chapture 6 (ferrel sriwijaya)

8 1 0
                                    

Sebuah mobil sedang putih telah terparkir di depan SMA bintang. Sudah 12 menit Brian menunggu kedatangan keyla, tapi orang yang ditunggu tak kunjung datang. Brian mulai gelisah, hujan sangat deras, pasti sekolah sudah kosong, lalu? Kemana keyla?

Ia mengedarkan pandangannya dan menghela napas kasar karena rasa khawatir yang berlebihan. Karena sudah lama menunggu, Brian memutuskan untuk memeriksa kedalam.

*****

Rapat osis telah selesai, seluruh anggota pun diijinkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Vin?" Panggil Lea yang sudah sedari tadi menatap Kevin yang sedang membereskan bukunya.

"Hmm?"

"Gua pen ngomong" Dengan cepat pun Lea berdiri di depan Kevin. Matanya tampak berkaca dan tubuhnya gemetar, bagaimana tidak? Ia berdiri didepan laki-laki yang sudah menolaknya sebanyak 11 kali setiap ia menembaknya. Ya, Lea menyukai Kevin sejak pertemuan pertama mereka.

"Le, gua gak suka sama lo! Please lah.. Jan ganggu gua!" Bentak Kevin seakan dia tahu apa yang akan Lea bicarakan dengannya.

Deg!

Sakit, itulah yang dirasakan Lea ketika ia mendengar sebuah penolakan ke-12 kali keluar dari mulut kevin. Tapi apa daya? Dia juga tak ingin memaksakan kehendaknya, dengan berat hati, keyla mundur dan bergegas untuk pulang.

Melihat Lea telah pulang, Kevin pun tertawa sambil menunjukan gigi putihnya mau ae gua baperin ujar kevin dalam hati dan menenteng tas ranselnya. Belum beberapa langkah menuju pintu keluar, pak mamat memanggil Kevin dan menyuruh Kevin mengantar beberapa perabotan ke dalam gudang.

"Vin,sekalian bawain ini dong ke gudang"

"Keysyip! Upahnya paan pak?" Tanya Kevin sambil menaik turunkan alisnya.

"Upah upah paan? Mau bapak turunin nilai matematikanya?" Ancam pak mamat menatap tajam Kevin yang bergidik ngeri.

"Gak gak pak! Kevin duluan yak pak! Assalamu'alaikum!" Kevin pun berlalu dengan cepat meninggal pak mamat yang menggelengkan kepalanya malas.

*****

Masih bergulat dengan tali yang mengikat tangan dan kakinya, keyla bahkan belum bisa melepaskan dirinya. Teriak pun mungkin tak akan terdengar, pasalnya gudang ini berada dibelakang sekolah dan mulut keyla yang ditutup dengan selotip, menyulitkan dirinya untuk bicara, lagian manusia dari mana yang akan lewat dibelakang sekolah di cuaca begini?

Keyla pun menarik nafas panjang, dia putus asa dan dia hanya bisa berharap keajaiban Tuhan menolongnya atau mengirimi sesosok malaikat baik hati.

Ngikutin

Keyla mendongak, ia mendengar suara pintu gudang itu terbuka. Keyla berusaha membunyikan sesuatu, siapa tau orang tersebut dapat menemukannya dan menolongnya.

Bruk

Keyla menendang kardus yang ada disampingnya, dan benar saja, kardus itu jatuh dan menimbulkan suara bising.

*****

Bruk

Suara kardus jatuh mengagetkan Kevin yang sedang berjalan santai menenteng perabotan yang dititip tadi ditemani sebatang rokok yang sedang ia hisap.

"Woi?! Saha?! Jan nakuti-nakutin, gua cowo gentleman tau gak?!" Teriak Kevin didalam gudang tersebut tapi tak direspon sama sekali.

Eummm ummmm

"Siapa sehhh?!" Ucap Kevin dan langsung meletakan perabotan tadi dan mematikan rokoknya. Karena penasaran, Kevin berjalan mencari asal suara tersebut.

Betapa kagetnya Kevin ketika melihat seorang gadis yang tak asing dari penglihatan nya. Ya, itu gadis yang menabraknya tadi pagi di Koridor sekolah.

