chapture 5 (Ferrel Sriwijaya)

10 1 0
                                    

Baru setengah perjalanan keyla di Koridor, langsung terdengar suara petir menyambar di luar sekolah. Hujan? Tanya keyla dalam hati, dan dengan cepat melajukan langkah kakinya.

Sret

Seseorang menarik tangan keyla ke sudut ruangan dan dengan cepat menutup mulut dan hidungnya menggunakan sapu tangan yang telah dibius. Bius?! Sial! Makinya di dalam hati ketika merasa tubuhnya mulai melemas. Seketika semua menjadi hitam dan kesadaran keyla hilang.

*****

"Hujan" Ucap Vino sambil melirik kearah jendela. "Kevin mana?" Tanya Vino lagi ketika kakanya kevin belum juga sampai di kelas.

"Rapat osis katanya. Kuylah" Ajak ferrel dan dibalas dengan anggukan oleh Vino.

"Wait rel! Lu bilang rapat osis?" Jeda Lea.

"Hooh"

"Bah, tan lu duluan yak! Gua lupa kalo ada rapat! Sekalian kalo ketemu keyla auto kasi tumpangan, kasian ujan-ujanan" Ucap Lea dan langsung bergegas menuju meeting room yang letaknya tak terlalu jauh dari kelas mereka.

Tania dan kaka beradik itupun keluar dari kelas mereka dan bergegas pulang.

******

Pusing..
Itulah yang dirasakan keyla saat ini, ruangan yang gelap dan berdebu membuat ia sulit menstabilkan penglihatannya. Dengan sisa tenaga, keyla berusaha mengembalikan kesadarannya.

Bugh!!

Pukulan yang keras menghantam rahang bawah keyla, nyeri dan serasa ingin menangis ketika merasakan pukulan tersebut.

Tiba-tiba sebuah tangan meraih rambut keyla dan menjambak rambut tersebut, tangan misterius itu mengeratkan tarikannya guna memperdalam rasa sakit keyla, seketika bayang-bayang di masalalu keyla datang menghantui pikiran keyla.

"Gua gak bakalan tinggal diam, siapapun yang nyentuh punya gua, dia jadi santapan singa" Ucap orang tersebut.

"V-vi-vira??"

Ya, itu vira, gadis yang gila akan ferrel, gadis yang akan melakukan apa saja agar miliknya tetap menjadi miliknya. Vira tersenyum licik dan menatap miris keyla ditengah kegelapan.

"Ini baru permulaan kok" Bisik vira tepat di telinga keyla dan beranjak pergi, tak lupa menyuruh bawahannya menyalakan lampu dan meninggalkan keyla sendiri didalam gudang tersebut.

Takut? Ya, sangat takut, keyla bahkan sempat berpikir, ia memulai sebuah permainan dengan seorang pemain yang sadis, yang tak akan tinggal diam sebelum lawannya jatuh terkapar. Tapi, seketika keyla menghempas pemikiran tersebut dan memilih mencari cara untuk keluar


Slow updatee;))

Good Night KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang