3. Hujan dan Kafe (2)

4.5K 717 218
                                    

Votement nya yu, biar semangat :D
.
.
.
Sorry for typo(s)


"Hei, kenapa kau terus menyamakanku dengan Kun-ge?!"

Pertanyaan bernada kesal itu terdengar berbarengan dengan bunyi lonceng di atas pintu masuk Kafe. Sosok Yangyang muncul dengan jaket bewarna cream dengan bulu-bulu lembut di sekitar kerah, tak lupa kacamata bulat yang bertengger dihidungnya. Menambah kesan manis seorang Liu Yangyang.

Dengan kesal, Yangyang menjatuhkan bokongnya di kursi yang berada di samping Kun.
Namun sedetik kemudian, kurva nya membentuk lengkungan ke atas tatkala netra nya menemukan Hendery yang tengah memainkan helaian rambut Xiaojun. Yangyang sudah tidak terkejut. Hubungan Xiaojun dan Hendery memang lebih deep daripada hubungan sepasang sahabat.
"Halo, Hendery-ge!"

"Halo, Yangyang." Balas Hendery disertai senyuman menawannya. Membuat Yangyang memekik karena senyum Hendery.

Kun mencibir, anak kelebihan energi ini memang sangat mengagumi Hendery dan itu ditunjukkan secara terang-terangan! Kun jadi kesal.
"Ada aku, Xiaojun dan Hendery disini, kenapa hanya Hendery yang kau sapa?" Ujar Kun sinis.

Yangyang menoleh, menatap Kun yang berekpresi datar. Tapi seorang Liu Yangyang terlalu tidak peka untuk memahami bahwa Kun sedang cemburu. Ia justru semakin tersenyum lebar seraya berkata. "Karena Hendery-ge yang paling special,"

Tertohok.

Itulah yang dirasakan Kun saat ini.

Sedangkan Hendery dan Xiaojun saling melempar tatapan. Setelahnya terkekeh geli saat menyadari bahwa Qian Kun sedang cemburu hanya karena Yangyang menyapa Hendery.

"Yang, lebih baik kau menyapa nya juga sekarang, sebelum dia membanting perabotan Kafe karena cemburu." Ujar Xiaojun yang membuat Hendery tertawa keras.

"Ya! Siapa yang cemburu?!"
Kun yang mendengarnya mendelik, hampir melempar Xiaojun dengan nampan yang dibawa nya sebelum Xiaojun melangkah menjauh dengan terbahak.

Sedangkan Yangyang hanya menatap Kun bingung, apa maksud Xiaojun dengan kata cemburu?

Kun menghindari tatapan Yangyang, rasa malu menyergapnya. Sialan! Ia bersumpah akan memukul Xiaojun setelah ini.

"Kun-ge," panggil Hendery, lelaki asal Macau itu mencondongkan tubuhnya ke arah Kun.

Bukannya menjawab, Kun hanya menengokkan kepala nya ke arah Hendery. Ia terlalu malu hanya untuk memikirkan sopan santun sekarang!

"Jika kau suka, kenapa tidak kau katakan padanya?apa kau mau menunggu sampai seseorang memilikinya dan mengambilnya darimu?" Bisik Hendery pada Kun.

Kun mencibir dalam hati, si Wong ini, memberi nasehat tapi sendirinya tidak jelas dengan perasaannya!
"Tidak ada yang akan mengambilnya, dia terlalu bar-bar." Balas Kun sekenanya. Hendery tertawa geli.

"Hey, sebenarnya apa yang kalian bicarakan?kenapa harus berbisik?" Tanya Yangyang bingung. Ia merasa terabaikan, Hendery dan Kun sibuk berbisik, entah apa yang mereka bahas.
Sedangkan Xiaojun justru duduk di kursi sebelah tempat mereka sambil mencicipi Waffle dengan coklat yang meleleh di atasnya.
Yangyang terkekeh saat melihat mata berbinar Xiaojun. Ugh, gemas sekali Yangyang!

Sedangkan Hendery kembali menegapkan tubuhnya seraya menarik Xiaojun mendekat.
"Urusan lelaki."

"Ya! Kau pikir aku apa, ge?!"

Hendery dan Kun terbahak melihatnya.
Sedangkan Xiaojun mencebikkan bibirnya. Dia baru saja hendak menyantap waffle nya yang terlihat menggiurkan sebelum Hendery menarik tangannya.

Friendshit || Henxiao. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang