Chapter 1 : Something Changes

1.4K 147 61
                                    


"Belum selesai?"

Pemuda dengan kacamata bulat tanpa kaca yang bertengger apik pada hidung bangirnya itu memecah hening yang sedari tadi membelenggu. Yang ditanyai mengangguk pelan, tanpa mengalihkan atensi pada pekerjaannya sekarang.

"Dikit lagi," sejenak diliriknya sosok yang duduk dihadapan, senyum tipis terbit. "Kamu nggak ada kelas?" Sambungnya.

"Ada sih, cuma dosennya gak hadir. Katanya sih istri mudanya mau lahiran." Sahut seadanya, sembari membuka kulit kuaci dengan giginya.

"Nggak ada dosen pengganti ya?" Kini kepalanya menggeleng, "Ada sih, cuma asdos nya galak. Nggak suka aku." Kekehan serta elusan pelan pada pucuk kepala sang lawan bicara itu membuat bibir itu mengerucut, masih sebal karena dirinya sudah mau merelakan tidur siangnya untuk masuk kelas.

"Lix, nanti kamu ada rapat?" Pertanyaan retoris itu dihadiahi anggukan kecil. Sang lawan bicara melengos pelan.

Felix Mahendra, pria dari FMIPA jurusan kimia semester empat itu adalah seorang asisten dosen, ketua himpunan mahasiswa jurusan kimia, pula anggota UKM Renang yang juga merangkap sebagai kekasih seorang  Changbin Radiaksa sejak masa ospek. Felix dan Changbin ini satu angkatan, pula satu fakultas namun beda jurusan. Changbin adalah mahasiswa jurusan biologi.

Dan bisa diketahui dengan jelas akan rincian diatas, bagaimana sibuknya seorang Felix atau jika para adik tingkat memanggilnya dengan sebutan kak Mahe itu.

"Iya kayak biasa, kenapa?" Sahutan seadanya dan seperti biasanya itu membuat Changbin mengangguk kecil.

"Pulang jam berapa kira-kira?" Alih-alih menjawab, Changbin kembali melontarkan pertanyaan.  Tampak gerakan tangan Felix yang sedari menulis laporan itu terhenti sejenak, ia kini benar-benar memandang penuh pada Changbin yang masih mengunyah nikmat isi kuaci kesukaannya.

"Jam sebelas sih, kalo nggak molor. Kenapa?" Pertanyaan yang membutuhkan alasan itu kembali Felix lontarkan, dengan lebih ditekankan dari sebelumnya. Changbin mengembus pelan, dan itu tak elak dari pandangan Felix.

"Enggak sih, cuma mau ngajakin kamu makan bareng. Kata Edo kamu sering ngelewatin makan."

"Oh, gak bisa deh kayaknya. Soalnya banyak tugas yang harus selesai, takutnya kalo dibiarin malah numpuk. Lagian aku makan kok pasti, nggak usah khawatir." Changbin mengangguk seadanya. Ya sudah.

"Yaudah, aku balik duluan kalo gitu. Kamu jangan lupa makan." Changbin tahu untuk beberapa waktu kedepan Felix akan tenggelam pada pekerjaan nya yang seolah tak pernah selesai, pemuda itu membereskan bekas kulit kuaci. Memasukkan nya kembali ke dalam wadah untuk ia buang nanti di tempat sampah. Felix tersenyum tipis saat Changbin menepuk pucuk kepalanya pelan.

Dan tanpa banyak bicara lagi, Changbin akan segara beranjak pergi.

Sebenarnya tidak sepenuhnya pergi dengan sukarela. Sebab rasanya hatinya seolah ada yang mengganjal. Padahal aktifitas seperti tadi adalah hal yang biasa mereka lakukan ketika bertemu. Berbicara kecil soal kegiatan masing-masing sebagai seorang mahasiswa semester ke-empat. Namun, ada yang terasa berbeda.

Jika dahulu, diawal mereka menjalin hubungan. Sesibuk apapun itu, Felix selalu punya waktu untuk makan malam bersama dengannya. Berangkat ke kampus bersama ketika ada jadwal kelas yang bersamaan. Selalu menjadikan masing-masing sebagai tempat untuk bercurah diri perkara sulitnya menjalani kehidupan seorang mahasiswa. Saling bertukar kabar setiap waktu, meskipun jika mengirimkan pesan pada malam hari dan dibalas keesokan harinya sebab ketiduran.

Masa manis itu seakan tenggelam ketika mereka memasuki tahun kedua, dimana Felix menjadi sangat sibuk akan semua kegiatan organisasi nya, segala tugas praktikum nya, dan masih banyak lagi.

Changbin tidak masalah, toh ia pun sama sibuknya dengan Felix, awalnya. Namun semakin kesini, Changbin makin menyadari bahwa ada jarak yang memisah antara dirinya dan Felix.

Mereka seolah saling menutup diri, tak ingin disentuh oleh siapapun. Intensitas bertemu mereka tak lagi sesering dahulu, mengirim pesan pun kadang bisa dibalas lusa hari atau bahkan dibaca saja tidak.

"Bin, udah makan belum?" Dirinya yang sedari tadi duduk di sofa sambil menonton televisi itu dikagetkan oleh sebuah suara disusul sosok pria jangkung dengan tahi lalat dibawa mata kirinya yang memiliki rupa bak pangeran kodok.  Tampan, namun sering membuat sebal.

Yang ditanyai itu hanya menggeleng pelan, meski fokusnya tertuju pada televisi namun otaknya melayang jauh entah kemana.

"Anterin gue cari makan kuy, mamas laper. Tenang, gue bayarin minumnya. Gimana?" Dua alis lebat itu digerakkan keatas bawah, bibir tebalnya menyungging senyum paling tengil yang pernah ia; Changbin lihat.

"Mager gue." Atas jawabannya yang terdengar jengah itu, si pria dengan tahi lalat itu langsung berlutut di hadapannya. Memohon dengan wajahnya dibuat iba. Mengerjap berulang lagi yang kemudian dihadiahi gidikan ngeri.

"Naik motor mamas dehh, gak usah ganti bensin. Mau ya ya? Malu gue makan sendirian, keliatan banget nggak laku nya." Pria yang sering dipanggil Hyunjin olehnya itu masih betah memohon dengan wajah dibuat semelas mungkin.

Changbin ingin segera menolak kembali ajakan Hyunjin dengan dalih punya banyak tugas menumpuk. Namun, getaran pada saku celana training yang ia pakai itu membuat niatnya urung.

Ternyata sebuah pesan dari seseorang yang sedari tadi berkeliaran di kepalanya.

Tumben, pikirnya.


Pilikseu

20:19

| Jangan lupa makan
| Aku udah makan kok sama anak-anak, kamu gak perlu khawatir



Huuhh...

"Ya udah ayo, Jin. Cepetan keburu malem." Changbin melempar ponselnya sembarangan ke sofa, tak mau tahu jika nantinya benda itu hilang dicuri oleh penghuni lain. Ia melangkah lebih dulu dari Hyunjin yang masih bersorak gembira di lantai.

Changbin mendecak kesal setelah membaca pesan yang ia dapatkan dari Felix tadi. Ia mengembus kasar.

"Percuma gue khawatir."



-tbc-

HAPPY NEW YEAR SEMUANYAA :")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY NEW YEAR SEMUANYAA :")

SEMOGA TAHUN INI KITA BISA JADI LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA. DAN SEMOGA TAHUN INI TIDAK MENGECEWAKAN :")

01 Januari 2020

[17] Hello (Goodbye) | Changlix/Felbin [2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang