Pada temaram rembulan di balik hamparan langit, telah kusediakan doa yang melangit, serta harapan dalam bingkai tangis sebab tahun ini aku terpaksa meringis.
Pada gelapnya malam dengan rembulan bersembunyi di balik awan kelam, telah meliar berbagai argumentasi tiap manusia, nyatanya ketenangan dalam berpuasa.
Aku kadang termenung menatap galaksi malam, suasana sahur bersampul jarak. Melamun tentang kerinduan pada angin Ramadhan lalu.
Kali ini, banyak rengkuhan yang hilang, banyak keberanian yang lenyap juga kebersamaan yang pudar akbit melonjaknya virus mematikan.
Sahur long distance
Dengan kunang-kunang melingkar karam juga cerita yang kemudian masam.
Aku bersandar pada sejuta harapan, menghilangnya kesedihan atas jarak pun korban yang marak.Tuhan setelah ini jangan ada lagi tangis pilu
Kembalikan pada nuansa yang kurindukan.Selamat sahur
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi Bait Aksara
PoetryKumpulan puisi dengan tema dan genre bermacam-macam. Jika berduka datanglah pada syair yang terkemuka, lantas tangis meringis tetaplah mampir pada puisi-puisi yang menggamblang. Dengan ini, semoga kesan dan pesan tersirat pada kejadian atau perasaan...