ELANG 05

1K 31 0
                                    

"Terima kasih yang tak perlu diucapkan hanya cukup dirasakan."


Mata Dynar menatap tv yang sedang iklan. Tatapannya kini berubah menjadi sendu.

"coba aja mamah sama papah masih peduliin aku dan bang Fathur." gumamnya sendu penuh kesedihan di masa lalu.

Dynar menggeleng ia tersadar itu hanyalah khayalan semata yang tak akan terwujud.

Lagian juga ngga akan mungkin.Gumamnya dengan senyum kecut.

Dynar POV

Dulu waktu gue masih kelas 5 SD gue selalu di coba sama tuhan dengan banyak cobaan.

Setiap hari gue selalu mendengar percekcokan antara mamah dan papah,karena papah dulu tidak pernah memberi uang sepeser pun pada mamah dan papah selalu aja menghabiskan uang tersebut untuk kepentingan sendiri entah untuk apa.

"mah,Dynar mau beli es krim Dynar minta 2.000 aja mah." mohon gue dengan rasa agak takut.

"minta sama papah kamu,mamah ngga punya duit." ketus mamah.

Akhirnya gue ke kamar papah dengan rasa amat takut gue minta uang ke papah.

"pah,Dynar boleh ngga minta uang 2.000 aja buat beli es krim?" Tanya gue penuh harap.

"Gue nyesel punya anak kayak lo berdua yang tiap hari nyusahin hidup gue mulu!Pergi lo semua dari kehidupan gue. Anak SETAN!" hina papah ke gue dengan keadaan mabuk.Sakit! Itu yang gue rasain saat itu. Dengan keadaan air mata yang masih mengucur.

"bang saya ngga jadi beli ya bang maaf."abang itu pergi berlalu.

Dan pada saat hari yang berbeda mamah menceraikan papah.Keadaan gue dan bang Fathur udah ngga tahu lagi harus bergantung pada siapa,setiap malam gue selalu menagis melihat keadaan keluarga gue yang berantakan,terkadang Fathur menenagkan gue terkadang juga ia meneteskan air matanya begitu suram dan gelap kehidupan gue di masa yang lalu.

Sampai pada akhirnya baru dua bulan mamah menggugat cerai papah ketika dipagi hari gue terbangun tidur.

"Mah sarapan mana?" teriak gue memanggil mamah,berkali kali gue manggil mamah ada ada sautan.Gue lari menuju ke kamar mamah dengan kondisi lemari terbuka dan pakaian yang sudah kosong.Hati gue dan bang Fathur mulai gelisah kita mencari mamah di sekataran rumah namun tak kunjung ketemu.

Sampai pada akhirnya gue dan Bang Fathur balik lagi ke kamar mamah dengan keadaan gue sudah menangis. Bang Fathur menemuka kertas kecil yang mamah taruh di meja kecil.

'mamah capek mamah mau pergi aja dari rumah. Jangan cari mamah! Dan jangan harap kalian bisa melihat mamah lagi untuk selamanya. Mamah ingin kehidupan baru yang lebih bahagia.

Sayang anak mamah
Fathur dan Dynar'

Apa apaan ini gue dan bang Fathur sudah tidak bisa lagi mehanan hati yang seperti di tusuk tusuk.Mamah sayang tapi kenapa tinggalin aku dan bang Fathur?

"MAMAH..."gue berteriak memanggil mamah untuk meluapkan rasa sakit yang menusuk.

Sampai pada saat ini kita berdua ngga pernah tau bagaimana nasib papah dan mamah.Kenapa mereka menyesal mempunyai anak seperti gue dan Fathur.

ELANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang