12. Cemburu (2)

1.7K 268 65
                                    

Hi!
I'm back :D



Xiaojun mengerjapkan matanya perlahan, membiasakan dengan cahaya matahari yang perlahan memasuki indra penglihatannya. Xiaojun mengernyit setelah sadar bahwa saat ini ia tengah terbaring di ranjang kamarnya. Bukannya semalam ia tertidur di ruang tamu?

Hendery pasti yang membawanya kesana, tak ingin ambil pusing, Xiaojun beranjak dari tempat tidurnya, hendak membersihkan diri karena teringat hari ini ia sudah menjadwalkan diri untuk mencari bahan referensi tugasnya di perpustakaan.

Xiaojun berjengit ketika air—yang bagi Xiaojun— cukup dingin itu mengguyur tubuhnya. Dengan perlahan mulai membersihkan tubuhnya, teringat semalam ia tidak sempat mandi karena terlanjur terlelap di depan televisi.

15 menit Xiaojun habiskan di dalam kamar mandi, ia keluar dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Xiaojun tidak butuh waktu lama untuk memilih pakaian, ia sudah cukup tampan dengan pakaian casualnya, kemeja hitam dengan celana jeans bewarna biru.

Yah, jika memang tampan ingin dibuat bagaimana pun akan tetap tampan.

Xiaojun tersenyum menatap dirinya di cermin, baru saja hendak meraih handuknya untuk di jemur kembali, ia berjengit kaget dengan suara ringtone ponsel, yang ternyata ponselnya sendiri.

Xiaojun mencoba mencari asal suaranya yang berasal dari ranjangnya. Xiaojun mengernyit bingung, ia kira ponselnya tertinggal di mobil Fan Chengcheng tapi sekarang ponsel tersebut sudah berada di genggamannya.

Melupakan kebingungannya, Xiaojun melihat notifikasi yang berasal dari adik tingkat kelebihan energi, Liu Yangyang. 1 Missed Call dari Yangyang, dan juga notifikasi pesan yang menanyakan dimana Xiaojun sekarang.

Memang rencananya hari ini Xiaojun akan pergi ke perpustakaan bersama Yangyang, adik tingkatnya itu juga hendak mencari buku yang dipinta oleh sang dosen. Kebetulan pula Xiaojun juga berencana untuk kesana, ya kenapa tidak bersama saja pikir Yangyang, sekalian menyelam sambil meminum air, mencari buku sekaligus meminta Xiaojun membantunya. Memang pintar Liu Yangyang.

Setelah membalas pesan Yangyang, Xiaojun bergegas turun ke bawah, ia berniat membuat sarapan walau sekedar roti selai dan susu. Xiaojun tidak menemukan Hendery, padahal seharusnya lelaki Wong itu berada di rumah karena hari ini mereka berdua tidak ada kelas.

Tak ambil pusing Xiaojun segera membuat sepiring roti selai dan segelas susu, memakannya perlahan, tak tau jika Yangyang sudah menunggunya didepan perpustakaan sendirian.

. . .

Yangyang merapikan penampilannya yang terlihat agak berantakan, menyesal sudah berangkat lebih pagi karena nyatanya Xiaojun belum sampai. Lelaki manis itu mendudukkan dirinya di kursi depan perpustakaan kampus, ditangannya tergenggam sekotak susu rasa stroberi, wajahnya dengan serius menatap ponsel ditangannya. Ia tengah menonton youtube, dengan shrek sebagai tontonannya.

Ya sudahlah, suka-suka Liu Yangyang saja.

Entah terlalu serius atau bagaimana Yangyang sampai tidak sadar bahwa sedari tadi ia tengah diperhatikan. Kun, menahan pekikan gemasnya melihat Yangyang dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya tengah menatap serius ponselnya padahal ia hanya sedang menonton kartun disney, bukan video olimpiade, dan jangan lupakan bibirnya yang sedari tadi tersemat sedotan kecil dari susu kotaknya.

Ingin rasanya Kun menghampiri Yangyang lalu menggigit si lelaki manis.

"Puas memandangi Yangyang dengan senyum idiotmu itu?"

Sedang nyaman-nyamannya memerhatikan sang pujaan hati, ia dikejutkan dengan tepukan pada tas punggung yang ia bawa. Senyum senangnya luntur digantikan dengan tatapan kesal, Xiao Dejun benar-benar adik tingkat yang perlu ia tatar agar bisa menjaga bahasanya.

Friendshit || Henxiao. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang