🍁🍁🍁4 hari lagi, Jiho pindah.
Sejak kejadian kemarin Jiho bersikap biasa aja.
Jiho tetap menjadi Jiho yang periang dan mudah senyum,
Jiho mencoba mengikhlaskan Jaehyun.
Bukan, bukan karena dia udah nggak sayang ataupun nggak cinta lagi sama Jaehyun,
Tapi keadaan yang memaksa,
Jiho nggak mau egois, karena dia masih punya sahabat.
Jiho nggak mau mereka melihat Jiho sedih,
Jujur, Jiho hancur.
Kehilangan Jaehyun menimbulkan luka yang dalam pada Jiho.
Sekeras apapun Jiho mencoba melenyapkan Jaehyun dari pikirannya, Jiho tidak bisa.
Mungkinkah nanti Jiho rindu?
Yang sekarang dia pikirkan, hanya waktu berkumpul bersama para sahabatnya, untuk waktu yang singkat ini.
"Ji, kok cuma diaduk makanannya? itu dimakan Jiho, nanti keburu bel loh" tegur Mina halus.
Jiho tersadar dari lamunan,
"Eh? Iya Min"
Jiho memakan makanannya sedikit demi sedikit, hambar.
Rasanya hambar.
"Nanti kita main ke rumah lo ya Ji!" ucap Eunha tiba-tiba.
"Oke"
Jiho melihat sekeliling, dia melihat segerombolan temen-temen Jaehyun lagi makan juga di kantin,
Tapi nggak ada Jaehyun,
Di kelas kan mungkin? Iya! Dia pasti lagi makan bekal buatan calon tunangannya.
Jiho menggeleng pelan, Jiho mikir apasih.
Itu bukan urusannya lagi sekarang!
Tapi kemudian dia teringat sesuatu,
"Juy" panggil Jiho,
"Ya Ji?"
"Gue, mau nanya"
Ketiganya berpandangan heran,
"Nanya apaan?"
"Soal, Dokyeom sama yang lain.. masih ngejauhin Jaehyun?"
Yuju menatap Jiho penuh selidik,
"Lo, masih peduli sama dia?"
Jiho sedikit gelagapan.
"Bukan, bukan gitu Ju.. maksud gue kita kan udah nggak ada apa-apa sekarang, jadi gue pengen mereka baikan itu aja udah"
"Lagian, mereka juga udah temenan lama kan? Masa cuma gara-gara gue mereka jadi ngejauhin Jaehyun"
Penjelasan Jiho membuat mereka bertiga saling pandang satu sama lain,
"Biarin aja kali" sahut Eunha,
"Nggak bisa gitu dong ha"
"Udahlah Ji, itu bukan urusan lo lagi!"
"Tapi, menurut aku.. aku setuju sama Jiho sih" Mina ikut memberi pendapat,
Eunha sama Yuju mengehela nafas,
"Oke, terserah aja" sahut Yuju malas,
Jiho senyum, habis itu beranjak dari tempat duduknya.
"Mau kemana? Nyamperin Jaehyun? Itu makanan lo masih sedikit noh!" Eunha memperingati,
Jiho nggak njawab, dia tetep jalan.
"Hai, boleh gabung?" tanya Jiho ceria ke segerombolan temen Jaehyun.
Mereka serentak menoleh,
June yang lagi minum keselek,
Bambam yang lagi ngosip berhenti,
Jungkook yang lagi pegang hp kaget,
Dokyeom yang lagi nyanyi langsung mangap,
Mingyu yang lagi ngaca, kacanya sampai jatoh.
Soalnya, setau mereka ini si Jiho baru putus dari Jaehyun tapi kok malah ceria begini? Nggak mellow?
Oke, mungkin hanya kedok! Pikir mereka.
"Nggak boleh ya?" tanya Jiho tersenyum canggung.
Sontak mereka langsung sadar,
"Kata siapa, sini duduk samping aku" ucap June,
"Aku!aku! Jijik bangsat" sahut Mingyu,
"Modus lo junedi" ceplos Jungkook ,
"Sini neng, samping abang aja" lanjut Jungkook sambil nyengir,
"Lo sama aja goblok!" ucap Mingyu sambil ngeplak pala Jungkook,
"Udah, sini sama aa Mingyu aja"
"Lo sama aja!" Kali ini Mingyu digeplak Jungkook sama June,
Jiho cuma senyum canggung, akhirnya dia milih duduk di samping Bambam, karena cuma itu yang masih longgar.
"Ada apa Ji emangnya?" tanya Bambam,
"Ah, ga asik! Menang banyak lo bam!" celetuk June,
"Iya nih," sahut Jungkook.
"Gatau tuh si Bambam" ucap Mingyu,
"Diem dulu kunyukk!!" ucap Dokyeom ngegas,
Ketiganya diem, tapi mulutnya komat-kamit.
"Jadi?" tanya Dokyeom ke Jiho,
"E-em A-anu" Jiho bingung, dia harus ngomong gimana.
"Ambigu qaqa" ucap Jungkook,
"Diem lo!" sambar Dokyeom yang disamping Jungkok,
Jungkook manyun.
"Jadi, gue disini mau ngomong soal Jaehyun,"
Tbc.
🍁🍁🍁
01-01-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Stupid; KJH✓️
Fiksi Remaja"Aku terlalu bodoh, karena udah percaya sama kamu" Kim Jiho