"Lu ngapain disini? Uji nyali yak?" Tanya Kevin sambil berjongkok berhadapan dengan keyla yang menatapnya malas.

"Jawab dong.. Athu butuh jawaban tante" Ujar Kevin lagi, karena tak mendapat jawaban dari keyla. Mata keyla pun berusaha memberi isyarat bahwa mulutnya di selotip jadi tidak bisa menjawabnya.

"Ohhhh bilang dong kalo mulut lo di selotip, itu ae susah" Ucap Kevin dan membuka selotip yang menutup mulut keyla, selesai membukanya ia menatap manik keyla dengan dalam.

"Mo bilang gimana goblok?!"

"Sa ae.. Jan ngegas neng, manis-manis ngegas, gak baek" Goda Kevin dan bergegas pergi. Melihat Kevin ingin pergi, keyla bergegas berdiri dan bertujuan untuk langsung pulang, takut Brian kakanya khawatir.

"Awww" Jerit keyla, pasalnya kaki keyla terkilir sehingga ia sulit berdiri dan berjalan. Suara jeritan keyla menghentikan langkah Kevin, ia pun berbalik dan mendekat ke arah keyla.

"Mau gua bantu?" Tanya Kevin sambil menjulurkan tangannya guna membantu keyla untuk berjalan. "Yoklah, lagian ini lagi hujan, ntar kalo kepeleset lagi bisa patah" Ucap Kevin dan langsung mensejajarkan tubuhnya dengan keyla.

"Kenapa?" Tanya keyla heran.

"Naik"

"Eh gak usah, gua bisa jalan sendiri kok" Tolak keyla karena merasa tak enak hati.

"Gak papa kali"

Jika dipikir-pikir yang dikatakan Kevin sebenarnya benar juga, keyla selaku gadis yang suka berjalan kesana kemari, bila kakinya patah? Bagaimana nasibnya? Keyla pun mengiyakan dan mengijinkan Kevin menggendong nya.

Mereka pun berjalan keluar gudang. "Oh iya, kita belum kenalan resmi" Ucap keyla membuka percakapan. "Nama gua keyla lucas, lu?." "Gua Kevin sriwijaya". Ketika mendengar kata sriwijaya, keyla menatap wajah Kevin dari samping. Tampan dan manis, kulit putih dan mulus, mata yang manis, hidung yang mancung serta bulu mata yang lentik merupakan tipe ideal bagi keyla

" Jan diliatin entar suka" Goda Kevin yang sadar dirinya sedang diperhatikan oleh keyla.

"Siapa yang liatin? Kepedean!" Mendengar elakkan dari keyla, Kevin tertawa. "Napa ketawa?" Tanya keyla bingung. "Gapapa, lu lucu". Jujur hati keyla terbang tak tau kemana ketika mendengar perkataan Kevin.

" Oh iya, katanya marga lu sriwijaya, lu saudaraan sama Vino n ferrel ya?" Tanya keyla penasaran.

"Iya, mereka adek gua"

"Hah? Kok bisa? Kaka ade beneran? Pantes mukanya agak mirip, tapi cakepan Vino sih" Ujar keyla tanpa henti.

"Lu.. Kenal mereka? Lu suka vino?" Tanya Kevin penasaran.

"Iya, gua duduk bareng mereka, gua gak suka sih.. Cuman adem aja gitu liat mukanya Vino, dingin-dingin manis gimana gitu,, oh iya, gua punya temen namanya Lea sama tania, mereka baik banget, lu mau kenalan gak?"

"Lea?"

"Iya! Gua rasa ya gua ama dia cantikan dia! Soalnya dia manis sama lucu. Tapi lucuan gua lah, keyla kan udah dinobatkan sebagai gadis paling imut, manis trulala asyik asyiaapp" Cerita keyla tanpa henti

"Lu cerewet ya?"

"Kata mommy sama daddy, gua kebalikan dari kaka gua Brian yang dinginnya kek kutub utara, sampe-sampe gua ngira kaka gua dilahirin di Kutub utara!"

"Ishh cerewet ahh!! Turun sini, gua dah mo pulang"

Karena cerewet Kevin menurunkan keyla dan meninggalkan dia sendirian di koridor

"Ya!! Woi! Asataga denaga!" Ucap keyla dan berjalan perlahan menuju depan sekolah.

Good Night KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang