Dingin

60 4 1
                                    

Hmmmm...  Gelap langit dan hembusan angin mulai menyambut mereka dalam perjalanan pulang. Keheningan satu sama lain juga menambah sunyinya jalan yang mereka lewati.
Sherllya canggung dengan apa yang sedang ia jalani saat ini.  Berboncengan dengan Joshua adalah hal yang tak pernah ia bayangkan.  Joshua,  ketua Geng Angkasa,  mengantarnya pulang?

"Kak Joshua,  makasih udah dianter pulang ya"
"Gue bukan kakak lo,  tahu? "
"Oh.  Iya,  Kak.  Maaf"
"Hm"

Aduh kok galak sih
Sherllya mulai cemas sendiri. Tangannya mulai dingin dan bergetar ringan mendengarkan jawaban Joshua. Akhirnya,  dalam sisa perjalanan mereka tak ada sepatahkatapun yang terucap.

💐

Motor Joshua telah berhenti tepat didepan sebuah rumah minimalis jingga dengan halaman rumah yang dipenuhi bunga - bunga cantik.

"Kak,  sekali lagi makasih ya"
"Ya,  sekali lagi gue bukan kakak lo, ya"

Sherllya hanya tersenyum manis yang membuat Joshua mulai salah tingkah. 

"Besok gue jemput"
"Iya.  Nggak ngerepotinkan? "
"Nggak.  Repot kok"

💐

Malam yang dingin membuat Sherllya mulai terbayang wajah laki - laki yang baru sore tadi mengantarnya pulang.  Dan tanpa tersadar dirinya mulai tersenyum malu. Dia mulai merasakan adanya suatu getaran yang dalam dari hatinya.  Apa ini?  Inikah cinta sesungguhnya? ☺

Saat Sherllya sedang melamun,  poselnya berdering sehingga membuatnya terkejut.
Siapa ya?  Bagas..

"Halo,  iya,  kenapa? "
"Halo,  tadi lo nggak apa - apa kan? "
"Iya.... Aku gapapa"
"Sorry ya,  tadi gue lagi ada urusan"

Tiba - tiba Sherllya mengingat kata kata Joshua kalau Bagas mengatakan tidak ada urusan dengannya jika Sherllya terluka.

"Iya,  nggak papa kok"
"Yaudah gue tutup dulu ya"
"Iya"

Kenapa waktu aku lagi sama Bagas rasanya beda banget,  nggak seperti waktu sama Kak Joshua?

💐

𝓜𝓪𝔂𝓫𝓮 𝓨𝓸𝓾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang