Oleh : Bait Aksara1311
Separuh jalan kuhentikan, sebab kau tak lagi memperdulikan. Memikul rancangan kata yang kemudian berakhir padam. Berucap kelu saat kau tandaskan cerita pilu.
Dalam diam aku memihak, bahkan mendustakan cinta yang kurasa. Karenanya, hanya aku yang menanggung rasa kau malah palingkan muka. Timpal balik soal nestapa lantas menyerang bertubi-tubi tentangmu bertukar kata yang kau suguhkan bukan untuk kita.
Manjamu menanam rindu, menjadi benih yang menghangatkan, lalu berbuah kehilangan.
Aku dan segudang rinduku, bertebaran tiada guna. Menepis bayang-bayang nyatanya tangis selalu melayang.
Kau ciptakan tawa disana, menggelar dengan bahagianya. Lalu aku, memungut pecahan luka yang mana kau telah tiada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi Bait Aksara
ŞiirKumpulan puisi dengan tema dan genre bermacam-macam. Jika berduka datanglah pada syair yang terkemuka, lantas tangis meringis tetaplah mampir pada puisi-puisi yang menggamblang. Dengan ini, semoga kesan dan pesan tersirat pada kejadian atau perasaan...