10. Kecewa

3K 468 135
                                    


Xiaojun merebahkan tubuhnya pada sofa di ruang tamu, ia baru saja kembali dari kampus. Sendirian, karena Hendery mempunyai acara dengan organisasinya. Sebenarnya Hendery sudah menawarkan diri untuk mengantar Xiaojun terlebih dahulu, tetapi Xiaojun menolak karena tak ingin merepotkan sahabatnya itu.

Di pejamkan matanya sejenak, sekedar mengatur napasnya. Baru saja ia hendak bangun untuk mandi, suara bell terdengar.

Dengan malas Xiaojun berjalan ke depan hendak membuka pintu dan menemui tamu tak diundang nya.

Kun dengan setelan kemeja lengkap dengan jas bewarna hitam berdiri di hadapannya, ah, jangan lupakan cengirannya yang terlihat menyebalkan sekali di mata Xiaojun.

"Mau apa kau kemari? Dengan pakaian aneh itu? aku sedang tidak mengadakan pesta disini."

Bukannya menjawab, Kun justru menarik Xiaojun untuk menuju ke kamar mandi.
"Cepat kau mandi, aku akan menyiapkan pakaian mu."

Xiaojun melotot. "Hey! Apanya? Aku tidak mau pergi kemanapun!"

Tapi Kun tidak memperdulikan teriakannya, dia justru berjalan dengan cepat ke kamar Xiaojun dan Hendery.

Xiaojun berdecak malas, mau tidak mau dia harus menurut, jadi dengan tidak rela ia masuk ke kamar mandi.



• • •



Kesal.

Xiaojun beberapa kali meremat gelas ditangannya dengan geram. Suara dari instrument musik terdengar ditelinganya. Lagu Talking to the Moon dari Bruno Mars mengalun lembut ditelinganya.

Wajah manis nya menampakkan raut kesal, beberapa kali bibirnya menggerutu. Hingga sebuah sentilan pelan di dahi nya membuatnya menoleh cepat.

"Kenapa wajahmu kesal seperti itu?"

Xiaojun melirik sebentar. "Berpura-pura bodoh atau memang bodoh?" ucapnya.

"Hey! Mulutmu itu benar-benar. Aku ini seniormu, sopan sedikit." Mendelik pada Xiaojun, lalu merapikan jas nya.

Xiaojun tak perduli, saat ini pikirannya dipenuhi Hendery. Bagaimana jika lelaki itu belum makan? Jika Hendery mencarinya? Jika lelaki itu sendirian? Jika di culik? Ah, baiklah, yang terakhir terdengar berlebihan, tapi Xiaojun benar-benar khawatir pada Hendery sekarang!

Xiaojun semakin kesal saja saat melihat Fan Chengcheng yang mendekati mereka berdua. Sedangkan Kun berlalu pergi saat melihat sang pujaan hati tengah mencicipi beberapa kue yang tersedia.

Chengcheng nampak tampan dengan balutan kemeja putih juga jas putihnya yang terlihat elegan, senyum lebar terpampang di wajah tampannya, membuat beberapa tamu nya merasa terpesona, tapi tidak dengan Xiaojun.

Lelaki cantik itu hanya memandang datar Chengcheng yang tersenyum padanya. Dengan segera Xiaojun mengulurkan tangannya.
"Selamat Ulang Tahun untukmu, semoga apa yang menjadi keinginanmu terwujud."

Tanpa ekspresi.

Chengcheng terkekeh. "Terimakasih untuk doa dan kedatanganmu malam ini." ucapnya masih dengan senyuman lebarnya. "Ngomong-ngomong, kau nampak sangat cantik malam ini." lanjutnya dengan bisikan pelan.

Xiaojun tersenyum manis, lantas meremat tangan Fan Chengcheng dengan kuat. "Terimakasih pujiannya, kau gila, aku pergi."

Chengcheng melepaskan tautan tangan mereka, lantas mengibaskan tangannya. Lumayan sakit, walau berposisi sebagai submissive Xiaojun tetap laki-laki.

"Kau ini, galak sekali jika denganku." ucap Chengcheng sedikit kesal.

Xiaojun menatap Chengcheng jengah, lantas melipat kedua tangannya di depan dada.
"Berkacalah, kau selalu membuatku kesal, sialan."

Friendshit || Henxiao. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang