Chapter 1 : Once Upon A Night

652 64 30
                                    

#Runaway

Chapter 1

Once Upon A Night.....

=====

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Musik klasik yang mengalun dan menggema memenuhi Ballroom megah dengan orang-orang berlalu lalang mengenakan setelan jas buatan desainer ternama dan gaun-gaun cantik yang menjuntai hingga lantai.

Ruangan yang kental bergaya Eropa dengan nuansa warna dan emas yang mendominasi itu, membuat kesan mewah makin menonjol disana.

Belum lagi para pelayan yang berjalan kesana kemarin menawarkan minuman dengan gelas tinggi yang beraneka ragam itu. Camilan dan kue manis yang siap membuat siaapun yang menyicipinya terbuai dengan rasanya.

Bukankah itu cukup untuk membuat siapapun membayangkan bagaimana meriahnya pesta yang mungkin hanya dihadiri para penguasa dan pemegang kartu hitam di dalam dompet mereka.

Penuh suka, tawa yang tersamar, tampak menyenangkan.

Perayaan hari ulang tahun salah satu orang terkaya di Seoul, siapa yang tidak terkagum dengan semua ini? Sang maestro musik terkenal. Seorang Konduktor hebat.

Kim Kyu Han.

Laki-laki paruh baya yang sekarang menjadi sorotan utama acara ini. Penyelenggara perayaan ini, yang berhasil membuat para tamu undangannya begitu bersuka hati menikmati acaranya.

Oh atau mungkin tidak semua.

Masih ada satu orang yang terlihat bosan dan tidak suka berada di tempat riuh penuh suka itu.

Pemuda berkemeja soft blue yang begitu apik membalut tubuhnya itu. Dengan tatapan mata malas yang seolah menginginkan pesta ini segera berakhir.

Dan jangan lupa, soal helaan napas yang tidak berhenti sejak acara ini dimulai.

Kim Yohan.

Pemuda itu, putra tunggal keluarga Kim.

Yang sedari tadi sudah tampak begitu muak, jengah dengan kehadirannya sendiri di tempat ramai ini.

"Anda ingin sesuatu, tuan muda?" tanya pelayan yang membawa nampan penuh kue kecil dengan cherry diatasnya.

Namun, tidak ada jawab dari Yohan. Ia hanya melirik sekilas, tidak tertarik sama sekali dengan tawaran pelayan itu.

"Pergilah." Ucapnya ketus, melihat pelayan itu masih berdiri disampingnya. Menatapnya takut dan penuh kehati hatian. Sebelum akhirnya menurut dan membungkuk pamit untuk segera pergi.

Suasana hatinya buruk sekarang. Mungkin dirinya menjadi satu-satunya orang yang tidak menikmati acara para orang tua dan lebih buruknya lagi, kelompok para manusia yang penuh kemunafikan.

Membosankan.

21 tahun, ia hidup. Dan setiap tahun pula ia harus merasakan kebosanan yang mungkin bisa membunuhnya itu.

Runaway (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang