Jerih payah yang sempat kujadikan peluang, nyatanya kelar tak terasa. Lantas gemilangnya waktu, sisihkan cerita suka dan duka. Banyak argumen perihal sebuah objek pertentangan hidup, rupanya telah kulalui lapang dada. Meski tergores sembilu, aku sudah mengenalnya lebih dulu.
Kadang tangis merengkuh seisi jiwa, membuatku hampir putus asa. Kepicikan teramat parah, aku tepis dengan gagah.
Satu tahun telah berlalu, menjadi kenangan bercampur pilu. Pantasnya bersyukur dengan waktu, juga usia berkurang satu.
Selamat tinggal tahun lalu, aku sambut tahun baru. Terimakasih telah menggiringku sampai detik ini, sehingga aku semangat atas apa saja yang telah kuyakini.
Selamat datang tahun baru. Banyak permohonan sebelum akhirya kisah dimulai. Jangan terlalu menampung luka meski nyatanya aku bersahabat baik dengannya.
Tersemogakan menempuh hidup yang lebih baik, dari tahun kemarin yang kuanggap baik. Kali ini, jatuhnya air mata, semoga bukan karena rasa sakit. Tapi, tangis bahagia yang meninggi setelah perjuangan.
Banyaknya luka, tipisnya bahagia kemudian bangga masih belum tercapai.
Segelintir doa bertebaran di tahun lalu, semoga dan semoga lagi, doa menjadi seterusnya pencipta harapan, setidaknya bukan kegagalan lagi yang menghampiri.Aamiin.
IG @Bait Aksara1311
Banten, 30 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi Bait Aksara
PoetryKumpulan puisi dengan tema dan genre bermacam-macam. Jika berduka datanglah pada syair yang terkemuka, lantas tangis meringis tetaplah mampir pada puisi-puisi yang menggamblang. Dengan ini, semoga kesan dan pesan tersirat pada kejadian atau perasaan...