Warm Summer

464 38 1
                                    

Musim panas kali ini sanggup membuat siapapun tak ingin keluar dari rumah atau minimal tempat berteduh. Tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang para tentara untuk semangat melatih kemampuan menggunakan senjata kali ini. Beberapa kali suara tembakan terdengar. Yee Rin duduk di kursi yang berjajar di depan posko. Ia terlihat memakan coklat sembari melihat para tentara yang berkeringat karena cuaca yang sangat terik.

“Apa mereka tidak kepanasan..” guman Yee Rin.
“Tentu mereka kepanasan, tapi mereka harus menjalankan kewajibannya bukan..” Dokter Yo Na duduk disamping Yee Rin.
“Yee Rin, apa kau dekat dengan Dyo?” tanya Yo Na.
“Ani.. aku hanya bertemu di dapur kemarin..” jawab Yee Rin.
“Aah.. kau beruntung sekali..”
Percakapan mereka terpotong dengan kegaduhan di tempat latihan.
“Apa yang terjadi?” ucap Yee Rin, ia bangkit dan melihat kenapa para tentara berkerumun.
“Sepertinya ada yang pingsan..”
Beberapa tentara terlihat membopong seseorang menuju posko.
“Apa yang terjadi?” tanya Yo Na.
“Dia pingsan saat latihan...” jawab Lee Yul.
Yo Na bergegas memeriksa tentara tersebut setelah diletakkan ke ranjang. Para tentara yang mengantarkan kembali ke tempat latihan, kecuali D.O yang memilih duduk di kursi depan posko.
“Kau tidak kembali?” tanya Lee Yul.
“Duluan saja, aku ingin istirahat sebentar..” jawab D.O
“Ya sudah.. aku pergi dulu..” ucap Lee Yul sebelum kembali ke basecamp.
“Lagi pula latihan sudah selesai.. cuaca kali ini panas sekali..” guman D.O.

Sebotol air dingin membuat D.O tersentak kaget, bagaimana tidak, ia merasakan dingin yang menusuk di pipinya.
“Haeh..” ucap D.O terkejut, ia memandang siapa yang mengagetkannya.
“Hahah.. kau lucu sekali...” Yee Rin duduk disebelah D.O dan memberikan air dingin kepada D.O, D.O memasang wajah kesal, namun raut mukanya kembali ramah dan memberikan senyuman.
“Gomawo... “ perlahan D.O meneguk air dingin tersebut. Yee Rin memperhatikan wajah D.O dengan saksama, tentu hal tersebut membuat D.O malu.
“Kenapa?” tanya D.O, bukannya menjawab Yee Rin malah meletakkan tangannya di dahi D.O.
“Wajahmu pucat dan kau demam..” Yee Rin bangkit dan menarik tangan D.O memasuki posko.
“Duduklah..” D.O hanya menurut, ia tersenyum memandang Yee Rin yang sibuk mengecek denyut nadinya.
“Aku akan periksa suhu tubuhmu..” Yee Rin menempelkan alat pengukur suhu ke telinga D.O, tentu tatapan keduanya bertemu, tapi Yee Rin segera mengalihkan pandangan dan melihat suhu tubuh D.O.
“Kau harus istirahat..” pinta Yee Rin.
“Aku harus kembali ke basecamp, untuk memasak makan malam, hari menjelang sore..” ucap D.O.
“Minumlah ini, jika kau merasa pusing, kau harus segera kesini..”
D.O mengangguk dan meminum obat yang diberikan Yee Rin, setelah itu ia pamit.

Hari-hari berlalu, musim panas pun telah berganti, untuk latihan kali ini, para tentara mengadakan ekspedisi ke hutan. Mereka menjelajahi hutan dan latihan menyamar. Para dokter juga mendatangi rumah-rumah penduduk, mereka memberikan pelayanan gratis juga bermain dengan beberapa anak kecil.
“Halo...” sapa Yee Rin.
“Halo kak..” anak-anak kecil yang sedang bermain membalas sapaan Yee Rin.
“Kalian sedang main apa? Boleh kakak bergabung?” pinta Yee Rin. Anak-anak tadi mengangguk setuju. Mereka bermain kejar-kejaran di iringi gelak tawa. D.O yang kebetulan melewati rumah penduduk menghentikan langkahnya begitu melihat Yee Rin, ia memandang Yee Rin dengan senyum yang mengembang.
“Dyo, kenapa kau berhenti?” tanya Lee Yul.
“Ah ya.. tak apa..”
“Kita beristirahat sebentar..” perintah komandan. Para tentara menghela nafas lelah, D.O duduk sambil melihat Yee Rin yang bermain dengan anak-anak.

Tatapannya beralih ke atas pohon yang mulai mengering daunnya, ia mengernyit ketika ada yang tak biasa dengan pohon yang terlihat bergoyang itu. D.O bangkit begitu mengetahui ada anak yang akan menjatuhkan daun-daun kepada Yee Rin yang sedang bermain dengan anak-anak yang lain. Dengan cepat D.O berlari dan melindungi Yee Rin dari daun yang akan jatuh menimpanya, ia menjadikan tubuhnya sebagai penghalang. Daun-daun itu berguguran, jarak wajah D.O dan Yee Rin sangatlah dekat, Yee Rin hanya terdiam, ia menatap mata D.O.
“Kau tidak apa-apa?” tanya D.O, ia menurunkan lengannya yang melindungi Yee Rin.
“I...iya, gomawo..” Yee Rin menunduk malu.
“Dyo.. perjalanan akan kembali dilanjutkan..” teriak Lee Yul.
“Aku harus pergi.. “ D.O melangkah meninggalkan Yee Rin.
“Wah... keren..” ucapan anak-anak menyadarkan Yee Rin yang sedari tadi menatap punggung D.O yang perlahan menjauh. Yee Rin menatap keatas dan berdecak marah pada anak yang berniat menjahilinya.
“Mianhae kak..” anak nakal itu turun dari pohon.
“Kau tidak boleh seperti itu..” Yee Rin menasehati anak laki-laki yang menjahilinya.
“Tapi, kak tentara tadi keren..”
“Hmm.. iya, apa kau mau menjadi sepertinya?” tanya Yee Rin.
“Tentu, cita-citaku menjadi seorang tentara yang gagah..”
“Hahah.. belajarlah yang rajin..” Yee Rin mengusap rambut anak laki-laki itu, ia kembali bermain dengan anak-anak kecil itu.

Siang pun berganti malam, para tentara juga dokter telah kembali ke tempat masing-masing. Setelah makan malam, suasana terlihat lengang, Yee Rin duduk dibawah pohon dibelakang posko. Rintik air perlahan jatuh dari awan yang tak kuasa membendung tangisan langit. Bukannya beranjak, Yee Rin masih diam di tempat, ia malah berdiri dan berjalan menuju tanah yang lapang agar bisa merasakan tetesan air hujan.

“Apa kau berniat hujan-hujanan?” sebuah suara mengagetkan Yee Rin. Ia membuka matanya yang sedari tertutup, dan menyadari bahwa air hujan tidak menimpanya.
“Dyo-ya..” ucap Yee Rin melihat D.O yang berdiri disampingnya dengan payung yang menaungi mereka berdua.
Rintik air yang tadinya jarang berubah menjadi hujan yang deras.
“Hujan mulai deras, kau harus kembali ke posko..”
“Tidak.. aku ingin merasakan hujan..” Yee Rin menepikan tangan D.O yang memayunginya, namun D.O tetap mempertahankan posisinya.
“Kau bisa sakit..”
“Aku bahagia saat hujan.. karena orang-orang tidak akan tau jika aku menangis ditengah hujan..” D.O memilih diam.
“Aku merindukannya, dulu kita pasti bermain hujan-hujanan..” Yee Rin melanjutkan ucapannya, air matanya perlahan menetes.
"Kenapa kau menangis?" tanya D.O, Yee Rin hanya menjawab dengan gelengan sembari mengusap air matanya.
“Tenanglah.. kita harus kembali..” pinta D.O, Yee Rin mengangguk. D.O mengantarkan Yee Rin ke posko dan kembali ke basecampnya.
“Dyo, kenapa bajumu basah? Dari mana saja kau?” tanya Lee Yul. D.O hanya diam, suasana hatinya tidak nyaman, melihat Yee Rin menangis seperti tadi membuatnya penasaran.

To be continued

Kira kira apa yang terjadi dengan Yee Rin??

Cherry Blossom In Autumn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang