♎BASKET GIRL 9♎

1K 50 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT.

HAPPY READING

****

Gracella memasang wajah datarnya. Ia menatap kesal kearah Gran. Gran hanya menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Sumpah gue gak tahu kalau ada orang dirumah" bisik Gran. Gracella melotot matanya.

"Siapa Gran?" tanya wanita itu.

"Eh, gapapa. Cuma temen" sahut Gran. Gelisa, kakak Gran menatap Gran dengan tatapan intens.

"Perasaan gue sekolah balik lo balik jam 4, ini baru jam 10 loh, bolos lo ya?" tanya Gelisa. Lalu ia berjalan mendekati Gran membuat Gran was was. Gracella yang sembunyi di belakang mobil hanya memejamkan matanya.

"Gak usah deket lo, disana aja!" Gelisa menatap Gran dengan memicing.

"Perasaan gue lo turun sama cewek dah, mana ceweknya?" Gran berlagak mulai mencari cari. "Gue turun sendiri. Ngaco lo ya. Sana masuk lo, gue mau berangkat sekolah lagi." sahut Gran.

"Dasar, udh telat malah kesekolah. Sana lo, gue bilang mama lo, kalau bolos." Gelisa berjalan memasuki rumah. Gran menghela napasnya. Untung.

"Cel, lo-- " Gran menatap belakang mobil yang kosong.

"nih bocah ngilang muluk dah." Gran mengeluarkan mobilnya. Ia menjalankan mobilnya sembari menatap kanan kiri, untuk mencari Gracella.

***

Gracella berjalan menelusuri setiap perumahan. Setelah berhasil keluar dari pintu gerbang rumah Gran, ia berjalan menuju rumahnya. Beruntung rumahnya tak jauh dari sana.

Ia membuka gerbang rumahnya. Lalu Gracella berjalan memasuki rumah.

"Udh pulang Cel. Kok Vella gak ada?" tanya Gisella yang lagi membaca novelnya.

"Habis di culik" balas Gracella dengan datar. Gisella menaruh novelnya lalu berjalan kearah Gracella.

"Bener gak lo" tanya Gisella. "Kagak" sahut Gracella.

Gisella mengedus sebal, melihat sikap adeknya yang satu ini. Sangat dingin.

"Kapan sik lo cair!"kesal Gisella.

"Bukan eskrim"

Lalu Gracella berjalan menuju kamarnya, tanpa mengubriskan pembicaraan Gisella.

****

Gania menatap kantin dengan wajah gelisa. Sedari tadi ia mencari Gran, entah kemana.

Biasanya Gran selalu menjemputnya di kelas. Namun sekarang entah kemana. Kini gania sedang bersama 3 sahabatnya dengan aktivitas masing masing.

Glasna yang sedang bermain medsos lalu mengebrak meja membuat Gania terkejut. Geria dan Gira menatap tajam Glasna, karena mengganggu makan.

"Hehe, peace." sahut Glasna. Glasna kembali menatap hpnya, membuat ke 3 temannya heran.

"Liat apa lo?" tanya Gira. Glasna menatap Gania dengan intens.

"Ini Gran bukan sik?" tanya Gania sembari menunjukan hpnya. Geria dan Gira ikut melihatnya. Gania menatap seorang pria yang tengah mengandeng perempuan di sampingnya.

"Mirip, njir. Jangan jangan?" Geria mengantung kalimatnya.

"Gran selingkuh." balas Gira.

Gania menatap gambar itu lagi. Memang benar bahwa itu seragam Garuda, dan pria di gambar itu mirip dengan Gran. Namun ia tetap berfikir positif.

Gak mungkin.

****

Bell pulang berbunyi. Gravella, Gladys, Gavya dan Gardya berjalan menuju pakiran.

"Sumpah tumben bat dah, Cella bolos. Padahalkan ada jam penjas." ucap Gavya. Gravella, Gardya dan Gladys hanya mengangguk.

"Ga ngomong lagi." balas Gravella.

"Udah, pikir positif dong. Kuy pulang." balas Gladys.

"Nebeng Glad." ujar Gravella. Gladys hanya mengangguk.

Lalu mobil mereka berjalan keluar gerbang.

***

Kini Gravella memasuki rumahnya. Setelah berpamitan dengan Gladys.

"Assalamualaikum, " salamnya.

"Waalaikumsalam. Kok baru pulang. Cella aja udh pulang dari tadi?" tanya Gisella.

"Cella mah bolos kak." balas Gravella membuat Gisella menggeleng kepalanya.

"Kamar sana. Nanti ada temen kakak." ucap Gisella. Gravells hanya mengangguk.

Lalu Gravella berjalan menuju kamarnya, untuk membersihkan dirinya.

*******

Gracella sudah membersihkan dirinya. Kini ia sudah memakai baju panjang berwarna putih dengan gambar panda di tengahnya lalu di lapisi cardigan biru muda. Ia memakai hotpans dan menggerai rambutnya. Tak lupa dengan bando biru mudahnya.

Lalu ia berjalan kearah kasur untuk mengambil hpnya. Gracella berjalan keluar kamar dan menuju dapur untuk mencari makanan.

Kosong, itu kata isi di dapur. Ia mendesah berat lalu menduduki dirinya di meja makan. Gisella yang ada di tangga menatap Gracella yang tengah memaikan hpnya.

"Kakak gak masak. Makan di luar gapapakan. Nanti ada temen kakak. Dia bawa adeknya, minta antar adeknya aja." ujar Gisella.
Gracella hanya mengangguk. Lalu ia kembali memainkan hpnya.

Suara ketukan pintu, membuat Gisella berjalan keluar. Gracella hnya menatap datar kakaknya.

Lalu suara teriakan terdengar. Membuat Gracella sedikit ingin tahu. Ekor mata Gracella membulat saat melihat seorang yang ia kenali.

Sial

*****

Tbc

Thankyou yang udh baca

Jangan lupa votment,
Upnya dikit. Besok up lagi deh.
Maaf upnya lama, udh sebulan gak megang hp soalnya.
Im sory


MY BASKET GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang