Kakak adalah sosok penyayang, penjaga dan pelindung untuk adik-adiknya.
-Natasha Arecia
🍀🍀🍀
Happy Reading💕
Sore ini, Nata sudah rapi dengan dress pastel miliknya. Rambut sepunggungnya dibiarkan tergerai dan rambut bagian kanannya ia beri jepit rambut yang membuatnya terlihat semakin imut.
"Loh adek udah rapi banget mau kemana?" tanya Farah saat melihat penampilan putri kecilnya.
"Mau jalan-jalan sama abang." balas Nata.
"Tumben, dalam rangka apa emang?" tanya Farah.
"Nata minta traktiran sama abang, soalnya abang udah lama pacaran sama teman baru Nata." curhat Nata yang membuat Farah terkekeh.
"Abang kan udah gede maklum kalau udah punya pacar, adek udah punya pacar belum?" goda Farah sembari terkekeh.
"Bunda." tegur Axel saat mendengar godaan bundanya yang ditujukan untuk adiknya.
Ya memang Axel sangat protektif kepada Nata, karena sedari kecil Nata tinggal jauh dari keluarganya. Dimana Nata tinggal dengan omanya sejak kecil di Surabaya.
Sedangkan keluarganya tinggal di Bandung, itulah sebabnya Axel begitu menyayangi dan protektif kepada Nata.
"Enggak bang, bunda cuma becanda." ucap Farah.
"Ayah mana bun?" tanya Nata sembari celingukan mencari sosok ayahnya.
"Ayah belum pulang." jawab Farah.
"Lembur?" tanya Nata lagi.
"Bukan, ayah pulangnya sekitar jam 7 an." balas Farah sembari mengusap puncak kepala Nata dengan lembut.
Sedangkan Nata hanya menganggukan kepalanya setelah mendengar jawaban sang bunda.
"Makanya jangan kelamaan tinggal jauh-jauh dari keluarga." celetuk Axel.
"Kan gue tinggal di Surabaya buat nemenin oma." bela Nata sembari cemberut.
"Udah, sana buruan berangkat ntar kesorean." lerai Farah.
"Yaudah abang sama adek pergi dulu bun, Assalamualaikum." pamit Axel. Sedangkan Nata sudah ngacir duluan setelah berpamitan kepada sang bunda.
"Waalaikumsalam." balas Farah.
"Pulangnya jangan kemaleman bang." Nasihat Farah.
"Siap bun." balas Axel sembari mengacungkan jempolnya.
Sedangkan Farah hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah anak-anaknya.
•°•HURT•°•
"Lo mau jalan kemana?" tanya Axel saat mereka berdua sudah berada didalam mobil.
"Enggak tahu, kan gue baru seminggu di Bandung." balas Nata sembari mengerucutkan bibirnya.
"Lo mau nonton?" tanya Axel yang dibalas gelengan oleh Nata.
"Terus lo maunya kemana?" tanya Axel frustasi dengan kemauan sang adik.
"Ada wisata kuliner nggak bang?" tanya Nata.
"Ada deh kayaknya." balas Axel.
"Deket sini juga, kenapa? lo mau kesana?" tawar Axel yang dibalas anggukan semangat oleh Nata.
Axel pun melajukan mobilnya menuju tempat yang diinginkan oleh adiknya.
Sesampainya disana, Nata pun semakin berbinar melihat banyaknya penjual makanan yang berjejer rapi.
"Ayooo bangggg, cepetan." ucap Nata dengan tak sabaran.
"Iya, bentar dek." balas Axel dengan penuh kesabaran.
Nata pun dengan penuh semangat merangkul lengan abangnya menuju stand-stand makanan. Sedangkan Axel hanya bisa menuruti keinginan sang adik tercinta.
Nata pun mulai mencoba berbagai makanan yang ada disana, mulai dari sosis bakar, bakso kuah, bahkan sampai makanan berat sekalipun.
Setelah merasa kenyang, Nata menarik abangnya ke stand permainan dimana siapa yang dapat memenangkan game tersebut akan mendapat hadiah sebuah boneka teddy bear yang lumayan besar.
"Abang mau boneka itu." rengek Nata sembari menunjuk boneka teddy bear.
"Iya, kamu diem disini. Biar abang yang main." ucap Axel yang langsung di angguki oleh Nata.
Tak membutuhkan waktu lama, Axel berhasil memenangkan game tersebut dan membawa pulang hadiahnya.
"Yeayyyyyy, abang hebat." sorak Nata dengan wajah berbinarnya yang membuat Axel tersenyum.
"Udah malem, pulang yuk." ajak Axel sembari meraih tangan Nata.
"Yuk." balas Mata sembari memeluk bonekanya dengan erat.
"Dek, mampir ke rumah Syilla bentar ya. Abang mau ngasih dia makanan." ucap Axel yang langsung disetujui Nata.
Axel pun melajukan mobilnya menuju ke rumah sang pujaan hati.
•°•HURT•°•
Setelah mengantarkan makanan ke rumah Syilla, kini Axel melanjutkan perjalanannya untuk pulang.
Sesampainya dipekarangan rumahnya Axel segera turun dari mobil dan menggendong sang adik yang sedang tertidur sembari memeluk boneka yang didapatkannya dengan erat.
Axel pun segera membawa Nata kekamar gadis itu. Sesampainya dikamar, Axel merebahkan adiknya tak lupa mencium kening sang adik dengan lembut.
"Good night my little sister." bisik Axel sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Random"Awalnya hidup ku begitu tenang dan damai, hingga akhirnya kamu hadir dihidupku. Kamu yang awalnya alasan ku bahagia, namun akhirnya kamu adalah penoreh luka yang sesungguhnya." -Natasha Arecia Kehidupan yang awalnya tenang dan damai, kini kacau b...