HURT 05 [Tamu bang Axel]

2 1 0
                                    

Taulah yang udah punya pacar, yang jomblo mah cuma bisa ngelus dada sambil batin 'semoga cepat putus' V:)

-Natasha Arecia

🍀🍀🍀

Happy Reading💕

Seminggu sudah Nata jalani bersekolah di Bandung, dan hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh para pelajar.

Yaitu hari libur, dimana sekarang sekolah menetapkan 5 hari sekolah yang artinya hari sabtu dan minggu libur. Seperti halnya Nata hari ini yang hanya mengenakan hotpants dan kaos kebesaran sedang asyik nonton kartun kesayangannya sembari merebahkan dirinya disofa dengan memeluk boneka teddy bear dari abangnya dengan erat.

"Adek belum mandi?" tanya Farah yang baru saja dari taman belakang.

"Belum bun, lagi mager." balas Nata tanpa mengalihkan pandangannya dari layar didepannya.


"Anak gadis nggak boleh mageran." tegur Farah.

"Iya bun, nunggu siangan dikit." balas Nata dengan mata yang masih fokus ke layar datar yang ada di hadapannya.

"Ayah mana bun?" tanya Nata sembari menoleh ke arah Farah.

"Ayah masih di taman belakang." balas Farah yang dibalas anggukan oleh Nata.

Tak lama kemudian terdengar bel rumah berbunyi.

"Dek tolong bukain pintunya, bunda mau nganterin minum ke ayah." ucap Farah yang sedari sibuk didapur.

Tanpa menunggu lama lagi, Nata pun beranjak dari zona nyamannya menuju ke pintu utama.

Setelah pintu terbuka, Nata pun terkejut akan kehadiran sosok dihadapannya.

"Loh Syilla ngapain kesini?" tanya Nata dengan tampang cengonya.

"Mau ngapel lah." balas Syilla sembari terkekeh yang membuat Nata berdecak kesal.

"Gue nggak disuruh masuk nih?" tanya Syilla karena sedari tadi mereka mengobrol di ambang pintu.

Tanpa merespon ucapan Syilla, Nata pun menyingkir dari ambang pintu. Syilla pun segera masuk kedalam dengan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.

Setelah menutup pintu, Nata pun kembali ke Zona nyamannya yaitu didepan tv.

"Abang lo mana Nat?" tanya Syilla yang sudah duduk di sofa samping Nata.

"Dikamar." jawab Nata.

"Panggilin dong Nat." pinta Syilla dengan memasang puppy eyesnya.

"Mager ah, lo ke atas aja samperin kekamarnya langsung." balas Nata.

"Lo mah gitu Nat, gue enggak enak kalau masuk kekamar cowok." ucap Syilla dengan wajah yang dimelas-melaskan.

Nata yang melihat tingkah sahabatnya itu pun mendengus kesal.

"ABANGGGGGG DICARIIN SYILLAA." teriak Nata dengan suara toanya.

"Kenapa sih dek teriak-teriak." tegur Setya.

"Manggilin abang Yah." ucap Nata sembari nyengir.

"Kalau mau manggil di datengin dong abangnya." nasihat Farah.

"Nata lagi mager bun." balas Nata.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki yang menuruni tangga dengan terburu-buru.

"Kenapa sih lo teriak-teriak?" tanya Axel dengan nafas terengah.

"Noh di apelin pacar." ketus Nata.

"Biasa aja dong ngomongnya dasar jomblo." olok Axel yang sama sekali tak dihiraukan Nata.

"Loh Raf, lo kesini juga?" tanya Axel.

"Kalau aja pacar lo ini nggak ngerengek minta dianterin kesini, gue juga ogah keluar rumah." balas Rafael.

"Makasih udah mau nganterin pacar gue." ucap Axel sembari tersenyum yang dibalas anggukan oleh Rafael.

"Kalau mau ngobrol jangan disini, ganggu tahu nggak." omel Nata.

"Dek sana mandi dulu ih." tegur Farah.

"Iya bun." balas Nata.

"Kamu daritadi iya-iya aja, tapi nggak mandi-mandi." omel Farah.

"Dih dasar jorok, jarang mandi, bauuuu." ejek Axel sembari menguyel-nguyel pipi Nata.

"Abanggg ishhh, usil banget sih. Situ juga kalau nggak diapelin pacarnya pasti masih ngorok." bela Nata.

"Udah sana mandi, kalau nggak mandi bonekanya abang sita." ancam Axel.

Nata yang mendengar ancaman Dari abangnya pun langsung ngacir kekamar, tak lupa juga membawa bonekanya.

Tingkah Nata itupun membuat semua orang yang ada disana tertawa.

"Kalau nggak diancem dulu kok nggak mau nurut." gumam Farah.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang