HURT 03 [Orang-orang Baru]

4 1 0
                                    

Dimana aku berada ditempat baru, disana jugalah aku bertemu dengan orang-orang baru.

-Natasha Arecia

🍀🍀🍀

Happy Reading💕

Bel istirahat pun berbunyi, yang membuat semua siswa bersorak gembira tak terkecuali Nata dan Syilla.

"Kantin kuy Nat, dah laper banget gue." ajak Syilla.

"Yuklah." balas Nata.

Mereka pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju depan kelas.

Sesampainya didepan kelas, Nata dikejutkan oleh kehadiran Abangnya.

"Loh abang ngapain kesini?" tanya Nata bingung.

"Mau ngajakin lo ngantin, sekalian ngapel." balas Axel.

"Maksudnya??" tanya Nata lagi yang tak dijawab oleh Axel.

"Udah nggak usah banyak nanya, yuk cepetan ke kantin." ucap Axel sembari merangkul pundak Nata dan Nata yang menggandeng tangan Syilla.


Sesampainya dikantin, Axel membawa Nata dan Syilla ketempat teman-temannya berada.

"Duduk dek." titah Axel sembari menarikkan kursi untuk Nata.

"Terima kasih abang." ucap Nata dengan senyum manisnya.

"Sama-sama adek, lo mau makan apa biar abang pesenin?" tanya Axel dengan lembut yang membuat teman-temannya menatapnya dengan aneh.

"Samain kayak abang aja." balas Nata.

Setelah mendengar pesanan Nata, Axel segera beranjak untuk membeli pesanan sang adik dan dirinya.

Tak lama kemudian, Axel kembali dengan membawa nampan ditangannya.

"Nih abisin." ucap Axel setelah meletakkan pesanan Nata.

"Iya bang, makasih." ucap Nata yang dibalas anggukan oleh Axel.

"Oh ya Nat, gue mau ngenalin sahabat-sahabat gue." ucap Syilla yang berhasil mengalihkan perhatian Nata dari makanan dihadapannya.

"Kenalin yang rambutnya panjang itu namanya Sandra, nah kalau yang agak tomboy itu namanya Meisya." ucap Syilla memperkenalkan sahabatnya kepada Nata.

"Oh hai, kenalin nama gue Natasha Arecia. Biasa dipanggil Nata, salam kenal." ucap Nata memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan.

"Oh ya bang, katanya abang tadi mau ngapel. Mau ngapelin siapa emangnya?" tanya Nata yang membuat semua perhatian kini tertuju ke arahnya.

"Pacar abang teman lo, Asyilla." jawab Axel dengan santainya yang membuat Nata melongo.

"SERIUSS???" pekik Nata.

"Dek suaranya." tegur Axel yang dibalas cengiran oleh Nata.

"Ih gue nggak percaya deh abang punya pacar, sejak kapan abang tahu pacaran?" tanya Nata dengan nada antusiasnya.

"Makanya jangan di Surabaya terus, kamu nggak tahu kan kalau abang udah gede." balas Axel.

"Ishhh abang, kan gue dari kecil tinggal di Surabaya." bela Nata.

"Yaudah sekarang lo netap di Bandung aja." ucap Axel.

"Enggak janji." balas Nata sembari nyengir yang membuat Axel memutar bola matanya malas.

"Bang Axel." panggil Nata yang dibalas deheman oleh Axel.

"Abang ishh, abang belum jawab pertanyaan gue." ucap Nata dengan kesal.

"Pertanyaan yang mana?" tanya Axel.

"Sejak kapan abang pacaran?" ulang Nata.

"Sejak abang kelas XI dan Syilla kelas X." jawab Axel.

"Ceritanya gimana bang?" kepo Nata.

"Dasar Kepoo." balas Axel sembari menyentil kening Nata.

"Dasar nyebelin." kesal Nata.

"Syil, ceritanya gimana lo bisa pacaran sama bang Axel yang usilnya tingkat dewa?" tanya Nata.

Syilla yang mendengar pertanyaan Nata pun pipinya bersemu malu.

"Apa sih Nat." elak Syilla yang membuat Nata mencebikkan bibirnya.

"Emang dedek emesh belum pernah pacaran?" tanya salah satu sahabat Axel yang bernama Dito.

"Belum kak." balas Nata dengan polosnya.

"Mau nggak pacaran sama kakak." celetuk sahabat Axel yang satunya yang bernama Riko.

Axel yang mendengar celetukan sahabatnya pun tak tanggung-tanggung menoyor kepala kedua sahabatnya.

"Eh lo berdua jangan cemarin otak polos adek gue, kalau gue denger kalian ngomong macem-macem didepan adek gue. Gue habisin lo berdua." omel Axel sembari menunjukkan kepalan tangannya.

"Becanda kali Xel, sadis amat lo sama sahabat sendiri." ucap Riko.

"Bodo amat." ketus Axel.

"Nggak mau tahu, pokoknya gue minta PJ." ucap Nata dengan senyum manisnya.

"Iya, ntar malem abang traktir. Sana balik kelas bentar lagi bel masuk." ucap Axel yang membuat Nata melompat kegirangan.

"Makasih, sayang abang." ucap Nata sembari mengecup pipi Axel dan setelahnya menarik tangan sahabatnya keluar kantin.

Sahabat Axel yang melihat adegan tersebut pun melongo antara tak peracaya dan ingin.

"Mau dong Xel dikecup sama adek lo." celetuk Dito yang dibalas tatapan tajam oleh Axel.

"Mau mati lo." ketus Axel.

"Adeknya manis banget lah abangnya sadis banget." gumam Dito yang dibalas oleh Riko.

Sedangkan sedari tadi ada seorang laki-laki yang memperhatikan kejadian tadi dalam diam.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang