Come Back

252 24 0
                                    


Yee Rin terus memandangi ponselnya, berharap D.O mengabarinya. Semalaman ia tak bisa tidur karena memikirkan pujaan hatinya itu. Terbersit kesedihan dalam hatinya, baru saja ia bisa kembali bersama dengan D.O, namun kebersamaan mereka harus kembali tertunda karena kesibukan D.O sebagai idol juga aktor. Yee Rin memahami hal itu, tentu ia tak ingin berharap banyak. Baginya bisa berteman dan dekat dengan D.O sudah merupakan anugerah yang luar biasa.

Senja mulai tiba, langit cerah hari ini. Yee Rin sudah berpakai rapi, D.O baru saja mengabarinya bahwa ia akan di jemput menjelang senja. Suara bel rumah yang berdenting membuat Yee Rin bergegas menata diri dan pergi keluar. Begitu pintu rumahnya dibuka, sosok yang ia tunggu-tunggu berdiri tegak dengan setangkai bunga di tangan disertai senyuman yang menawan.
“For You..” ucap D.O. Yee Rin menerima bunga mawar itu dan mengucapkan terima kasih. D.O menuntun Yee Rin masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke tempat yang sudah ia rencanakan.

Yee Rin memandang keluar jendela, hanya keheningan yang mengisi. Namun karena tidak tahan Yee Rin akhirnya memulai obrolan.
“Dyo.. apa kau tak bisa lebih lama lagi disini?” tanya Yee Rin, matanya menatap wajah D.O yang sibuk menyetir.
“Aku tidak bisa, aku harus kembali bekerja..”
“Hmm.. baiklah.. ah iya, aku sudah menonton beberapa film  dan dramamu..” ucap Yee Rin antusias.
“Benarkah?”
“Iya.. aktingmu di drama “It’s Okay That Is Love” sangat keren.. bagaimana kau bisa melakukan itu?”
“Hmm.. aku hanya melakukan sebisaku saja.. “
“Aku menangis saat kau kecelakaan dan kau menghilang karena cuma halusinasi Jagganim..”
“Hahah.. apa aktingku sebagus itu?” tawa D.O membuat Yee Rin terpanah, cowok disampingnya ini benar-benar imut.
“Kau sangat menjiwai peranmu..” balas Yee Rin.
“Gomawo.. ah.. kita sudah sampai..” D.O menghentikan mobilnya.
“Eh.. kita berada dipantai..” Yee Rin melihat sekeliling. Semburat jingga terlihat di cakrawala, suara deburan ombak juga menyapa telinga.  D.O mengajak Yee Rin keluar dari mobil, mereka bergandengan menuju bibir pantai.
“Kau tau Yee Rin.. laut itu tidak tenang, ombaknya selalu bergulung-gulung memecah buih, tapi laut bisa menenangkan setiap jiwa yang memandangnya..” ucap D.O, matanya memandang ke arah laut lepas. Yee Rin menggenggam tangan D.O.
“Aku tau kau begitu lelah dengan rutinitasmu, kau sudah bekerja keras selama ini Dyo yah.. aku bangga padamu..” ucap Yee Rin. Kedua mata mereka bertemu dan saling memandang. D.O mengajak Yee Rin berteduh di bawah pohon sembari menikmati senja dengan meminum kelapa muda.
“Ini menyenangkan, aku benar – benar merasa terhibur dan tenang..” D.O berseru riang. Yee Rin menjulurkan kakinya. Ia menepuk nepuk pangkuannya memberi isyarat pada D.O yang memasang wajah bingung. Yee Rin yang kesal melihat D.O tidak peka, menarik lembut kepala D.O dan menjatuhkannya ke pangkuannya. D.O yang sempat terkejut beberapa saat berhasil menyesuaikan keadaan, ia tersenyum dan menatap wajah Yee Rin.
“Gomawo..” ucap D.O, perlahan tangan Yee Rin menyentuh alis D.O, membelainya lembut.
“Alismu tebal sekali, wajahmu juga halus..” ujar Yee Rin.
“Apa aku mengizinkanmu untuk menyentuhku..” ucapan D.O membuat Yee Rin langsung menarik tangannya dan meminta maaf.
“Sepertinya kau bisa menyentuh tanpa izin dariku..” D.O kembali menarik tangan Yee Rin untuk membelai wajahnya, ia menutup mata, sejenak menikmati kebersamaan ini sebelum ia kembali.

Malam mulai berlalu, D.O dan Yee Rin melakukan makan malam yang romantis ditemani cahaya rembulan dan manik bintang yang menghiasi cakrawala malam.
“Kau harus menghubungiku Dyo selesai sampai di Seoul..” ucap Yee Rin.
“Baiklah, tapi aku tak bisa selalu ada untukmu, maaf...”
“Tak apa, aku mengerti, bukankah kau akan terlambat tiba di Seoul jika tidak berangkat sekarang.. tentu jadwalmu sudah padat..”
“Iya aku tau, tapi sebelum aku pergi aku ingin memberimu sesuatu..” ucap D.O, Yee Rin menatap D.O dengan penuh tanda tanya. D.O menarik tangan Yee Rin mengajaknya berdiri, kini mereka berhadap-hadapan.
“Bisakah kau menutup matamu?” pinta D.O dengan penuh senyuman. Yee Rin mengangguk, ia menutup matanya perlahan. D.O meraih sesuatu dari sakunya, mengeluarkan kalung yang indah. Dengan perlahan tangannya memasangkan kalung itu ke leher Yee Rin. Yee Rin spontan membuka matanya, karena merasa ada sesuatu yang melingkari lehernya. Tatapannya terpaku pada sosok D.O yang tersenyum didepannya.
“Kenapa kau membuka matamu?” D.O tersenyum simpul.
“Ah ya maaf...” Yee Rin seketika menutup kembali matanya.
“Sudahlah.. buka matamu, apa kau suka hadiah dariku?” tanya D.O.
“Ini indah sekali, seharusnya kau tak perlu repot-repot memberikan ini..”
“Yee Rin-a, ini tidak seberapa dibandingkan kebaikanmu selama ini..” D.O memberi jeda. Ia mempersiapkan kalimat selanjutnya.
“Sarangeyo Yee Rin-aa” D.O mencium kening Yee Rin perlahan.
“Gomawo..” ucap D.O.
“Aku yang harusnya berterima kasih padamu..” Yee Rin menghambur kedalam pelukan D.O.
“Kau tidak akan meninggalkanku kan?” tanya Yee Rin.
“I Promise..”

