Chapter 10 : Time's Up

245 42 9
                                    

#Runaway

Chapter 10

Time's up

=====

=====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seungyoun membuka pintu studio nya, yang sepi. Dan lebih sepi dari sebelumnya. Entahlah, ia hanya merasa seperti itu. Ruangan penuh alat lukis dan kanvas miliknya, berantakan. Tapi hampa.

Aneh sekali.

Ia menghela napasnya panjang, sebelum masuk kedalam dan menutup pintunya dengan pelan. Seolah tidak ingin membangunkan seseorang ataupun kucing kucing liar yang tengah tidur.

Ini masih terlalu pagi untuk itu.

Lalu menjatuhkan tubuhnya ke sofa usang yang sudah sobek dibeberapa bagian itu. Dan makin embuatnya merasa aneh.

Sofa yang sudah sangat lama menemaninya ini, jadi terasa asing.

Mungkin Seungyoun kurang tidur. Jadi merasa aneh.

Mengedarkan pandangan matanya keseluruh studi yang sepi itu, menatap satu per satu lukisan abstrak didepannya.

Mungkin itu harus dibuang atau dijual. Seseorang bilang itu akan menghasilkan uang. Begitu katanya.

Tunggu, dia benar-benar bingung sekarang. Linglung dibuatnya, tempat ini sudah ia tempati lama, sendirian dan tidak pernah ramai.

Tapi kali ini, rasanya lain.

Kenapa?

Atau karena?

Oh tidak, itu berlebihan.

Tapi lagi-lagi, ia tidak bisa mendapatkan jawabannya. Ada yang lebih terasa sepi dibandingkan ruangan itu. Yang sedari tadi bergemuruh namun ditahannya.

Yang meletup penuh gairah namun ia redam.

Yang naik ke puncak namun ia cegah.

Seungyoun marah?

Pada apa?"

Itu makin membuatnya bingung, mungkin memang benar, ia hanya kurang tidur dan membuat emosinya terasa membuncah.

Dan tidak terkendali.

Atau ia hanya lapar, karena ia belum menyuapkan apapun ke mulutnya. Mungkin nanti malam ia bisa memecahkan lampu jalanan dan merengek ke Opsir Lee untuk makan malam.

Iya, mungkin hanya seperti itu.

Matanya melirik kearah keranjang belanja yang berisi satu cup ramen dan satu bungkus kripik kentang yang mungkin bisa membuatnya tidak lapar lagi.

Tapi, langkahnya seolah beku, dan terpaku hanya terduduk di sofa tanpa berniat mengambilnya.

Ia hanya memandangi itu dengan begitu malas.

Runaway (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang