HURT 08 [Ngambeknya Nata]

3 1 0
                                    

Belum tahu ngambeknya orang cerewet kayak gimana kan? Ya paling-paling dicuekin.

-Natasha Arecia

🍀🍀🍀

Happy Reading💕


Kini mereka pun sudah berkumpul di parkiran.

"Dek lo beli boneka pakai uang siapa? lo kan nggak bawa uang?" tanya Axel yang sama sekali tak dihiraukan Nata.

Semua yang ada disana pun terdiam menunggu respon Nata, namun sampai beberapa saat pun Nata masih tetap diam.

Hingga akhirnya Rafael lah yang menjawab pertanyaan Axel.

"Gue yang beliin." ucap Rafael.

"Thanks Rel, nih gue ganti." ucap Axel sembari mengeluarkan dompetnya.

"Nggak perlu diganti." tolak Rafael.

"Thanks udah mau jagain Nata dan sorry kalau Nata ngrepotin dan kekanakan." ucap Axel tak enak hati, sedangkan Nata yang mendengar ucapan Axel pun merasa kesal.

"Gue nggak kekanakan ya." ketus Nata dan langsung masuk kedalam mobil.

Sedangkan yang lainnya pun langsung memasuki mobil seperti saat mereka berangkat tadi.

"Dek lo jangan kekanakan gini dong." ucap Axel saat mereka sudah berada didalam mobil.

Sedangkan Nata hanya diam dan hal itu berhasil memancing emosi Axel.

"NATA LO DENGERIN OMONGAN GUE NGGAK SIH." bentak Axel.

"Bentak aja gue terus, mending gue tinggal di Surabaya aja sama oma. Baru beberapa minggu gue disini udah dibentakin terus sama abang." ucap Nata dengan suara paraunya.

Sedangkan Axel hanya diam untuk meredakan amarahnya, dan setelahnya Axel melajukan mobilnya menuju ke rumah tanpa mengantarkan Syilla terlebih dahulu.

Dan selama perjalanan keadaan mobil pun begitu hening, bahkan Nata sedari tadi menutup wajahnya dengan boneka hello kitty nya.

•°•HURT•°•



Sesampainya dipekarangan rumahnya, Axel langsung memarkirkan mobilnya, sedangkan Nata langsung keluar dari mobil dan berlari memasuki rumah.

"BUNDAAAAA..." teriak Nata sembari menghampiri sang bunda yang sedang menonton tv dengan ayahnya.

Sesampainya dihadapan bundanya, Nata langsung menghambur memeluk Farah sembari terisak.

"Loh anak bunda kenapa, pulang dari jalan-jalan kok malah nangis?" tanya Farah sembari mengelus puncak kepala Nata dengan lembut.

Sedangkan Nata tidak menjawab pertanyaan Farah dan malah semakin terisak.

"Anaknya ayah kenapa nangisnya malah kenceng?" tanya Setya dengan lembut.

Sedangkan Axel yang baru masuk bersama Syilla dan Rafael pun menatap Nata dengan perasaan bersalah.

"Na...ta hiks hiks mauu ting...gal sama oma aja." ucap Nata sembari sesegukan.

Sedangkan Farah dan Setya yang mendengar ucapan Nata pun merasa bingung sekaligus takut, ya takut ditinggal lagi karena baru beberapa minggu mereka bisa berkumpul lengkap.

"Loh kenapa kok mau tinggal sama oma? Emang Nata nggak kasian sama ayah, bunda sama abang yang dari kecil udah tinggal jauh dari adek." ucap Farah.

"Nata mau sama oma aja, Nata nggak mau sama abang. Abang suka bentakin Nata, kalau sama oma Nata nggak pernah dibentak." jelas Nata sembari menatap bundanya dengan mata sembab dan hidung yang memerah.

"Adek nggak sayang sama ayah ya?" tanya Setya dengan wajah yang dimelas-melaskan.

"Adek sayang ayah." jawab Nata dengan suara paraunya.

"Kalau sayang kenapa mau pergi lagi ninggalin ayah?" tanya Setya lagi yang membuat Nata terdiam.

"Mungkin abang lagi capek makanya marah-marah, adek mau kan maafin abang." bujuk Farah sembari menghapus air mata Nata.

"Adek, abang minta maaf ya kalau tadi udah bentak-bentak Nata. Adek disini aja, jangan balik ke Surabaya lagi." ucap Axel sembari berjalan mendekati Nata, sedangkan Nata langsung mengalihkan pandangannya dari Axel.

"Adek mau kan maafin abang?" tanya Farah dengan lembut. Nata pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Nggak mau, Nata kesel sama abang, marah sama abang, ngambek sama abang." ketus Nata.

"Dan Nata nggak mau ngomong lagi sama abang." lanjutnya sembari mengerucutkan bibir.

"Adek mau apa, biar mau maafin abang?" rayu Axel yang sama sekali tak di hiraukan Nata.

"Nata mau ke kamar dulu, ngantuk." ucap Nata sembari mencium pipi Farah dan Ridwan setelahnya Nata berlalu menuju kamarnya.

"ADEK KENAPA ABANG NGGAK DICIUM?" teriak Axel saat melihat Nata sudah berada di pertengahan anak tangga.

"BODO AMAT." balas Nata dengan berteriak juga.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang