♎BASKET GIRL 7♎

1K 58 2
                                    

Mulmed gambar Gania

BUDIDAYAKAN VOTE AND COMENT

SELAMAT MEMBACA

HAPPY READING.

***

Kini Gracella tengah berada di kasur empuknya. Matanya sedikit terpejam, lalu ia menatap langit langit kamarnya. Lalu pikirannya teringat oleh gadis bernama Gebby, yang menemuinya.

Sosok gadis berkulit putih pucat, seperti mayat hidup. Sebenarnya siapa dia? Pertanyaan itu terus berada di pikirannya. Lalu ia mengusir jauh jauh pikiran itu, dan berjalan menuju kamar mandi, untuk menyegarkan badannya.

17 menit

Gracella sudah keluar dengan rambut yang ia gerai karena basah, dengan balutan kaos hitam bergambar pisang dan hotpans biru. Lalu kaki jenjangnya berjalan menuju dapur untuk mencari makanan.

Saat ingin menurunin anak tangan terakhir, Gracella mendengar suara gurauan dari arah ruang tamu.

"Siapa Vel?" tanya Gracella, di balas kedipan bahu oleh Gravella. Gracella berjalan menuju kearah ruang tamu. Matanya melotot melihat siapa disana.

"Eh, Cel dicari tuh. " ucap Gisella. Gisella memang sudah memaafinya membuatnya kembali berkomunikasi seperti biasa.

"Gak, Gracel mau jalan sama Gardya." tolak Gracella, lalu sebuah suara dari dapur membuat Gracella melotot.

"SEJAK KAPAN? PERASAAN GUE GARDYA LAGI JALAN JALAN SAMA GINO!" Gravella sialan.

"Bodo, gue mager." sentak Gracella, lalu berjalan menuju kamar. Gisella menatap adik keduanya hanya bisa mengistifar

"Maaf ya Geral, Gracelnya gak mau di ganggu dulu. Gakpapa kan?" ucap Gisella. Geraldi pria itu, hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Jujur ia kesal karena Gracella selalu bersikap dingin kepadanya. Namun ia hanya sabar. Suatu hari nanti pasti Gracella akan bertekuk lutut di hadapannya.

"Saya pulang dulu kalau gitu kak Sella." pamit Geral. Gisella mengangguk.

"Maaf ya Ral."

"Gapapa kak. Geral ngerti. "
Lalu Geral beranjak dari sofa dan menyalimi Gisella.

"Geral pamit ya kak." dibalas anggukan oleh Gisella.

Setelah Geral pergi. Gracella berjalan dari arah dapur sembari membawa serealnya dengan wajah datarnya.

"Udh pergi?" tanya Gracella.

"Kasihan loh dek. Dia udah nunggu kamu lama, malah diusir." balas Gisella.

Gracella hanya mengedipkan bahu acuh. Toh, dia gak minta.
Lalu Gracella duduk disofa sembari memakan serealnya.

****

Pagi ini Gania sudah memakai dress berwarna maroon dan higheels berwarna maroon. Ia menguncir kuda rambutnya dan mengambil tas selempangnya.

Di bawah terlihat Gran yang tengah berbincang hangat dengan keluarganya.

"Hay Gran. Jadikan, aku dah siap." ucap Gania. Gran menatap Gania dengan senyum manis.

"Hay juga. Yuk, keburu siang."

"Mom, Dad Gania berangkat. Assalamualaikum." ucap Gania sembari menyalimi tangan Momynya dan Dadynya.

"Gran izin bawa Gania ya om, tan." izin Gran, di balas anggukan oleh mereka berdua.

"Ayuk Gran, keburu siang nanti panas loh." ajak Gania.

Lalu mereka berdua berjalan menuju halaman rumah Gania untuk mengambil mobil Gran.

***

"Gran, kita mau kemana sik?" tanya Gania, Gran hanya terdiam.

Gania menatap Gran dengan pandangan tanda tanya. "Gran!! Kamu kenapa?" tanya Gania. Membuat Gran sadar lamunannya.

"Eh, maaf Sayang. Aku ngelamun."

"Gapapa, jangan ngelamun terus Gran, nanti kecelakaan." nasihat Gania. Gran hanya mengusap lembut tangan Gania.

"Ia Sayangaku." balasnya, membuat Gania menunduk malu.

Lalu pandangan Gran kembali kearah depan. Ia masih memikirkan gadis di halte tadi, mirip dengan gadis dingin yang ia temui, Gracella.

Apa ia itu dia, apa gue halu ya. Eh, ngapain juga gue mikirin dia, fokus Gran lo punya Gania.

***

Up

Tapi dikit
Im'sorry

Next time up


MY BASKET GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang