Hujan mengenang ilustrasi cinta

59 3 2
                                    

Terdengar gemuruh yang semakin rusuh, aku tafakur dalam naungan tiap butir tersungkur. Kemudian menghantam genteng nan keras karena hujan semakin deras

Menggerus mimpi yang terputus, aku kembali menenangkan di balik layar selimut.
Lantas kenangan masih asyik menggenang di sela-sela kantukku. Luka menyayat hari kemarin, berbuah tangis sang langit menderu. Dalam helaan nafas, semula menggebu namun berkahir layu meski sendu

Terimakasih telah menitipkan luka yang tak terhitung ini. Dengan segala harapan juga tumpukan mimpi berhasil kau bisikan begitu menjanjikan sehingga terdengar damai ketika aku membayangkan.

Terimakasih atas cerita saat-saat bersamaku, kemudian menciptakan podium cinta seolah akan nyata. Nihil, lantas kau tandaskan kabar menjadi alasan kau pergi dengan puing-puing pertanyaan yang belum sempat mendarat di hadapanmu.

Iya, aku menangis saat lelah menunggu lalu mencari sosok mu. Bahkan pura-pura kuat demi cinta yang tak mau sekarat. Kau malah berpaling janji  dengan aku yang masih ingin mewujudkan mimpi.

Dalam hujan ini banyak kenangan bahagia tercampur luka.
Karena kau tak lagi nyata.

Kumpulan Puisi Bait AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang