Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Yohan masih setia mengikuti langkah Seungyoun yang terburu. Sembari menatap punggung pemuda itu dengan lekat, dan sesekali meliik kearah tangannya yang digenggam erat oleh Seungyoun.
Bukan, apa.
Ini aneh.
Ini hal baru untuk Yohan, mendapatkan perlakuan seperti ini. Skinship yang Seungyoun lakukan padanya, berefek begitu berbeda dengan saat Seungwoo –pengawal Han- menyentuhnya.
Bahkan cengkeraman tadi, tidak ada apa-apanya.
Sensasi yang ia rasakan menjadi lain. Ia bingung. Sesuatu seperti sedang berdentum didalam dadanya. Detakan jantungnya tidak beraturan dan aliran darahnya seolah tersengat-sengat.
Apakah ini karena mereka berlari terlalu kencang ataukah justru sebab lain yang belum ia mengerti.
Dan saat langkah Seungyoun melambat, berakhir dengan terhenti didepan sebuah toko kelontong yang sepi dan lenggang itu.
Seungyoun menatap kearah Yohan yang masih mencoba menetralkan napasnya. Dadanya naik turun, terengah.
Dirinya sendiri tidak percaya bahwa Seungyoun akan berakhir memilih ikut terlibat dengan Yohan. membawa pemuda itu berlari saat seharusnya Yohan pulang.
Dan yang lebih membingungkan, ia maish belum paham doronga darimana ia bisa melakukan ini semua.
"Ini sudah cukup jauh. Kurasa laki-laki itu tidak akan mengejar kita." Ucap Seungyoun.
Sementara Yohan, bukannya menyahuti kalimat Seungyoun. matanya justru lebih membuatnya terfokus pada tangannya yang masih di genggam oleh pemuda berandalan itu.
Sementara Yohan, ia masih terdiam, mengerjap memandangi tangannya yang belum terlepas dari genggaman Seungyoun.
Terasa hangat, basah dan lengket, keringat diantara mereka mendominasi.
"Ya, kau benar. Pengawal tidak akan berlari mengejar kita. Tapi ia kan datang lagi. Menemukanku."
"Apa?"
"Bawa aku pergi lebih jauh lagi. Atau ajak aku pergi kemana pun kau mau pergi. Bukankah kau datang untuk itu."
Seungyoun berdecak kesal. "Gila."
"Iya, ini gila, lalu kenapa kalau begitu? Kau juga sudah memutuskan untuk terlibatkan? Jadi lakukan lagi, bawa aku pergi. Entah kemanapun, ke tempatmu atau dimanalah itu."
Sekarang Seungyoun harus menelan ludahnya sukar. Merutuki semua kebodohan yang sudah ia lakukan. Benar, kenapa ia membuat dirinya menjadi sulit dengan membawa Yohan lari.
