Part 29

8.4K 626 43
                                    

          Raihan berdiri di balkon kamarnya. Ingatannya terus tertuju pada ucapan Nazwa tadi siang.

Apa salah kalau dirinya begitu mencintai Aisyah dan ingin selalu menjaga juga membuatnya bahagia?

Apa sikapnya ini salah?

Dan apa benar di belakangnya, Aisyah masih suka berkomunikasi dengan Agung?

"Astagfirulloh... apa yang aku pikirkan ini." Raihan mengusap wajahnya. "Aisyah adalah wanita baik-baik, dia tidak mungkin mengkhianatiku dan melanggar aturan hidupnya. Aku harus percaya padanya," gumam Raihan.

"Tidak seharusnya aku memikirkan ucapan Nazwa dan terpengaruh. Allah telah memilih Aisyah untukku, dan aku selalu percaya bahwa apa yang telah Allah kehendaki, itulah yang terbaik."

Raihan tersadar dari lamunannya saat ada dering telpon masuk.

"Assalamu'alaikum Aisyah..."

"...."

"Bagaimana keadaanmu?"

"...."

"Tidak apa-apa, aku paham kamu pasti sangat syock dengan berita hoax itu."

"....."

"Aku sedang berada di rumah, tadi aku di rumah sakit sampai dzuhur. Kemudian aku bertemu temanku, Faeza. Dia membantuku menyelesaikan masalah ini. Insa Allah besok berita klarifikasi tentang berita hoax itu akan segera di update. Semuanya akan selesai dan namamu akan kembali bersih."

"...."

"Kenapa menangis, hm?"

"...."

"Kenapa harus berterima kasih? Jangan sungkan, sudah kewajibanku melindungimu, calon istriku..."

"...."

"Kenapa? Apa harus ada alasan kenapa aku melakukan ini?"

"...."

"Sudah aku katakan dari sebelumnya. Hatiku telah memilihmu, jadi jangan tanyakan lagi kenapa."

"...."

"Karena Allah telah memilihmu, Ay."

"....."

"Kamu malah semakin menangis, apa itu tandanya aku harus kesana untuk memelukmu."

"...."

"He he... walau sedang nangis tetap galak yah Bu Guru."

"...."

"Jangan terlalu di pikirkan, Insa Allah ujian ini akan cepat berlalu. Kamu itu wanita yang kuat, aku yakin kamu mampu melewati fitnah ini."

"...."

"Kamu tau kan kisah Rosulluloh dalam perjalanannya memperkenalkan agama Islam?"

"....."

"Seorang Rosul Allah saja, Rosululloh harus melewati banyak ujian. Apalagi kita yang hanya manusia biasa. Insa Allah kamu bisa melewati ujian ini. Oh iya besok aku bawakan kartu baru untukmu, nomor cantik secantik wajahmu."

"...."

"Di gombalin cantik aja udah ketawa," kekeh Raihan.

"....."

"Iya iya cantik kok, kalau gak cantik mana mau aku sama bu Guru galak, hehe"

"...."

"Nazwa yah, kenapa menanyakan dia? Cemburu yah?"

"...."

"Ya jujur aja sih kalau cemburu, nyenengin hati aku."

"...."

Otw HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang