Bab 2

52 13 5
                                    

Mohon dukungan kalian dengan vote dan komen ya,

.

Jangan lupa follow Noermuthia17

.

Selamat membaca <3

.






•ೋ°ೋ•

Akankah tahun ini gue akan tetap mencintai lo?

Gue lelah.
Tapi gue enggak tau cara berhenti.

° °


Masih banyak hal dari diri gue yang belum kalian tau. Termasuk cinta pertama gue. Mudah saja, gue mendeskripsikan dia.

Ganteng.

Oh maaf,salah! Menurut gue, kata ganteng akan terlalu dangkal untuk mendeskripsikan dia.

Dia punya sesuatu yang enggak bisa gue jelaskan.Tatapan matanya selalu meneduhkan,suaranya lembut menenangkan,garis wajahnya tegas namun terlihat imut, Ah!  Bagaimana gue menjelaskannya.

Ketika dia tersenyum, bibirnya membentuk bulan sabit. Indah. Sedangkan kalau dia tertawa, wajahnya bersinar layaknya matahari.

Gue mencintainya tanpa alasan.Tapi jangan kalian kira kalau gue berhenti, gue akan berhenti tanpa alasan juga. Karena sampai kapanpun gue gak akan punya niatan buat berhenti. Gue terlalu mencintainya, sampai-sampai gue akan terlalu sakit jika berhenti untuk mencintainya.

Di tahun pertama gue mencintainya,dia nembak gue. Coba kalian bayangin seberapa excited gue waktu itu. Tapi itu gak berlangsung lama, karena gue nolak dia.

Kalian pasti bertanya kenapa kan? kenapa gue nolak dia ketika perasaan gue memang cuma buat dia?

Karena dia terlambat. Ya,dia terlambat. Gue sudah jadian dengan ketua osis di smp gue. Disaat,gue sedang menunggu dia buat jatuh cinta sama gue, ketua osis itu datang memberi gue terlalu banyak kasih sayang lebih dari yang gue butuhkan. Gue yang lemah ini pun baper, dan mau aja ketika dia minta hubungan yang lebih dari teman.

Oke, kalian boleh anggep kalau gue engga punya pendirian. Tapi,sejenak bersama si ketos itu membuat gue
merasa dicintai dengan tanpa celah.

Sampai pada suatu waktu, gue kembali melihat dia. Dia sedang membelai kucing dibawah terik matahari.

Gue terhenyak melihat pemandangan itu.

Sosok yang sedang gue lihat dari kejauhan ini,seperti senja.Indah sekali. Ketika tubuh putihnya terpapar sinar matahari bersama sebuah kucing yang sedang ia belai.

Seketika itu juga,gue tersadar, bahwa cuma dia yang bisa membuat gue berdebar bahkan ketika hanya mandang dia dari kejauhan.

Dan seketika itu juga, gue sadar. Kalau cuma dia yang gue inginkan selama ini, bukan si ketos itu. Gue ngaku, gue jahat.

Setelah kejadian gue nolak dia, gue dan dia perang dingin selama enam bulan.Gue frustasi, gue kangen tapi engga tau harus apa. Dalam jangka enam bulan itu, gue sama dia sempet baikan sebentar. Tapi, sifatnya berubah dingin ketika si ketos nyamperin gue, ataupun sedang ngobrol bareng gue. Pernah si ketos engga berangkat dua hari. Gue kangen sih sama siketos sekaligus seneng. Kenapa? Si dia jadi hangat lagi ke gue, persis sama seperti belum ada insiden gue nolak dia.

I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang