Alzy."
Alfian semakin prihatin dengan keadaan Hana, Alfian sama terkejutnya dengan Hana tapi dengan adanya kebenaran ini membuatnya semakin mantap untuk selalu menyemangati Hana, sebab masih ada orang-orang yang lebih tersakiti dibanding kejadian yang Hana alami kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage With My ketos. ✔ [ Hampir Terbit.]
Teen Fiction#1 Teen. (27/03/20) #1 Fiction. (14/12/19) #2 Fiction. (15/12/19) #3 Fiction. (19/12/19) #1 High school. (23/01/20) #1 Ketos. (27/03/20) #9 Teenfiction. (05/05/20) **** Pernikahan yang awalnya hanya sebuah Perjodohan ternyata malah membuat Hanalia...