seotureun nae moseupdo johahae jun neoyeossjiman
dirimu suka dengan waktu ku galau dan bimbang
gwabunhan geu sarangeul badado doeneunji
diriku sering bertanya pantaskah daku mendapatkan cinta ini

eonjena geu jarie gidaryeojun neo
diriku tak kan lupa
du pallo gamssa anajun gomaun neo
seperti pepatah kan berkata kita itu satu
jeoldaero ijji anheul geoya
tapi saat beriringnya waktu
haengbokhage mandeureojul geoya
diriku tidak mendapatkan apa-apaa hanya kehampaan
hanaran geu malcheoreom
ku kan minta maaf,
sigani jinado malhaji moshago mamsogeuro samkineun na
diriku mencintaimu, tolong mempercayaiku
mianhadago neol saranghandago jigeumcheoreom mideodallago
seperti apa yang kamu lakukan sebiasanya

neol anajulge du son jabajulge
ku kan berpelukan denganmu, pegang erat tanganmu
ne mami pyeonhaejil su issdamyeon
jika hatimu lelah ku kan memberikan
nae modeungeol bachilge
segalanya yang ada di diriku untukmu

ne usneun geu moseubeul jikyeojugo sipeo (jikyeojugo sipeo)
Ku ingin menjaga tawa manismu selalu (melindinginya)
hangsang neol
selalu

Lagu Promise mengiringi perpisahan mereka. D.O tidak bisa mengantarkan Yee Rin pulang karena dia harus kembali ke Seoul, ia menyuruh asistennya untuk mengantarkan Yee Rin ke rumah.

Yee Rin membuka pintu rumahnya perlahan, dirinya benar-benar bahagia hari ini. Dia tak menyangka bahwa takdir akan baik sekali padanya. Tetapi pandangannya dikejutkan saat mendapati boneka pinguin besar di dalam rumahnya membawa seikat bunga, terselip nota kecil disana, Yee Rin membaca tulisan itu.

Yee Rin-a..

Aku berharap boneka ini bisa sedikit mengurangi kerinduanmu padaku.. kau sudah tau bukan bahwa aku ini identik dengan pinguin haha.. aku akan sering menghubungimu jika senggang.. ah aku pasti akan sangat merindukanmu.. jaga kesehatan dan jangan lupa makan..

Dari Kyungsoo

Selesai membaca tulisan itu Yee Rin kembali tersenyum, ia benar-benar bersyukur bisa bertemu bahkan dekat dengan salah satu pria yang menjadi idaman para wanit. Walau terbersit dipikirannya, bagaimana jika hubungan ini sampai terkuak media, Yee Rin sering mendengar idola yang dekat dengan seorang wanita pasti akan diperbincangkan bahkan menuai pro dan kontra serta mengundang amarah para fans. Tapi itu tak akan menjadi masalah, melihat D.O yang bahagia seperti tadi membuat dirinya yakin, bahwa ia harus membahagiakan pria yang sempurna mengambil alih hatinya.

D.O kembali ke Seoul dini hari, ia memasuki rumah para member EXO dan langsung tertidur di sofa ruang tamu. Tubuhnya benar-benar lelah, jadi ia membiarkan dirinya untuk beristirahat sejenak sebelum memulai syuting hari ini.
“Dyo yah.. Dyo yah...” sebuah suara menyapa telinga D.O samar-samar, ia menggeliat dan perlahan membuka matanya.
“Heuh..” D.O bangkit dari posisi tidurnya.
“Tidurlah didalam kamar..” Chanyeol menyuruh D.O pergi ke kamar.
“Apa hari sudah pagi?” D.O mengucek matanya.
“Baru pukul tujuh..”
D.O berjalan gontai menuju kamarnya, ia langsung bersembunyi didalam selimut begitu sampai, kembali melanjutkan acara tidurnya. Xiumin yang duduk disampingnya sedikit terkejut, namun ia segera tau, D.O baru saja kembali dan pasti ia lelah. Tatapan Xiumin berubah menjadi sayu, ia tak menyangka D.O akan mengalami kecelakaan saat wajib militer, mendengar kabar itu sontak membuatnya terkejut.
“Aku bersyukur kau sudah sembuh D.O..” lirih Xiumin sebelum bangkit dari tempat tidur, bergabung dengan member lainnya yang sepertinya sedang sarapan, tak lupa ia memperbaiki selimut D.O.

Syuting hari ini mengambil tempat disebuah rumah makan, para member akan makan siang bersama.
“Dyo ya.. bagaimana liburanmu?” tanya Suho.
“Menyenangkan..” jawab D.O.
“Seharusnya hyung tidak perlu ikut syuting, hyung pasti capek..” cetus Kai, yang lain mengangguk.
“Tak apa, aku sudah lebih sehat sekarang..” D.O memasang senyuman semanis mungkin unuk meyakinkan teman-temannya bahwa ia baik-baik saja.

Cherry Blossom In Autumn ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang