HURT 06 [Bertemu Kembali]

2 1 0
                                    

Entah ini pertemuan kita yang keberapa, tapi kenapa sampai saat ini gue nggak tahu nama lo.

-Natasha Arecia

🍀🍀🍀

Happy Reading💕


"Dek temenin abang keluar yuk." ajak Axel.

Nata pun yang sedang sibuk membuat kue bersama bundanya pun sama sekali tak menghiraukan ajakan abangnya itu.

"Dek lo dengerin abang nggak sih?" kesal Axel.

"Apaan sih." sewot Nata dengan tangan yang sibuk mencetak adonan kue.

Axel yang mendapat respon tak mengenakan dari adiknya pun hanya mampu menghela nafas panjang, berusaha tetap sabar menghadapi adiknya yang menyebalkan itu.

"Natasha Arecia, anaknya bunda Farah dan ayah Setya, kesayangannya abang Axel. Adek mau nggak nemenin abang keluar?" tanya Axel dengan penuh kesabaran dan kelembutan.

"Mau kemana emang?" tanya Nata balik sembari mendongakkan kepalanya untuk menatap sang abang.

"Jalan-jalan, abang bosen dirumah terus." balas Axel dengan menatap sang adik penuh harap.

"Tapi gue lagi bantuin bunda bikin kue." ucap Nata yang membuat Axel seketika mendesah kecewa.

"Udah, kamu temenin abang kamu aja. Ini juga udah hampir selesai kok." ucap Farah yang langsung membuat Axel berbinar.

"Beneran nih bun, gakpapa Nata tinggal?" tanya Nata meyakinkan.

"Iya beneran gakpapa." balas Farah.

"Yaudah kalau gitu, Nata mau siap-siap dulu." ucap Nata sembari berlalu dari dapur.

Setelah kepergian Nata dari dapur, Axel langsung menghambur memeluk bundanya.

"Makasih bundaku sayanggg." ucap Axel sembari mengecup pipi sang bunda.

"Sama-sama, yaudah kamu tungguin diruang tamu aja sana, jangan gangguin bunda." ucap Farah yang langsung dituruti oleh Axel.

•°•HURT•°•


Tak lama kemudian, Nata menghampiri Axel diruang tamu. Nata yang sudah siap dengan celana jeans panjang dengan kaos berwarna biru dan juga sweater berwarna biru.

"Yuk bang." ajak Nata saat ia sudah berada disamping Axel.

Axel pun langsung beranjak dari duduknya dan berpamitan kepada Farah yang masih sibuk didapur.

Setelah berpamitan, Nata dan Axel pun berlalu keluar rumah dan menuju ke garasi mobil.

"Emang kita mau kemana bang?" tanya Nata saat mereka sudah dalam perjalanan.

"Abang mau ngapel dulu." balas Axel sembari nyengir.

"Tahu gitu, mending gue nggak usah ikut. Enak bantuin bunda." dumel Nata.

"Ya maaf, abisnya lo dirumah terus emang nggak bosen apa." ucap Axel.

"Enggak, udah biasa gue dirumah. Juga dulu waktu di Surabaya gue dirumah, bantuin oma ngerawat kebun sama bunganya." balas Nata.

"Abang cuma mau jemput Syilla, nanti kita jalan-jalan bareng. Disana juga ada sahabat-sahabat abang, ada juga temen-temen Syilla." terang Axel menjelaskan.

Nata hanya menganggukkan kepalanya merespon ucapan Axel. Tanpa mereka sadari, kini mobil yang ditumpangi Nata dan Axel memasuki perkarang sebuah rumah mewah.

"Dah nyampe dek, yuk turun." ajak Axel sembari melepas seatbealtnya.

Nata pun segera melepas seatbealtnya dan mengikuti Axel yang sudah terlebih dahulu keluar dari mobil.

Sesampainya didepan pintu, Axel segera menekan bel. Dan tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok Syilla yang sedang tersenyum.

"Oh hai Nat, lo ikut juga?" tanya Syilla dengan senyum yang masih mengembang.

"Iya Syil, abang nih yang maksa gue buat ikut." jawab Nata.

"Yaudah masuk yuk." ajak Syilla, Nata dan Axel pun mengikuti langkah Syilla memasuki rumah.

Ternyata di ruang tamu Syilla, sudah ada ketiga sahabat Axel dan juga ada Sandra dan Meisya.

"Hai Nat." sapa Sandra.

"Oh hai San." balas Nata.

"Halo dedek emesh." sapa Dito yang langsung diberi tatapan tajam oleh Axel.

"Halo juga kak." balas Nata.

"Berangkat kuy, ntar biar pulangnya nggak kemaleman." ucap Meisya.

"Dek, kamu mau bareng abang atau mau ngikut teman abang?" tanya Axel saat mereka akan berangkat.

"Nata ngikut abang aja." balas Nata yang diangguki Axel.

Mereka pun langsung berjalan menuju kendaraan masing-masing.

Dimana mobil Axel diisi oleh sang empunya, Syilla, Nata dan juga Rafael. Sedangkan sisanya berada di mobil Dito.


•°•HURT•°•

Selama perjalanan, keadaan di mobil Axel begitu hening hanya terdengar deru mesin kendaraan.

"Bang kita mau kemana?" tanya Nata memecahkan keheningan.

Sedangkan Axel hanya diam, yang membuat Nata kesal.

"ABANGGG." pekik Nata yang membuat orang-orang yang ada dimobil menatapnya.

"APA SIH NAT??" bentak Axel tanpa sadar.

Sedangkan Nata yang mendapat bentakan dari Axel pun tertegun. Untuk pertama kalinya Axel membentaknya hanya karena masalah sepele.

Setelah bentakan Axel pun keadaan kembali hening, Nata pun memilih memandang keluar jendela.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang