Bab 2

95 8 1
                                    

"lo itu seperti bintang yang selalu ada di setiap kegelapan melanda"

"Iya ini gue"

"Oh na lo udah bangun ya"sembari mengucek matanya

"Lo galiat mata gue udah melek?"menatap Araffi tajam.

"Iya gue tau mata lo udah melek,kalo gitu lo sekarang ikut gue!"Suruhnya pada Anatasya.

"Kemana fi?lo gapuas bawa gue kesini?"

"Gue ga puas kalo lo cuman di bawa kesini doang"jawab Araffi

"Sekarang kita kemana?"

"Ke atas!"suruh Araffi

Merekapun perlahan-lahan menaiki tangga yang lumayan licin akibat lembab,sesampainya di lantai paling atas atau bisa dibilang loteng itu Anatasya yang tadinya malas terlihat bersemangat kembali setelah sampai ke atas loteng.

Merekapun perlahan-lahan menaiki tangga yang lumayan licin akibat lembab,sesampainya di lantai paling atas atau bisa dibilang loteng itu Anatasya yang tadinya malas terlihat bersemangat kembali setelah sampai ke atas loteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fi"sembari menatap langit yang di penuhi oleh bintang

"Lo suka?"menatap Anatasya

"Gue suka banget"jawab Anatasya tersenyum lebar.

"Lo liat aja trus tuh bintang,kalo lo suka"

"Kalo bisa gue pengen idup cuman liat bintang doang,gue gaakan bosen liat bintang itu"

"Trus kenapa lo suka sama bintang?"

"Karena bintang itu cahaya yang indah dan bisa membuat orang itu tepesona karena keindahannya"

"Bukannya itu meteor?"

"Kalo kata gue bintang itu bukan meteor"

"Trus apa?kata buku paket juga meteor"

"Banyak nanya lu"menatap Araffi sinis

  Setelah puas melihat bintang yang bercahaya akhirnya Anatasya mengajak Araffi pulang.

"Fi"

"Hmm"berdeham

"Pulang yok takut gue"

"Takut kenapa?"

"Lo tau kan"

"Iya gue tau,kalo gue pulang malem,terus ketauan,gue bakalan di hukum dan gue bakalan di suruh tidur di gudang"Ucap Araffi sambil memutarkan bola matanya.

"Buruan banyak omong lo"menatap Araffi sinis

Akhirnya merekapun turun dari loteng.Setelah sampai di lantai dasar Araffi terlihat sedang menaiki motornya itu yang sudah menyala dan Anatasyapun ikut menaikinya.

"Lo peluk gue"ucap Araffi

"Gak,gue gamau"

"Oyaudah"

Tanpa aba-aba Araffi menacap gas yang membuat Anatasya refleks memeluk Araffi.

"Astagfirullah"

"Lo sengaja ya"ucap Anatasya sembari memukul punggung Araffi

"Iya gue sengaja"

"Nyebelin banget sih lo"ucap Anatasya muram

-TBC-

Bantu Voment juga ya:))

SATISFIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang