"Eh, dah pada disini..."
"Rame amat rombongan lu," celetuk Lisa.
"Yee... Lu pada juga, eh Mina mana dah?" tanya Mingyu daritadi menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan Mina yang tak terlihat.
"Mina doang nih? Padahal banyak lo yang gak ikut," ujar Solbin membalas Mingyu.
"Ya jelaslah Bin, dia nyari Mina dulu kan gebetannya..." Jiho menambahkan.
"Pada gak ikut, kecapean semua, bespren gua aja gak ikut lu gak sadar? Minta live report doang, makanya gua sambil ngelive nih," balas Lisa panjang lebar. Rose kemana? Karena Younghoon tidak ikut, dia tentu saja dengan Younghoon, salahnya Mingyu lupa mengajak anak-anak di grup. Yang diajak hanya yang ada di lantai 1 saja, katanya sih lupa, buru-buru gitu mau langsung pergi ke tempat tersebut.
Selain alasan itu, cowok-cowok di kosan sedang berkumpul di ruang tamu setelah Mingyu cs pergi.
"Ngomong ngomong Jaehyun mana dah, gak keliatan?" tanya Jiho, sebelas dua belas dengan Mingyu daritadi juga menoleh kanan-kiri mencari yang tidak ada.
"Lagi jalan sama Chaeyeon doi," balas Bambam.
"Oh..." ujar Jiho kecewa.
"EH, ABIS INI ROA SAMA YUHA NIH!" seru Solbin bersemangat, soalnya MC sudah mengumumkan yang tampil setelah ini dari grup dance kampus mereka.
#####
Ingin tahu cowok-cowok di ruang tamu sedang apa? Iya, bergosip. Penasaran bagaimana Jun bisa berpacaran dengan Yebin. Apalagi Byungchan cs, merasa sekarang pamornya turun, tidak dapat berita lebih cepat dari biasanya. Memangnya dia 'lam*e dispat*h' apa?
Rata-rata yang sedang berkumpul itu anak lantai 2, yang lantai 3 jelas malas, lebih enak di kamar tidur, lumayan kan kalau turun dua lantai.
"Cepet dong lu ngaku! Gak terima gua sebagai sobat lu paling setia di kosan 9 yang tercinta ini gak tau apa apa!" ujar Chan menggebu-gebu. Yuchan yang paling marah disini, yang lain tahu dia akrab dengan Jun tetapi dia malah tahunya ketika mereka sudah jadian, itupun dari orang lain, di grup lagi.
"Iya ih anjir, gua juga kepo, dulu aja minta bantuan buat nembak Solbin. Lah kok malah beda orang?" sahut Jangjun, menambahkan.
"Sabar, sabar. Ini gua bakal cerita, jangan dipotong dulu yee..." balas Jun.
"Iye pak, siap," jawab Hanse.
"Dulu gua sama dia satu kelompok pas ospek gitu, tapi ya kenal biasa biasa aja, sebatas temen kelompok gitu. Terus ya kan ada oprec anggota baru buat ekskul padus yang bukan jurusan doang, kumpulan semua fakultas, nah gua mau ikut, eh ketemu si Yebin di pintu masuk. Dia maju mundur bolak balik di pintu, yaudah gua tanya aja, katanya gak yakin mau ikut, lucu aja gitu kan. Akhirnya beneran gajadi, gua juga ikut gajadi. Kocak gak—
"Iya kocak," sahut Byungchan.
"Dibilang jangan dipotong dulu."
"Maaf pak, lanjut..."
"Yaudah dari situ kita makan bareng, ngobrol ngobrol cerita gitu, eh nyambung ternyata? Akhirnya chat-an terus, jalan bareng, ya berakhir gitu deh," cerita Jun pun berakhir.
"APAAN YA GITU DEH? YANG JELAS MALIH! Jadiannya gimana? Lu aja waktu itu minta bantu, kesel gua lama lama!" protes Chan kemudian.
"Oh jadiannya? Rahasia lah. Cukup kita berdua yang tau."
Chan masih tetap protes, sudah cerita setengah-setengah alias belum kelar, enak saja, pikirnya. Akhirnya Jun pun mengalah,
"Jadiannya pas itu, yang foto gua upload di IG, gua ngajakin dia ke pameran lukisan gitu. Nah, pas itu ada salah satu lukisan pokoknya romantis gitu deh. Gimana gua ngegambarinnya lewat cerita ya? Bayangin aja pokoknya, terus gua nyeletuk, semoga kisah kita gak kayak gitu ya. Soalnya itu lukisan sad ending gitu pokoknya, romantis tapi cintanya berakhir kandas, kayak romeo juliet dah—
"GUA GAK NGERTI APA HUBUNGANNYA SAMA LUKISAN?!" potong Byungchan dengan berteriak.
"CHAN, DIEM LU AH! MOTONG MULU. LAGI SERIUS!" sahut Hyunjae, ikut berteriak.
"LAH, KOK GUA?" balas Chan alias Yuchan. Baiklah, sepertinya salah sambung.
"Ini mau gua lanjutin gak sih?" keluh Jun.
"Iya iya!" jawab mereka bersahutan.
"Kan kalian nanya gimana jadiannya, ya itu gua bilang. Yebin nyahut, kisah kita maksudnya apa? Yaudah gitu gua bilang mau gak jadi cewek gua gitu lah pokoknya."
"ROMANTISNYA APA? KOK GUA KESEL," protes Woong.
"Udahlah dingerti ngertiin ae. Padahal mau gua buat referensi nembak doi nanti, taunya cuma diceritain gitu," keluh Chan sambil cemberut.
"Emang lu punya doi? Nah, lu gak cerita!"
"Coming soon."
#####
Woong dan Yoojung sedang bersiap pergi ketika melihat Yugyeom yang berjalan ke arah tangga, bersiap naik ke atas, sepertinya akan ke dapur.
"Eh gyeom, ikut gak?" tawar Woong tiba-tiba.
"Hah kemana?" Yugyeom bingung.
"Ah... Beneran gak baca grup ya lu? Seungyoun ngajakin band kita dulu ngumpul."
Woong dan Yoojung awalnya mengira Yugyeom sudah tahu, kan bisa sekalian berangkat bersama, karena Yugyeom di lantai 1 sekalian ketika akan keluar mengajaknya. Lagipula Seungyoun juga mengajaknya mendadak.
Mengapa mereka bisa kenal sedekat itu sampai tidak ada embel-ember senior-junior?
Jadi, Woong, Yoojung dan Yugyeom dulunya satu SMA dan satu band juga di SMA dengan Seungyoun dan adik kelas mereka, Kino. Nah, hari ini Seungyoun mengajak berkumpul, soalnya semenjak masuk kampus yang sama, mereka hanya pernah berkumpul sekitar 2 atau 3 kali dalam tahun ke-3 mereka kuliah ini.
Padahal dulunya mereka sangat akrab karena se-band, ketika masuk kost yang sama malah seperti orang asing, Yugyeom dibilang punya geng sendiri, padahal kenyataannya tidak begitu juga. Memang yang paling besar pengaruh perbedaan jurusan dan lain-lainnya. Serta Yugyeom yang jarang berhubungan dengan temen SMA-nya sekarang, makanya chat grup diajak berkumpul saja dia tidak tahu.
Akhirnya setelah ajakan Woong, Yugyeom tidak jadi pergi ke atas. Ia berbalik menuju kamarnya untuk bersiap, sedangkan Woong dan Yoojung disuruh menunggunya agar mereka dapat pergi bersama.
#####
Ketika akan pulang dan menuju ke arah motornya di parkiran, Jangjun melihat Suyeon yang kesusahan men-starter motornya,
"Mau di bantuin gak?" tawar Jangjun.
"Oh, boleh."
Jangjun pun mencoba men-starter motor Suyeon, ternyata tetap tidak bisa.
"Terakhir ganti aki kapan?"
"Dari awal masuk kampus sampe sekarang belum ada ganti sih."
"Yaudah, biar gua aja yang bawa ke bengkel, deket kok dari sini. Lu bawa motor gua aja ngikutin dari belakang."
Jangjun pun memberikan kunci motornya ke Suyeon, motornya Suyeon dibawa Jangjun, didorong sampai ke bengkel, sedangkan Suyeon dengan pelan-pelan menaiki motor Jangjun, Suyeon jelas merasa tidak enak, tetapi apa boleh buat, daripada malah motornya tidak bisa dinyalakan lagi?
Terdengar suara perut seseorang berbunyi, ternyata Suyeon, Jangjun jelas ingin tertawa tetapi ia tahan.
"Tinggal dulu aja, mau makan dulu apa langsung balik? Lu kayaknya udah laper tuh," ajak Jangjun.
"Iya kali ya? Makan dulu aja, biar gua yang traktir! Lu udah banyak bantuin gua nih."
"Lah, santai kali gua ikhlas."
"Gak. Gua maksa pokoknya."
"Yaudah ayo!"
√
KAMU SEDANG MEMBACA
Dorm 97🏤 - ° 97Line °
FanfictionKumpulan kisah dan cerita unik dunia perkuliahan remaja di kosan 9 dan kosan 7 yang letaknya di jalan 8... ©️Panpan Writer, December 2019 - April 2020 Revisi : August 2020