kelam😢

1.5K 70 0
                                    

Nara pun berjalan menuju tenda sambil bersenandung. Tak sadar Dirfan pun berada di belakang Nara dan melanjutkan nyanyian Nara sambil mendahului Nara.

"Edann dia mahkluk apaa, kok bisa tiba tiba ada di belakang sih"

"Yaudah lah bomat mendingan lanjutin nyanyi"

Setelah ituuu semuaa anak anak pulang kembali ke tendanya masing masing dan melanjutkan kegiatan.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Malam pun tiba. Aku dan Naysila sedang membaca novel yang kami suka dan yang lainnya ada yang sedang main gitar truss ada yang lagi tidur juga.

"Eh Ra tidur yuk udah malem nih" ajak Naysila kepada Nara yang sedang fokus membaca novel.

"Lo duluan aja, gue masih penasaran sama cerita ni novel" jawab Nara tanpa menatap Naysila karena fokus membaca

"Serah lo dah yaudah good night"

"Good night"

Saat Nara sedang fokus fokusnya tiba tiba ada suara seperti batu kerikil yang di lempar di antara bebatuan kerikil juga.

Karena Nara merasa penasaran akhirnya Nara keluar dan mengecek keadaan di luar.

Saat Nara mencari cari sumber suara ternyata seseorang bertubuh tegap sedang duduk di batang pohon yang sengaja untuk tempat duduk.
Nara pun menghampiri seseorang tersebut dengan rasa takut.

"Mas...masss" sebut Nara sambil menepuk pundaknya.

Setelah orang itu berbalik badan, ternyata itu kak Dirfan.

"Eh Dek belum tidur? Udah malem loh" sebut Dirfan

"Di kirain siapa, ternyata kak Dirfan toh. Kakak juga belum tidur padahal udah malem, kan ini bukan bagian jaganya kakak" tanya Nara kepada Dirfan dan langsung duduk di samping Dirfan sambil memegang senter miliknya.

"Oooh saya belum ngantuk aja"

"Tapi kok sendirian duduknya, temen temen yang lain kemana?"

"Pada molorr, hahaha"

"Hahahaha"

"Enak juga ya duduk menyendiri di sini" sebut Nara sambil merasa kedinginan.

"Dek kamu tidur aja sono, dingin loh di luar"

"Nih aku bawa jaket" jawab Nara sambil menunjukkan jaketnya.

"Dek"

"Ya?"

"Saya kalau ngeliat kamu jadi keinget seseorang" sebut Dirfan sambil menatap lagit malam yang indah dan di penuhi bintang.

"Loh! Keinget siapa kak" sebut Nara dengan kaget.

"Hem, kekasih saya dulu"

Mendengar itu tak tau kenapa hati Nara seakan merasakan perihnya kenyataan😭.

"Kakak... punya pacar?" Tanya Nara dengan serius kepada Dirfan dengan menatap matanya.

"Iya...tapi dulu" sebut Dirfan yang langsung menunduk seakan ada hal yang mengecewakan.

"Truss pacar kakak kemana?" Lagi lagi Nara menanyakan kepada Dirfan dan seketika Dirfan menatapnya.

"Saya enggak tau harus mengatakannya atau tidak, padahal saya sudah berusaha untuk melupakan tetapi masih sajaa pikiranku menyimpan kenangan buruk itu" sebut Dirfan sambil memegang kepalanya seakan-akan dia menyimpan memori yang buruk terhadap kekasihnya.

" yasudah kak kalau begitu tidak perlu di ceritain" kata Nara

Saat itu Nara ingin pergi meninggalkan Dirfan yang sepertinya butuh waktu untuk sendiri tetapi Dirfan menarik tangan Nara dan meminta Nara untuk kembali duduk di sebelahnya dan mendengarkan baik baik cerita yang ingin dia ceritakan.

"Kak kalau enggak mau di ceritain enggak apa apa kok enggak u....."

"Sssssst, gak apa apa" sebut Dirfan sambil meyakinkan Nara.

Dan Dirfan pun menyeritakan kepada Nara tentang kekasihnya.
"Pada saat itu kami berdua telah menjalin hubungan selama 3 tahun. Dia menemani hidup saya dari kecil. Ya dia teman kecil saya.
Kita tumbuh bersama pada akhirnya kita berpisah karena bapak saya di pindah tugaskan di kota lain. Memang berat untuk meninggalkannya tapi... bagaimana lagi memang sudah ketentuannya.

Hari hari telah saya lalui. Dan saya waktu itu baru masuk Akademi militer ,dan dia seorang Reporter di acara berita.
Saat saya sempat saya selalu menunggu berita yang di reporterkan oleh dia sampai akhirnya saya mendapatkan info kalau dia sedang ada di kota magelang.

Setelah saya mendapatkan nomer telpon nya saya langsung menelpon dia ,rasa rindu kami pun hilang.
Kami berinisiatif untuk ketemuan. Saya rasa ini awal dari kisah cinta kami.
Hari hari yang kami lalui terasa indah. kami sudah berjanji untuk tidak saling meninggalkan satu sama lain. Kita akan bersama selamanya.

Tetapi takdir berkata lain. dia di tugaskan untuk mencari berita di negara konflik, saya pun sebenarnya tidak mengizinkan dia karena itu sangat membahayakan bagi dirinya sendiri. Tetapi dia meyakinkan saya untuk tidak khawatir kepadanya dan dia akan memegang janji untuk tidak meninggalkan saya. Saya pun mengizinkan dia."

"Truss kak dia sekarang belum pulang?"

" dia enggak akan pulang selama lamanya" sebut Dirfan yang sepertinya menahan rasa kesedihan di dalam dirinya.

"Kenapa?"

" dia terkena tembakan pada saat melakukan tugasnya sebagai reporter. Saya masih tidak percaya saat mendengar kabar itu, padahal dia sudah berjanji kepada saya. Tapi apadaya saya yang hanya manusia biasa. Dan akhirnya saya mengikhlassinya"

"Kak maaf ya" sebut Nara sambil menunduk karena merasa bersalah telah menuruti rasa penasarannya terhadap cerita masalalu Dirfan.

"Enggak apa apa kok, malahan saya merasa lega karena sudah menceritakan ke kamu" sebut Dirfan sambil memegang tangan Nara.

"Tenang aja kakk ada akuu di sinii! Nara janji bakal nemenin kakak teruss" sebut Nara sambil berteriak dan menangis karena cerita sedih Dirfan.

" udah kamu jangan berjanji kayak gitu, karena janji belum tentu sempat di tepati. udah kamu enggak usah nangis udah gede" kata Dirfan sambil menghapus air mata Nara.

Dan Nara pun memeluk erat Dirfan sambil menangis. Lebay lo ra😅

"Udahh cup..cup..cup. udah tidur sono udah malem, jangan nangis lagi loh nanti mata kamu bengkak jadi jelek deh" sebut Dirfan sambil menepuk nepuk kepala Nara.

"Hehehe yaudah Nara tidur dulu ya. Selamat malam kak"

Nara melepas pelukannya dan pergi masuk tenda untuk tidur.


TAKE MY HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang